"Kembalikan suho Eperanto!"
Siwon berusaha mendekati Zenith ketika gadis itu tanpa ragu mengarahkan belati padanya.
"Jika dia kembali, kau akan mati! " Siwon mengucapkan itu dengan dingin, membuat Zenith meremat belati di tangannya semakin kuat.
"Atas dasar apa kau mengatakan hal itu pada kakak yang bahkan mengorbankan jiwanya untuk kehidupanku! " Nafas Zenith terengah-engah, matanya menyorot ketus pada Siwon.
Berbeda dengan ingatan Zenith tentang betapa manisnya Suho, ingatan Siwon bertolak belakang. Yang duke ingat hanyalah saat Samuel memeluk adiknya dan memintanya bangun, sementara Suho berdiri dengan tatapan dingin dan pergi.
Lalu tentang ingatan samar, bahwa penyihir bilang Suho penyebab dari rasa sakit Zenith.
"Hanya Samuel yang peduli padamu! "
Mendengar itu Zenith melemaskan bahunya, dia sempat menatap kaget ke arah Siwon kemudian tertawa terbahak-bahak, tertawa sampai jatuh setetes air mata dari sudut netranya.
Lalu... Tetesan lain ikut mengalir jatuh hingga ke tulang selangkanya, menetes ke ujung belati yang berkilat menampilkan seraut wajah putus asa milik Zenith.
"APA AYAH AKAN PERCAYA JIKA AKU BILANG BAHWA SAMUEL ADALAH PRIA YANG MENYODORKAN BELATI AGAR AKU BUNUH DIRI, PRIA YANG SELALU BERPIKIR KEMATIAN KU ADALAH MAINAN?! "
Siwon membola ketika Zenith menerjang tubuhnya, air mata sang putri semakin deras mengalir.
"APA AYAH PERCAYA JIKA DIA ADALAH PRIA YANG SELALU MENEMPATKAN ROSE DI URUTAN PERTAMA HATINYA HINGGA BAHKAN AKU TIDAK BISA MASUK KE DALAM HATINYA YANG SEDINGIN KUTUB ITU?! "
Siwon tercekat, tidak bisa berkata-kata.
"Apa ayah percaya jika aku bisa hidup kembali setelah mati? " Gumam Zenith, suaranya berubah rendah.
"Kenapa aku harus percaya? "
"Iya benar. " Zenith mengambil langkah mundur. "Kenapa ayah harus percaya, kenapa aku harus percaya? Kenapa kita harus jadi keluarga? "
Siwon bahkan tidak bisa bergerak, ingatan asing yang menerobos masuk, dan Zenith yang berteriak penuh emosi dengan wajah dinginnya mampu membuat pikirkan Siwon mendadak kosong.
"Yang aku sesalkan selama ini hanyalah tentang betapa menyedihkan dan bodohnya aku! " Zenith menghapus jejak jejak air matanya
"Aku selalu heran kenapa aku harus hidup kembali setelah mati. " Zenith mendekat pada Siwon dengan seulas senyum dinginnya.
Jleb!
Lalu menikam dada sang ayah dengan satu tusukan kuat.
"Sekarang aku sadar, supaya aku bisa membunuh bajingan sejahat dirimu! "
Hanya beberapa detik setelahnya, Zenith berteriak dan kehilangan kesadaran tepat di samping sang ayah hingga darah kental pria itu turut membasahi rambutnya.
***
Siwon merasakan dadanya berdenyut-denyut nyeri, ingatan panjang tentang kedatangan Jung, Jaehyun, ingatan aneh. Dan
..Ugh!
Mengingat kembali tentang Zenith dan belati nya membuat dada Siwon semakin bergejolak.
Dia terkekeh dalam sebuah ruang hampa.
Ini pasti mimpi.
Tapi...
"Hahahah sialan, ini bukan mimpi aku benar benar mati di tangan putriku. "
Siwon tidak bisa bergerak dari kegelapan yang seperti menelan tubuhnya perlahan-lahan. Lalu, di ujung kegelapan itu ada sebuah cahaya dan wanita bermata bintang yang mengulurkan jemari lentiknya.
"Raih tanganku, dan semuanya akan berakhir. "
Siwon tertawa.
"Apa kau datang untuk menjemputku?"
Wanita itu menggeleng. "Sorry udah gak tertarik sama duda. "
Duke itu tertawa, bahkan dalam mimpi sang istri masih sama menyebalkannya.
Masih dalam balutan senyum terhangat yang pernah Siwon lihat, Hayan sekali lagi mengulurkan tangannya.
"Kau tidak boleh mati, sebelum menjelaskan pada putrimu seberapa besar kau mencintai nya! "
Lalu sekarang kegelapan itu sirna, digantikan oleh binar hangat yang perlahan memeluk tubuh sang Eperanto.
***
Semua itu bukan mimpi
Sangat nyata...Dada Siwon bergejolak hebat, rasa ngeri akibat tikaman Zenith membuat Siwon bahkan kesulitan bernafas.
Ini masih pagi, dia benar benar kembali ke masa lalu. Kmbali pada hari dimana Rose memamerkan undangan pertunangan duke Kai padanya.
"Tidak tidak! " Siwon bergumam sepanjang lorong, menekan dadanya kuat kuat. Kepalanya pening, sementara tubuhnya gemetar.
Mati ternyata se menyakitkan ini.
Lalu? Putrinya mengalami kematian dia dari lebih dari satu kali?
Dengan susah payah Siwon sampai ke kediaman Zenith, tempat kumuh yang jauh dari kata layak. Satu satunya tempat yang aman bagi gadis itu.
"ZENITH!! "
Berbeda dengan Duke Siwon yang awalnya cemas setengah mati, Zenith tampak kaget melihat kedatangan sang ayah
"Kenapa tuan kemari? "
Sepertinya, gadis itu tidak ingat apa yang terjadi semalam. Tapi, tiga orang di sampingnya jelas jelas melayangkan tatapan membunuh pada Siwon.
"Iya bagaimana anda kemari? Bukankah semalam anda sudah mati? " Teriak Lily, saat Siwon menoleh dia buru buru menunjuk Chenle. "Pria putih itu yang bilang! "
"Hei! " Chenle menyikut rusuk gadis itu.
Belum sempat Zenith mengerti apa yang terjadi, Siwon segera menarik lengannya.
"AKU MOHON BENCI LAH PADA PUTRIKU, TETAP ANGGAP DIA TIRAN GILA, PENYIKSA PARA PELAYAN JAN----"
Zenith segera menghempas cekalan sang ayah dengan tatapan bengis. "Tuan gila? "
Siwon menunduk, tikaman Zenith, air matanya dan ingatan tentang betapa sakitnya Zenith membuat Siwon tidka berdaya.
"Aku mohon kau tidak boleh jatuh cinta, kau tidak boleh dicintai, " Lirih Duke Siwon.
Siwon menatap lega pada kalung di leher Zenith, kalung yang selalu dia pakai, kalung warisan sang ibu. Kalung itu mengeluarkan cahaya kerlipan samar.
"Tuan mau apa? " Zenith menganga tidak mengerti
"Aku akan pergi. " Siwon berdehem dan membalikan langkah nya.
Tapi sebelum dia benar benar pergi ada langkah kaki yang terdengar buru buru lalu teriakan Samuel yang penuh akan luka.
"Zen ... Aku mencintaimu."
Siwon berbalik dengan kaku, mendapati Samuel memeluk sangat adik dengan air mata berjatuhan, dan Zenith yang entah kenapa mematung dan ikut menangis.
Pikiran Siwon mendadak kosong.
Hanya di penuhi oleh satu kalimat penuh dendam wanita bersurai merah.
"AKU KUTUK PUTRIMU, JIKA DIA DICINTAI JIKA DIA MENCINTAI DIA AKAN MATI!"
"TIDAK TIDAK! " Siwon berteriak kesetanan.
Tapi... Terlambat
Zenith sudah mendapatkan semua cinta yang lengkap. Cinta dari seorang sahabat, cinta seorang keluarga, cinta orang asing, lalu cinta dari pria dewasa.kalung yang mengeluarkan cahaya samar di leher Zenith berubah menjadi warna pekat darah.
Lalu gadis bermata bintang itu jatuh lunglai dalam pelukan hangat Samuel.
**
IYA TAHU GAJELAS HIKS HIKS
TAPI GAPAPA
KAMU SEDANG MEMBACA
ZENITH
FantasyNona muda ini selalu mati dan hidup kembali. Tapi, dia selalu menjadi gadis bodoh dan buruk rupa dalam waktu yang lama. Setelah kematiannya yang ke-17 Zenith berubah, dia buang segala hal tentang hidup nona bangsawan. Awal mula perjalanannya yang pa...