C 38

2.2K 366 87
                                    

Typo sorry.
.
.
❤️❤️🙏.
.
.


".. gu wei.. dia purta ku.." lirih zhan

Wang yibo benar-benar merutuki mulutnya, dia harus membuat xiao zhan berada dalam situasi yang tak mengenakkan nya.

Sementara jingyi masih menyeringai, dia pikir hari ini adalah hari kehancuran xiao zhan.

Liying tentu saja masih diam, jika dia ikut andil berbicara maka suaminya akan curiga, dan gu wei akan dalam masalah, karena suaminya pasti akan merebutnya dari zhan.

"Putra mu?" Wang dalu mengangkat sebelah alisnya

Xiao zhan mengangguk lemah.

"Papa xiao zhan dia-"

"Diamlah yibo, jangan menyela pembicaraan orang" sentak dalu.

Wang yibo diam, keheningan kembali melanda meja makan besar itu.

"Kenapa putra mu bisa hilang?"

Xiao zhan menunduk "dia di culik di rumah sakit"

Wang dalu menaikkan dua tangannya dan menyatukannya dalam genggaman, "bagaimana bisa?"

Xiao zhan menggeleng dan setitik air mata jatuh di sudut matanya.

"Seseorang yang jahat telah menculik putra ku, bahkan saat dia masih berusia 2 hari" xiao zhan mengusap matanya.

Liying mengusap pundak zhan, tanda simpati

Wang dalu masih penasaran, "lalu, dimana istri mu? Kenapa apa dia masih di rumah sakit?"

Xiao zhan mendongak, bagaimana dia menjelaskan bahwa dialah yang mengandung?

"Pa, sudah cukup dia-"

"Ku bilang diam yibo" dingin dalu.

"Aku yang mengandung nya tuan wang" zhan menunduk

Wang dalu mengerutkan kening, "apa kau perempuan?"

Xiao zhan menggeleng, dia tidak bisa terus menutupi tubuhnya yang istimewa, "aku yang mengandung putra ku sendiri, karena aku adalah pria yang bisa hamil"

Jingyi ingin tertawa, pasti saat ini mertuanya akan merasa jijik pada xiao zhan

Wang dalu merasa itu adalah lelucon, mana ada seorang laki-laki yang hamil.

"Apa kau sedang membuat lelucon?"

Xiao zhan menggeleng, dia menyodorkan foto di ponselnya saat dia tengah hamil besar.

Akhirnya wang dalu mw percaya.

"Kau laki-laki sepesial rupanya" puji dalu.

Xiao zhan hanya mengangguk kecil karena sedikit malu.

Wang dalu tersenyum, "tidak perlu kau pikirkan, ini adalah anugrah tuhan. Dia memberikan seorang putra pada mu pasti karena dia menyayangi mu dan memberikan mu seorang teman. Kau harus mensyukurinya"

Xiao zhan mendongak, dia tak menyangka bahwa dalu akan berpikir seperti itu, awalnya xiao zhan mengira bahwa wang dalu akan merasa jijik padanya.

"Terima kasih tuan" gumam zhan

Wang yibo bernafas lega, akhirnya ayahnya tidak menghina zhan.

Sementara jingyi mengeratkan giginya kesal, kenapa ayah mertuanya justru memujinya.

Wang dalu menoleh ke arah jingyi, dan jingyi segera tersenyum ke arah mertuanya.

"Jingyi lihatlah, dia bahkan melahirkan putranya sendiri, dia sangat bersemangat meskipun dia seorang laki-laki. Pasti tak mudah untuknya, tapi dia menjalaninya. Kau harus mencontohnya" ujar dalu

Story from Summer (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang