C 1

8.8K 527 36
                                    

(typo sorry❤️🙏)

...

"Aakh... Emm... Aakh.." pria manis bermole di bawah bibir itu mendesah keras saat merasakan kejantanan pria di atasnya menumbuk titik manis di dalam tubuhnya.

Ini pertama kali baginya, seumur hidupnya dia tidak akan pernah melupakan hasrat indah yang saat ini dia rasakan.

Beberapa jam berlalu, pagi sudah menyapa para manusia metropolitan yang masih meringkuk di tempat tidurnya.

Tak terkecuali dua pemuda yang masih bergulung nyaman dibawah selimut kamar hotel.

Pemuda yang tampan terbangun lebih dulu, dia mengedarkan pandangannya ke sekitar. Ini jelas sekali bukan kamar tidurnya. Saat merasakan kebas di lengannya, dia menunduk kebawah. Tepat di bawah selimut yang sama dengannya, seorang pria cantik sedang menyandar dengan lelapnya.

"Astaga. Sial" pemuda bermarga wang itu segera bangun dari posisi tidurnya, sedangkan pemuda yang lain terkejut karena tiba-tiba saja bantal nyamannya di tarik dengan kasar.

"Aakh.. au pinggang ku" pemuda cantik itu meringis.

"Astaga, apa yang telah terjadi?" Pemuda bermarga wang itu meremat pelan surai hitamnya yang cukup berantahkan.

Ingatan tentang kejadian semalam masih samar di kepalanya, yang dia ingat di berada di club malam dan menegak beberapa minuman keras, dan itu pun sendirian. Dia mengingat dengan jelas bahwa dia hanya pergi seorang diri. Lalu bagaimana dia bisa berakhir dengan pemuda ini di sampingnya?

"Oh, astaga. Apa aku menyakiti mu, maaf" wang yibo segera membantu pria itu duduk karena tadi sempat menyentak tangannya.

Pemuda cantik itu menunduk dan menggeleng, "ti- tidak, emm aku.." pemuda itu mengigit bibir bawahnya dan tubuhnya sedikit bergetar. Sepertinya  posisi pemuda itu sama dengannya yaitu tak mengingat apapun. Karena jelas sekali dari tampangnya yang terlihat ling lung.

"Hey.. hey... Tidak apa-apa. Emm, lebih baik kamu membersihkan tubuhmu dulu, setelah itu kita bicara" pemuda bermarga wang itu segera membantu pria cantik itu menuju kedalam bathub.

Sementara pemuda cantik itu berada di kamar mandi, pemuda wang itu melihat ke sekitar. Kamar yang sangat berantahkan, baju mereka berdua berserakan kemana-mana. Juga keadaan ranjang yang sangat kacau.

"Astaga, apa yang telah aku lakukan" pemuda wang itu meremat rambutnya.

Beberapa menit berlalu, keduanya telah membersihkan diri satu sama lain. Kini mereka sama-sama mendudukkan diri di balkon kamar dengan beberapa menu sarapan di sampingnya.

"Emmm,, aku wang yibo. Siapa nama mu?" Pemuda bermarga wang itu mengenalkan diri.

"Ah, ak- aku xiao zhan" xiao zhan masih menunduk karena malu.

"Emm, masalah tadi malam. Aku minta maaf, aku terlalu mabuk jadi aku-"

"Emm,, tidak apa-apa. Lupakan saja" pemuda bermarga xiao itu meraih sepotong roti, lalu memakannya dengan pelan.

Sedangkan wang yibo salah tingkah, ini pertama kalinya dia tidur dengan seorang pria, bahkan dirinya adalah pria stright , dan sayangnya dia belum mengingat apa yg terjadi semalam.

"Emm, aku akan mengantarmu pulang setelah ini" wang yibo menawarkan diri.

Xiao zhan mengibaskan tangannya, "tidak, tidak perlu tuan. Aku akan pergi sendiri. Terima kasih" tolaknya halus.

Wang yibo memindai penampilan pria di depannya, bajunya bukan merek terkenal, jaket yang di pakainya juga lusuh, dan sepatu itu, sudah jelas terlihat jahitan di sol-nya. Nampak sekali pria ini, orang yang kurang mampu. Wang yibo jadi semakin merasa bersalah.

"Tidak apa-apa, anggap saja ini sebagai permintaan maaf ku. Jangan menolak" wang yibo merasa tak enak hati.

Namun sekali lagi pemuda itu menggeleng, "tidak, tidak, aku akan pulang sendiri maaf" xiao zhan segera berdiri, dan menunduk hormat. Dia berjalan dengan pelan.

"Tunggu, ini ambillah" wang yibo menyodorkan beberapa lembar uang kepada xiao zhan, dia tau pasti pemuda itu membutuhkan ongkos pulang, wang yibo hanya ingin membantunya.

Xiao zhan menatap lembaran uang di depannya dengan sendu, "tuan, aku tidak menjual tubuhku, simpan saja uang mu" kemudian segera pergi.

"Tunggu, bukan itu maksud ku" tapi xiao zhan telah terlebih dahulu menghilang di balik pintu.

"Aaiish.. sial. Aku pasti melukai harga dirinya. Harusnya aku tak memberinya uang" wang yibo menyesal, karena Pasti pemuda itu tersinggung.

Wang yibo duduk di atas ranjang, "bagaimana ini bisa terjadi? Aku tak mengingat apapun karena alkohol itu, sialan"

Ddrrrrt...drrrt...

Wang yibo meraih ponselnya yang bergetar, dia segera menekan tombol hijau itu dan menjawabnya.

"Emm, aku akan segera pulang"

Wang yibo segera beranjak dari ranjang dan meraih jaket kulit yang berada di sampingnya.

"Aah,, aku harus membuat alasan.."

.....

Xiao zhan membuka pintu flat rumahnya dengan pelan.

"Zhanzhan, kau pulang? Ibu mengkhawatirkan mu nak" ibu xiao zhan xiao qing, menyambut dengan wajah khawatirnya.

"Ibu,, kenapa kau tidak istrahat. Maafkan aku, aku bekerja lembur tadi malam" alasan zhan

Sementara xiao qing menatap iba pada putra semata wayangnya, semenjak ayah xiao zhan meninggal, mereka hanya hidup berdua di flat sempit itu.

"Ibu tidak apa-apa, ibu hanya khawatir karena tak ada kabar apapun"

"Maafkan aku ibu, ponselku tertinggal di tempat kerja"

Xiao qing mengangguk, "baiklah, sekarang istrahatlah dulu, kau pasti lelah"

Xiao zhan berdiri dan memapah ibunya ke kamar, "justru ibu yang harus istirahat, aku tidak begitu lelah" alasan zhan.

Xiao zhan hanya tinggal berdua dengan ibunya, ayahnya telah meninggal 4 tahun lalu karena kecelakaan kerja.

Ibu xiao zhan juga mengidap penyakit  tumor ganas. Itu sudah terjadi semenjak 1 tahun lalu. Dokter bilang karena ukurannya masih kecil tumor itu bisa di angkat, karena itu xiao zhan berkerja keras untuk mendapatkan uang, agar bisa mengoperasikan ibunya ke rumah sakit.

Xiao zhan bekerja di bar, pekerjaan itu di lakoni zhan di malam hari. Sedangkan di siang hari, xiao zhan bekerja sebagai perangkai bunga di florist milik sahabatnya, jili.

Xiao zhan sengaja mengambil dua pekerjaan sekaligus, itu sengaja dia lakukan agar tabungannya bisa cukup untuk membawa ibunya ke rumah sakit.

Zhan merebahkan tubuhnya di ranjang kamarnya, di lihatnya jam masih menunjuk pukul 08.30. masih ada 30 menit lagi untuk pergi ke florist jili.

Saat memejamkan mata, zhan tiba-tiba mengingat kembali peristiwa malam tadi. Dimana dia merasakan tubuhnya di jamah dengan begitu liarnya.

"Aku menyukai ini.. ini sangat nikmat"

"Kau pemuda yang cantik, aku menyukai wajahmu"

Zhan yang tersadar segera bangun dari ranjangnya, "astaga, apa yang ku pikirkan" zhan menepuk kepalanya beberapa kali.









Tbc (20-06-22)

Story from Summer (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang