Flashback

2.8K 361 11
                                    

Pov Kai
Flashback
Sehari sebelum kejadian di kediaman Zenith

***
Kai membuka baju zirahnya, menyisakan pakaian putih berbahan sutra dengan bagian atas yang terbuka
Menampilkan dada bidangnya.

Senyum nya tidak bisa ditahan ketika membayangkan kembali betapa imutnya ekspresi panik gadis tadi.

Pengawalnya---Jeno, mau tak mau bergidik ngeri melihat tingkah aneh sang tuan.

Ugh, melihat senyum Kai makin lebar. Jeno takut dunia tiba-tiba jadi hancur.

"Hei No! " Panggil Kai.

Jeno menyahut cepat. "Ya, tuan?"

"Aku ingin bertunangan. "

Brak!
Gedebak!

"Awshh! " Jeno meringis ketika dia jatuh menghantam meja. Cowok itu berusaha berdiri. "Bisa di ulangi, Tuan?"

"Aku ingin bertunangan!" Tegas Kai sekali lagi.

Jeder!
Tubuh Jeno seperti membatu dan pecah perlahan-lahan. Dia membuka mulutnya.

"Dengan putri Eperanto. " Melihat tatapan mata sang tuan yang seperti tidak bercanda. Jeno makin shock, sumpah.

Dia bermonolog dalam hati. Mengasihi nasib sang putri. Jeno pikir, tuannya tidak mungkin mau tulus menikah kecuali untuk menyiksa sang putri.

Di tengah rasa kalut dan bingung Jeno dengan sigap mengambil surat dan pena.

"Dengan siapa? " Tanya Jeno.

Kai berpikir sebentar."tentu saja dengan putri eperanto," sahutnya enteng

"Iya, siapa namanya? " Ulang Jeno.

"Namanya aku tidak tahu!" Kai berdecak. "Pokoknya putri eperanto bermabut panjang, dengan mata cantik dan wajah luar biasa. "

Kai mengucapkan itu sambil membayangkan betapa indah Zenith dimatanya.

Jeno mengangguk.

Lalu ...
Tangannya dengan cepat menuliskan ; untuk Rose DE Eperanto

******

Jisung dan Zenith sudah mencium sesuatu yang aneh. Mereka yakin, surat pertunangan itu pasti ditujukan untuk Zenith. Mungkin hal ini sejenis salah paham. Hanya lewat tatapan mata Jisung dan Zenith sudah memikirkan sebuah rencana.

Jadi, tidak berlama lama dengan sihirnya Jisung berlari ke kediaman utama keluarga Jung. Jung Nara dan Jaehyun sedang mengobrol di temani secangkir teh.

Pria berwujud anak kecil itu melompat ke pelukan Nara. Memasang wajah imut dan mata berbinar.

Ugh, siapa sih yang dapat menolak personanya?

"Ada apa sayang? " Tanya Nara lembut.

Jisung semakin mengeluarkan pesona imutnya. Bergelung ke badan Nara.

"Jisung senang sekali bisa bertemu keluarga! " Katanya dengan manis.

"Kami juga bersyukur bisa bertemu denganmu lagi. "

Nara tersenyum teduh, Jaehyun juga sama. Meski, benar benar heran dengan perubahan sikap Jisung. Hei sejak kapan pria itu jadi sehangat ini?

"Jisung bersyukur sekali bisa bertemu dengan kakak cantik yang menyelematkan Jisung." Pria itu berseru girang. "Tapi Jisung sedih karena tidak bisa membalas apa-apa. " Sedetik kemudian, wajahnya berubah muram.

Nara dan Jaehyun seperti tersadar, ekspresi mereka jadi benar benar bahagia.

"Sebenarnya kami sudah menyiapkan hadiah yang indah untuk penyelamatmu
Meski dia pakai topeng, kelopak mawar nya tidak bisa disembunyikan. " Kata Nara.

Jaehyun mengangguk menyetujui.

"Wanita itu sangat rendah hati, seperti rumornya. " Kata Jaehyun. "Rose Eperanto... "

Jisung tertawa dalam hati.
Oke, segalanya akan lebih jelas besok.

ZENITH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang