Siwon menghadapi teriakan marah semua orang.
Pertama..
Dari Jisung yang mendadak berubah jadi besar dan jadi anak kecil saking marahnya.
"Kau! " Jisung berwujud pria dewasa itu mengacungkan jari tengah nya ke arah Siwon. "Babi! " Saat memaki, dia berubah menjadi bocah kecil yang manis. Tubuh pendeknya hanya mampu memukul mukul perut Siwon itu saja tidak terasa apa-apa.
Siwon mendengus, menendang dada pria itu pelan, Jisung terjatuh telungkup ke tanah. Kemudian menangis.
"Huwaa! "
"Jangan menangis disitu, antrian Berikutnya silakan memaki pada ayahku!" Samuel yang menemani Zenith di tepi ranjang mendelik, auranya sangat pekat bahkan sukses membuat Siwon Eperanto tertekan. Dia merelakan dirinya menjadi objek pelampiasan kemarahan Jisung, Chenle, Lily, dan Samuel.
Chenle berdecak, menyeret Jisung kemudian menatap Siwon berkobar.
"Dasar tua bangk----" Makian Chenle tertelan ketika mendengar suara pintu yang di gebrak kuat.
"Hei Zenith lihatlah aku akan dipinang Duke Kai! " Rose melipat tangannya di depan dada dengan sombong, tapi langsung mengatupkan mulut ketika melihat aura suram orang-orang.
Belum sempat Lily ngamuk pada Rose, seseorang mendorong kepala Rose hingga gadis itu hampir saja terjungkal.
"Diam anak pungut! "
"DUKE AGUNG KAI?! "
Kai tidak mengubris Rose, dia duduk di sofa lapuk dekat jendela. Menarik nafas panjang sebanyak tiga kali.
"Jadi... Malam ini aku bermimpi sangat aneh. "
Siwon memijat pelipis. "Itu bukan mimpi, ketika mati putriku bisa memutar waktu, " Ujarnya pelan.
Brak!
"Ayah lihat Duke Kai mendorongku dan dan eh.. Apa maksud ayah tentang memutar waktu? Ayah percaya pada bualan kakak?! " Rose nyerocos tanpa tahu situasi, sukses membuat orang orang dalam ruangan emosi. Sialan, gadis itu bodoh sekali!
Dengan mata dingin kai menggerakan jemarinya, membuat sebuah portal sihir yang sangat besar.
"Aku percaya itu bukan bualan, aku kenal seseorang yang bisa melakukan sihir sehebat itu. "
Dia mendekat pada Zenith, mendengus ketika melihat mata Samuel yang mengawasinya tajam, sangat possesive!
"Siapa orang itu? ayo kita per---"
"KALIAN GILA?! KALIAN PERCAYA BUALAN ZENITH? DUKE KAI AKU TUNANGANMU! KAU INGIN AKU MEMBATALKAN PERTUNANG---HMPPH. "Rose yang merasa diabaikan menjerit kesetanan.
Duke Kai berdesis. Sudut matanya melirik Rose dan satu jemarinya mengeluarkan binar sihir, binar binar itu berhenti di sekitar Rose berubah menjadi tali dan mengikat seluruh badan si gadis.
"Duke Siwon dimana kau memungut anjing itu? Brisik sekali! " Ketus Kai.
"Anjing itu diberikan oleh seorang wanita jalang. " Jawab Siwon sambil menyorot dingin pada Rose.
"Ay---ayah mengatakan ibuku jalang?! "
Samuel berdecih sekali lagi, mendekap Zenith dan mengikuti langkah Kai masuk ke portal sihir.
"Kau cukup cerdas, kenapa bisa tahu secepat ini? Yah, ibumu memang jalang menjijikan! " Serunya.
Lily tersenyum puas mengarahkan jari tengah nya ke arah Rose sebelum berlari sambil menarik tangan Chenle untuk minta perlindungan.
"Arghh sialan sialan sialan ini semua gara gara Zenith sialan itu!!!! "
***
"Hei apa-apaan ini? Kau bilang padaku kau akan pergi meminang seorang gadis! " Seorang pria berpakaian mewah berteriak ketika melihat Kai keluar dengan banyak orang dalam portal sihirnya.
"Berisik! "
"Tapi kenapa kau malah kesini? " Pria itu masih merengek. "Jangan jangan kau ingin meminang istriku?! "
"Aku memang mencari wanita itu, tapi tidak untuk meminangnya! "
"Bohong kau suka istriku kan?! "
Plak!
Wanita berambut putih datang dan memukul pria itu kesal.
"Ayolah Kingsley aku bukan istrimu, " Katanya tidka suka.
"Lalu Kai... " Wanita itu tersenyum ketika melihat Samuel keluar dari portal. Pria itu memeluk Zenith yang benar-benar pucat. "Pilihan tepat karena kau datang padaku. "
"Hei kau istriku nona penyihir jangan memuji pria lain! " Kingsley cemberut, dia mendekap Queen Possesive.
Plak!
"Berisik Kingsley! " Sekali lagi, Queen memukul pria itu. "Aku bukan istrimu pangeran tengil sialan! "
KAMU SEDANG MEMBACA
ZENITH
FantasyNona muda ini selalu mati dan hidup kembali. Tapi, dia selalu menjadi gadis bodoh dan buruk rupa dalam waktu yang lama. Setelah kematiannya yang ke-17 Zenith berubah, dia buang segala hal tentang hidup nona bangsawan. Awal mula perjalanannya yang pa...