"Nona kamu serius mau pergi, bagaimana jika ketahuan? Kamu akan dipukul nanti!" Rengek Lily sedar tadi.
Zenith merapihkan gaun putihnya, tersenyum kecil pada gadis di depannya.
"Ini satu-satunya cara membuat keluarga Jung bisa memihak padaku, hal itu bisa mengamankan aku dan kamu dari bahaya yang mungkin bisa terjadi kapan saja," ujar Zenith membujuk. Liky pasrah, gadis iti melepaskan tangannya dari ujung gaun Zenith.
"Hati-hati!" Pesan Lily.
Zenith mengangguk, gadis itu terpejam untuk mengumpulkan kekuatannya. Lalu ...
Doar!
Sebuah ledakan menghancurkan kurungan mawar ciptaan Siwon epranto, di balik lubang besar itu seorang gadis keluar, gaun putihnya menjuntai, sedangkan rambutnya yang sekelam langit malam berhembus pelan. Kelopak-kelopak mawar merah mengikuti langkah gadis itu.
Indah.
Lily berdecak takjub, lalu Zenith perlahan menghilang bersama kelopak-kelopan mawar yang terbang ke arah utara.
****
Keluarga Jung adalah salah satu keluarga yang cukup berpengaruh di kerajaan. Pemimpinnya jung Jaehyun, dengan sang putri Jung Nara.
Orang-orang pikir darah murni keluarga Jung sudah tidak ada lagi.
Tapi, saat kematiannya yang ke-14 Zenith pernah mendengar bahwa Jung Jisung---cucu Jaehyun ternyata masih hidup. Dia tinggal di panti asuhan, lalu di culik sekelompok perompak.
Karena ... darahnya berharga.
Darah keluarga murni Jung bisa berubah jadi permata, itu adalah sebuah kutukan yang membuat garis keturunan mereka nyaris saja punah.
"Hah, hah!" Nafas Zenith memburu, dia belum terbiasa menggunakan kekuatan ini.
Dia sudah sampai di sebuah bangunan bobrok yang kotor dan pengap, lewat lubang besar di dekat atap Zenith bisa melihat seorang bocah laki-laki kecil meringkuk dengan bekas air mata di sudut pipinya, tubuhnya penuh dengan luka sayatan. Lalu, beberapa pria berbadan besar tampak tengah mengantongi permata rubi merah dengan tawa puas.
Zenith mengeram, nasib Jisung sama mengenaskannya dengan nasibnya, gadis itu perlahan memutar-mutar tangan. Berdoa dalam hati, semoga saja serangannya tidak meleset.
Bersamaan dengan dobraknya tembok tangkai mawar menjalar, menusuk dada seorang perompak bertato, lalu mencekik beberapa orang sisanya.
Zenith melongo.
"Anjay, keren juga aku!" Serunya senang.
Gadis itu mengulurkan tangan pada Jisung.
"Kau juga kau darahku?" Mata pria kecil itu menyorot dingin. "Bunuh saja aku, kumohon."
Zenith membuka topengnya.
"Lihat mataku, apa aku seperti orang jahat?"
Jisung mendongak, menatap mata secerah bintang milik Zenith, mata tajam dengan kilatan amarah.
"Seperti pembunuh."
"Bocah kurang ajar!" Zenith menggeleng, mengendong tubuh lemah Jisung setelah gadis itu memakai kembali topengnya. "Kau benar aku juga orang jahat, aku juga mau memanfaatkanmu, tapi aku tidak mau darahmu."
Gadis itu melompat, sulur mawar membantunya menopang tubuh, Zenith membawa Jisung terbang. Pria kecil dalam pelukannya melongo takjub.
Sreet!
"Aaa!"
Zenith dengan spontan membungkuk untuk melindungi tubuh Jisung, sebuah anak panah melesat hampir saja menembus dadanya.
Angin berpusar, seorang pria bersurai hitam muncul.
Dia Duke Kai
Pemilik gelar pria haus darah, si kejam tidak berprasaan.
"Berikan anak itu padaku!"
"Tidak!"
"Kamu terlihat seperti wanita lemah, berikan anak itu padaku, atau aku akan membunuhmu. Kau thau siapa aku kan, pengalamanku lebih banyak darimu."
Zenith tertawa.
"Jangan sombong tentang pengalamanmu yang tidak seberapa pada gadis yang pernah mati!" Desis Zenith sambil melambaikan tangannya, kelopak mawar menutup tubuhnya. Lalu ... Zenith dan Jisung perlahan menghilang.
Kai terpaku
Senyum terakhir yang di sungingkan Zenith, entah kenapa membuat darahnya sedikit berdesir.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZENITH
FantasyNona muda ini selalu mati dan hidup kembali. Tapi, dia selalu menjadi gadis bodoh dan buruk rupa dalam waktu yang lama. Setelah kematiannya yang ke-17 Zenith berubah, dia buang segala hal tentang hidup nona bangsawan. Awal mula perjalanannya yang pa...