Oke deh, karena udah pada jawab, meskipun belum ada yang benar, aku tetap kasih double up untuk hari ini.
Dan jawaban yang benar ada di sini ya guys...
Happy Reading!!!
***
“Ada apa Papa minta Raja pulang?” tidak ada kelembutan, Raja justru menatap ayahnya dingin. Sama hal dengan pria paruh baya yang masih begitu bugar di usianya yang sudah menginjak angka enam puluh.
Pramudi Setyadi namanya. Pria arogan yang berperan besar dalam adanya Raja di dunia, mengenalkannya pada kehidupan yang membosankan dengan aturan-aturan yang kadang kala membuat Raja muak.
Sayangnya Raja hanyalah anak yang selalu di tuntut patuh sebagai bentuk terima kasih karena telah diberikan hidup yang layak. Dengan dalih demi kebahagiaan, ayahnya mendikte apa pun yang harus Raja lakukan.
Menjadi anak tunggal di dalam keluarga yang cukup terpandang, membuatnya tersiksa akibat tekanan.
Raja tidak bisa melakukan apa pun sesuai keinginan, dan Raja tidak bisa memilih apa pun yang ingin dirinya lakukan. Semua dalam kendali ayahnya. Dan Raja tidak pernah bisa membantah, termasuk undangannya sekarang. Padahal Raja sudah berencana untuk mengistirahatkan tubuhnya yang sudah benar-benar lelah.
“Bagaimana perusahaan?”
Raja tahu itu adalah sekedar basa-basi, namun Raja tetap memberikan jawaban. Begitu pula dengan pertanyaan-pertanyaan lain yang masih menjurus pada pekerjaan. Sampai akhirnya inti dari pertemuan ini di lontarkan pria paruh baya itu.
“Kalina gak kalah berpendidikan dari Annika. Dia sarjana dari universitas di Inggris. Anaknya juga cantik dan lembut. Gak beda jauh sama Annika. Papa udah bicarain perjodohan ini sama dia dan keluarganya. Mereka setuju. Malam minggu ini kita akan makan malam bersama mereka sekaligus membicarakan pertunangan kalian.”
Jika sebelumnya Annika adalah anak dari sahabat baik ayahnya yang membangun usaha bersama, kali ini anak dari rekan bisnisnyalah yang diberikan pada Raja, dengan alasan agar bisnis mereka lebih besar lagi.
Dulu Raja dan Annika masih di biarkan mengenyam pendidikan, mengingat usia mereka masih begitu belia saat di jodohkan. Hingga akhirnya sepuluh tahun terlewati dan pernikahan di langsungkan karena merasa anak-anaknya sudah siap membina rumah tangga.
Tapi, kali ini Raja seolah tidak diizinkan untuk mengenal lebih dulu, karena nyatanya sebuah pertemuan sudah di rencanakan, dan pertunangan menjadi hal yang akan mereka bahas bersama. Dan seperti biasa, Pramudi tidak pernah bertanya pendapat anaknya. Membuat Raja kadang bertanya-tanya dalam hati mengenai siapa sebenarnya dirinya di keluarga Setyadi. Benarkah ia anak pria itu? Atau justru robot yang bisa di seting semaunya? Karena seumur hidupnya Raja merasa tidak pernah diperlakukan sebagaimana anak pada umumnya.
“Kamu bisa kosongkan jadwal ‘kan?” tambahnya kemudian. Membuat Raja yang semula memilih menatap lurus pada meja di depannya, kembali menaikkan pandangan pada sosok sang ayah yang tidak pernah berwajah ramah. Pria paruh baya itu begitu dingin dan menyeramkan. Membuat siapa saja pasti akan merasa terintimidasi. Sayangnya itu tidak berlaku untuk Raja. Ia sudah terbiasa mendapatkannya, dan jangan salahkan jika kini Raja pun memiliki tatapan seperti itu. Bahkan Raja berani balik menatap ayahnya tanpa Rasa takut sama sekali.
“Aku gak bisa,” karena entah kebetulan atau bukan, minggu ini Raja memang ada pekerjaan yang mengharuskannya terbang ke Jerman. Dan itu tidak bisa di wakilkan.
Raja sedikit bersyukur sebab sang ayah adalah tipe orang yang mengutamakan pekerjaan. Jadi Raja yakin bahwa pria paruh baya itu tidak akan mencegahnya.
“Kapan kamu pergi?”

KAMU SEDANG MEMBACA
Melody untuk Raja
Ficción GeneralCinta memang butuh perjuangan. Tapi apa masih harus bertahan di saat perjuangan itu bahkan tak di hargai? Melody lelah. Tapi dia tak ingin menyerah. Atau lebih tepatnya belum? Entahlah, karena yang jelas Raja terlalu Melody cinta sampai ia tidak ped...