Typo sorry ❤️❤️.
.
.Jingyi terbangun karena sinar matahari mulai menusuk kelopak matanya.
Perlahan-lahan dia bangun dan mengusap wajahnya yang masih sedikit mengantuk. Dia juga agak pusing karena mungkin terlalu banyak minum alkohol semalam.
"Kau sudah bangun?"
Jingyi mendongak, kemudian dia memalingkan muka acuh.
"Kenapa kau tak menjawabnya?"
jingyi bangun dari tidurnya dan beranjak ke kamar mandi.
"Aku akan membersihkan diri dulu" ujarnya.
Wang yibo masih menatap dalam diam.
Setelah satu jam keduanya duduk di meja makan. Mereka sarapan bersama.
"Siapa pemuda itu? Kalian terlihat lebih dekat dari pada seorang teman" ujar yibo
Jingyi meletakkan pisau dan garpu makannya, "ya, dia memang teman ku. Lagi pula kenapa jika aku berteman dengannya? Dia baik dan perhatian. Aku butuh sosok teman yang seperti itu" ujar jingyi.
Wang yibo menyipitkan mata, "apa maksudmu butuh teman yang seperti itu? Apa kau merasa aku kurang perhatian pada mu hingga kau butuh teman pria?" Teriak yibo
Jingyi memangku kedua tangannya di dada, "menurut mu?" Tanya-nya balik.
Wang yibo menghela nafas, meredakan emosinya, "kenapa kau bertanya balik pada ku, dari semua yang aku lakukan untuk mu apa kau masih kurang?"
Jingyi terkekeh, "memang apa yang telah kau lakukan untuk menyenangkan ku?"
Wang yibo mengeratkan giginya emosi, "jingyi, jangan termakan perkataan orang lain tentang hubungan ku dengan mu. Orang lain tidak akan pernah mengerti. jika kau percaya padaku, aku akan memberikan seluruh kebahagiaan dunia untuk mu. Tapi jika kau masih memegang perkataan orang lain, maka jangan salahkan siapapun dengan apa yang akan terjadi pada akhirnya"
Jingyi memutar mata, apa yang bisa dia percayakan pada yibo? Bahkan yibo telah berselingkuh di belakangnya. Dan lagi, kebahagiaan apa yang bisa wang yibo berikan? Justru pengkhianatan yang akan terjadi pada akhirnya. Dan jingyi tak akan diam saja. Selagi dia mencari tau siapa orang itu, dia akan terus berhubungan dengan yoon jae, dan mengacaukan perhatian yibo pada wanita itu. Bahkan sekarang wang yibo telah emosi, jingyi yakin sebentar lagi wang yibo akan meninggalkan wanita itu. Batinnya.
"Kita lihat saja nanti"
....
"Maafkan kami tuan, alat-alat kami tidak memadai untuk melakukan operasi cecar apa anda. Kami menyarankan anda melakukan operasi di beijing saja. Di sana alat-alatnya lebih bagus dan canggih. Mengingat ini adalah kasus pertama kehamilan pada pria, kami takut jika ada kendala yang terjadi. Maafkan kami" dr itu menunduk hormat.
Xiao zhan mengusap perutnya, "lalu, aku harus pergi ke beijing lagi?"
Dr itu mengangguk, "saran kami iya tuan. Ini demi bayi mu"
Xiao zhan menghela nafasnya, "baiklah, terima kasih dokter" zhan menunduk hormat.
Beberapa jam kemudian zhan telah merapikan bajunya.
"Zhan, apa kau akan pergi sendirian?" Zhoucheng membantu merapikan baju zhan.
Xiao zhan mengangguk, "ya, aku akan pergi sendiri"
"Tapi, bagaimana jika di beijing nanti kau tidak menemukan rumah sakit yang cocok?"
"Tenang saja, disana ada rumah sakit yang cocok untuk ku" zhan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story from Summer (Season 1)
Fanfiction"berikan padaku, aku akan membayar berapapun kau mau." "aku tidak akan menjualnya" ___story from summer____