TITIK SATU 23 - Lo suka gue, Ga?

2.5K 261 55
                                    

Holla!!! selamat malam sabtu Cintah!

Gimana kabarnya nih? semoga baik-baik aja ya.

Jam berapa dan hari apa kalian baca bagian ini?

Lebarannya gimana nih? seru nggak?

Tim yang udah gede tapi masih dapet THR, kumpul sini ^_^

Maaf ya baru bisa update, hehehe. Taulah kalau mau lebaran sibuknya anak cewek kayak apa.

Mohon maaf lahir dan batin semuanya!!!

COSU minta THR berupa vote dan koment yang banyak boleh??? 

____________________________________

SELAMAT MEMBACA CINTAH

____________________________________

Ketika lo jatuh cinta lalu pada akhirnya menemukan patah, tidak ada yang perlu di salahkan di sana. Karena patah adalah proses menuju bahagia

Rere mengemasi semua alat tulis yang berserakan di atas meja sekolahnya dan terakhir adalah dua buku paket yang di berikan oleh Danias. Ia memasukkannya dengan amat hati-hati.

Kelas sudah nampak sepi dan hanya tertinggal Rere seseorang diri di dalam sana namun kedua netra biru Rere menangkap meja Raga yang masih ada tas dan buku yang berserakan di atasnya. Rere tak peduli dan mulai mengamasi semua barangnya.

Tadi, Rere belum sempat mengemasi barangnya. Dia terlalu terburu-buru untuk menemui Danias. Dan ya, semuanya kini membuahkan hasil. Danias telah sangat membantunya.

Rere menatap kembali kedua buku yang telah tersimpan rapi di dalam bukunya itu. Senyum tipis kembali terbit di wajah ayunya. Rere benar-benar sangat bahagia, hatinya menghangat.

Setelah menyimpan semuanya di dalam tas, Rere segera bergegas keluar dan melewati koridor. Tapi bukan menuju gerbang utama sekolah, melainkan rooftop gedung belakang yang jarang sekali di tempati orang. Tempat ini menjadi salah satu tempat favorit Rere selain taman.

Saat Rere membuka pintu, angin berhembus dengan damai menyapu kulit wajahnya membuat beberapa helai rambut berterbangan dari tempatnya.

Rere menutup pintu, melangkahkan kakinya dan duduk di tepi rooftop. Kakinya dibiarkan bergelantungan di bawah sana, membuat angin-angin yang berjalan di udara terus menabrak permukaan kulitnya yang tidak terhalang sepatu maupun kaos kaki.

Langit-langit yang semula berwarna biru cerah kini memiliki bercak jingga. Rere berdecak kagum, telah berulang kali Rere melihatnya tapi langit-langit itu tetap terlihat sangat indah.

Kini Rere sadar, senja adalah gambaran dari sebuah kebahagiaan. Ia datang dengan segala keindahannya, membuat semua orang yang melihatnya pasti merasa iri dan takjub. Namun, semua keindahan itu hanya sementara. Semua hanya bergantung pada waktu.

Jika malam tiba, maka senja akan hilang. Digantikan oleh semburat malam yang gelap dengan segala kesunyian.

Memangnya kenapa jika Rere belum bisa merasakan kebahagiaannya? Setidaknya dia masih bisa menatap senja. Gambaran dari semua rasa bahagia.

Rere mengambil satu buku paket yang diberikan Danias dari dalam tasnya, membuka lembar pertama dan mulai membacanya.

Ya, Rere memilih untuk menghabiskan sore ini dengan di temani oleh senja. Ada begitu banyak kedamaian disini, membuat ia jadi lebih leluasa untuk mempejari semua materi yang ia perlukan untuk tes olimpiade nanti.

TITIK SATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang