Part 34

4.7K 224 10
                                    

Happy Reading!!!

***

“Belum tiga minggu, Ja!” rengek Melody yang entah untuk ke berapa kalinya selama dua jam terakhir ini.

Wanita itu bahkan bukannya membantu Raja mengemasi pakaiannya, tapi malah mengacaukan. Semua barang yang telah Raja masukan ke dalam koper kembali Melody keluarkan, dan itu membuat Raja kesal sekaligus geli dengan tingkah kekasihnya.

“Iya, aku tahu. Maaf, sayang. Tapi aku harus pulang dulu. Ada satu hal yang harus segera aku selesaikan lebih dulu,” tak lain adalah sang ayah yang kembali menghubungi dan memintanya segera pulang. Entah untuk urusan apa, namun pria tua itu terkesan lebih mendesak. Membuat Raja kesal sekaligus penasaran.

“Aku janji setelah semuanya selesai aku kembali lagi ke sini untuk jemput kamu. Eh, atau aku yang pindah ke sini?” cepat-cepat Raja mengalihkan tanya, karena ia ingat bahwa Melody belum memberi keputusan mengenai dimana mereka akan tinggal setelah ini. “Atau kamu mau ikut aku pulang sekarang?” lanjutnya penuh harap.

Melody menggeleng. “Banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan di sini,” jawabnya dengan raut tak semangat. 

Raja segera menarik Melody ke dalam pelukannya, lalu membubuhkan satu kecupan di puncak kepala wanitanya.  Sama halnya seperti Melody, nyatanya Raja pun berat untuk meninggalkan perempuan itu. Terlebih setelah banyak hari mereka habiskan bersama.

“Kalau begitu kamu selesaikan dulu pekerjaannya. Aku janji akan kembali setelah semua urusanku di sana selesai.”

“Kapan?”

“Secepatnya.” Karena nyatanya Raja sendiri tidak tahu berapa hari waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan urusannya dengan sang ayah. Namun Raja janji akan menyelesaikan itu secepatnya, dan ia akan kembali pada Melody tanpa ada apa pun dan siapa pun yang berpotensi menghalangi hubungannya dengan sang pujaan.

“Kalau lama?” tanya Melody sangsi.

“Gak akan. Aku janji.”

Tapi nyatanya Raja tidak menepati janji karena hingga satu bulan berlalu pria itu tidak juga ada kembali, bahkan tidak ada pesan yang pria itu beri. Membuat Melody yang setiap harinya menunggu di buat kesal.

Bukan hanya rindu yang telah menumpuk, tapi juga takut yang membuatnya kalang kabut. Melody takut hal lalu kembali terulang lagi, dan Melody takut Raja tidak bisa benar-benar dirinya miliki. Melody enggan kembali terluka. Terlebih oleh hal serupa.

Kebersamaannya dengan Raja memang belum terjalin lama, tapi jangan lupakan bahwa perasaannya sudah Melody miliki begitu lama. Dan belakangan Melody kembali menyimpan asa, lebih besar dari yang sebelumnya. Maka dari itu Melody tidak bisa jika harus terus-terusan berdiam diri. Ia harus memastikan bahwa Raja tidak akan kembali menghancurkannya dengan cara yang sama. Pernikahan. Tidak, Melody tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi lagi. Sudah cukup pernikahan pertama Raja menghancurkan segala harapnya, jangan sampai kali ini Melody kecolongan lagi.

Itu mengapa Melody menekadkan hati untuk kembali ke tanah air tanpa mengabari siapa pun. Bahkan ayahnya sekali pun. Pria tua kesayangannya itu tahu ketika pagi hari Melody menyambangi ruang makan, berniat sarapan.

Banyak pertanyaan yang ayahnya berikan, dan Melody tentu saja menjawab sesuai apa yang sudah diniatkan. Tidak ada yang perlu di sembunyikan, karena sejak dulu ayahnya itu tahu bagaimana Melody menggilai sosok Raja.

Jangan di pikir pria tua itu menerimanya begitu saja. Karena sama hal seperti Alexa dan yang lain, ayahnya pun begitu tidak menyukai tindakan Melody mengejar Raja. Ayahnya sempat marah dan menentang. Baginya hal itu tidak wajar, sebab seharusnya pria yang mengejar wanita, bukan malah sebaliknya.

Melody untuk RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang