C 20

3.1K 417 134
                                    

Typo sorry 🙏❤️.
.
.
.

"Dari mana saja kau?" Wang yibo menatap jingyi yang baru saja datang dengan mata tajam-nya

Jingyi terkejut, dia mengira suami-nya belum datang, karena hari masih sore. Biasanya suaminya akan datang setelah lewat jam 6 sore.

Jingyi gelagapan, tapi dia mencoba tenang. "A- aku hanya pergi ke rumah teman ku saja. Aku- aku hanya bosan di rumah" ujarnya sambil meremat tali paper bag di tangannya.

Wang yibo menaikkan sebelah alisnya, "dan teman mu memberikan mu hadiah mahal itu?" Tunjuk yibo pada paper bag, di tangan jingyi.

Jingyi membawanya ke belakang punggung, "ah, ti- tidak.. ini aku membelinya sendiri sebelum pulang. Maaf apa kau marah karena aku menghabiskan banyak uang untuk barang ini?" Jingyi memanyunkan bibirnya.

Wang yibo ingin tertawa, jelas-jelas tadi dia melihatnya. Pria yang bersama jingyi memberikan benda itu pada jingyi. Apa istrinya mulai menyembunyikan pria lain di belakangnya?

"Aku tidak marah" lebih baik wang yibo sudahi saja. Toh dia belum memastikan dengan benar, siapa pemuda itu dan hubungan seperti apa yang mereka miliki.

Jingyi tersenyum, "terima kasih sayang," jingyi memeluk wang yibo.

Wang yibo hanya diam dan mengusap pelan punggung istrinya.

"Aku akan mencari tau sendiri" batin yibo.

Ting.

Wang yibo menjauhkan jingyi dari tubuhnya pelan. Kemudian dia merogoh saku-nya.

Sebuah notif masuk.

Wang yibo membacanya dan menutup telfonya.

"Siapa?" Jingyi melihat sebuah guratan senyum samar di bibir yibo sekilas. Jingyi tau, itu pasti dari selingkuhan yibo

Wang yibo hanya menggeleng, kemudian meminta jingyi memasakkan makan malam untuk-nya.

Jingyi merasa semakin dongkol di hatinya, wang yibo sepertinya sangat menyukai orang ini. Sampai berani membuka chat-nya di depannya

"Siapa sebenarnya orang ini?" Batin jingyi.

.
.
.

"Apa kau baru saja menemui dokter?"

Xiao zhan mengangguk, semenjak mengenal tetangganya ini hidupnya jadi tidak sepi lagi. Sudah seminggu mereka berkenalan. Dan zhoucheng selalu menanyakan prihal kehamilan xiao zhan yang menurutnya ajaib.

"Ya, dokter bilang. Jika tidak ada gangguan. Maka aku bisa melalukan operasi sekitar 3 minggu lagi. Dan rumah sakit sangat antusias dengan kehamilan ku"

Zhoucheng mengangguk, keduanya saat ini sedang berada di sebuah kafe di bawah apartemen mereka.

"Waah, sebentar lagi kau akan menjadi papa. Ah, maksud ku mommy? Mama? Atau..-"

"Mommy saja" xiao zhan mengusap perutnya dengan lembut. Dia tidak sabar bertemu dengan baby-nya segera.

Zhoucheng melihat guratan bahagia di mata xiao zhan, sepertinya dia tak sabar menunggu kelahiran putranya.

....

Wang yibo melihat ziyi dan jingyi sedang duduk di sofa rumahnya.

"Kau datang jie" wang yibo menyapa.

Ziyi dan jingyi menoleh, "sore yibo, ya aku mengunjungi jingyi. Emm, bolehkan aku membawanya bersama ku? Kita akan shoping" ziyi meminta ijin.

Wang yibo terdiam, kemudian tersenyum kecil.

"Silahkan saja" ujar yibo. Lagi pula wang yibo sudah tau apa yang akan mereka lakukan.

Ziyi dan jingyi berbinar setelah mendapat ijin dari wang yibo.

Jingyi segera bersiap, sementara ziyi menunggu di ruang tamu.

Wang yibo mendekat ke arah ziyi dan duduk di hadapannya

"Aku harap jiejie tidak membuat jingyi salah jalan" ujar yibo

Ziyi mengerutkan kening, "apa maksud mu?"

Wang yibo menggeleng, "tidak ada, hanya saja. Aku sedang memberi tahu jiejie kalau jingyi adalah seorang wanita bersuami"

Ziyi terdiam, "aku hanya-"

"Jie ayo kita pergi" jingyi telah siap dengan dandanan casual-nya.

Ziyi dan wang yibo menoleh, wang yibo hanya tersenyum ke arah istrinya.

Sementara ziyi masih dalam pikirannya, apa yang di maksud yibo?

"Jie, ayo ku tunggu di mobil" jingyi kembali memanggil dan berlalu terlebih dulu.

Ziyi segera tersadar dan mengangguk. Dia menoleh lagi ke arah wang yibo kembali dan tersenyum.

"Aku tau, aku juga mengharapkan kau juga tau status mu, yang juga seorang suami" ujar ziyi sambil meraih tas mahal-nya.

Wang yibo hanya membalas dengan senyuman. "Ku harap jiejie tidak masuk terlalu jauh"

Ziyi hanya tersenyum dan membalikkan badan. Jingyi adalah saudara sepupu yang dia anggap sebagai adik-nya sendiri. Mereka tumbuh bersama dan selalu membagi suka duka sejak kecil.

"Aku akan mengingat-nya" sambil berlalu.

Sementara wang yibo hanya menatap datar kepergian ziyi. Dia tak suka orang yang terlalu ikut campur urusan rumah tangganya.

"Ku harap tindakan mu tidak salah jie"

....

"Akh..." Xiao zhan meringis saat menyandung sebuah batu kecil. Batu itu melukai pucuk jari kakinya.

Xiao zhan segera mendudukkan tubuhnya di kursi tepi jalan. Saat ini dia berada di sebrang jalan. Dia membeli susu hamil dan beberapa kebutuhan apartemen-nya.

"Astaga... Semenjak kaki-ku bengkak, aku jadi semakin berat membawa kaki-ku" ujar xiao zhan sambil mengusap darah di kakinya dengan tissu.

Semenjak kandungannya menginjak usia hampir sembilan bulan. Kakinya membengkak. Mungkin karena hormon.

Saat berjalan terlalu lama, atau pun terlalu jauh. Dia akan sering merasa lelah.

Xiao zhan memijat paha-nya pelan.

"Astaga, aku sangat lelah" ujarnya kemudian bersandar.

Tab

Seseorang berdiri di hadapan xiao zhan.

Xiao zhan yang merasa orang di hadapannya diam saja segera mendongak.

"Aku akan mengantar mu pulang"

Deg

"Kau..."




....

To... Be... Cont... (10-07-22)

 (10-07-22)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🙏🙏

Happy Ied Mubarok..
Btw, apa yang kalian korban kan?
Selain perasaan 🤭🤭

Story from Summer (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang