C 33

2.7K 362 116
                                    

Typo sorry ❤️😊.
.
.
.

"Wangyi... Junior dia,.. sebenarnya ayahnya..."  xiao zhan menunduk dia tak mampu meneruskan kata-katanya.

Wang yibo mengusap pundak xiao zhan yang bergetar.

"Zhan,, jangan memaksakan diri. Jika kau belum siap untuk mengatakan siapa ayah junior padaku, maka jangan katakan. Katakan saat kau sudah merasa tenang dan siap. Aku berjanji akan terus bersama kalian, dan aku tak akan membiarkan ayah junior mengambilnya dari mu" terang yibo.

Xiao zhan terdiam, hanya air mata yang jatuh di pipinya. Dia ingin meluapkan seluruh perasaan di dadanya. Tapi kenapa lidahnya terasa kelu saat ingin menunjuk kebenaran di depan wang yibo

Xiao zhan mengusap air mata di pipinya, "wangyi.. aku merindukan putra ku" lirihnya.

Wang yibo mengerti, dia juga sangat merindukan dan mengkhawatirkan gu wei di luar sana. Apakah dia bersama orang baik? Atau orang jahat? Apa bayi itu merasa kenyang atau merasa lapar? Wang yibo memikirkan itu.

"Aku juga merindukannya. Ku harap dia baik-baik saja. Dan masih menunggu kita untuk menjemputnya" ujar yibo.

Xiao zhan mengangguk kecil, meskipun xiao zhan tau putranya dimana, tapi dia tidak bisa dengan mudah bertemu. Sampai jingyi menerima balasan atas perbuatannya, xiao zhan akan menahan rindunya.

Wang yibo mengusap kepala xiao zhan dengan hangat.

"Sekarang tidurlah, besok aku akan mencari gu wei lagi" yibo menenangkan dan mendorong xiao zhan untuk tidur. Merapikan selimutnya.

Xiao zhan menahan tangan yibo yang hendak pergi.

"Wa- wangyi.. emm.. itu.. bagaimana jika aku bermimpi buruk lagi?" Xiao zhan menatap wang yibo dengan raut sendunya.

Wang yibo tersenyum dan kembali duduk di tepi ranjang.

"Tidurlah, aku akan menjaga mu di sini. Sampai kau tertidur" wang yibo mengusap surai hitam xiao zhan.

Xiao zhan mengangguk dan mulai menutup mata. Wang yibo melihat xiao zhan yang memejamkan mata, dia kemudian tersenyum kecil. Xiao zhan seperti anak kecil yang takut dengan hantu di malam hari, hingga ingin di temani.

Beberapa menit berlalu, xiao zhan masih belum bisa memejamkan mata. Dia menoleh ke samping kirinya. Wang yibo masih setia duduk di tepi ranjang, menungguinya dengan sabar.

Xiao zhan mengerjabkan mata, wang yibo melihatnya dan mengerutkan kening.

"Kenapa masih belum tidur?" Ujar yibo

Xiao zhan menutup mulutnya dengan selimut. Hanya sepasang matanya saja yang terlihat. Wang yibo ingin tertawa, xiao zhan seperti seekor kelinci yang mengintip dari lubang kecil.

"Wangyi, aku tidak bisa tidur"

Wang yibo menghela nafas, "apa kau ingin aku membacakan dongeng seperti saat kau hamil?"

Xiao zhan menggeleng kecil, wajahnya merona malu. Dia jadi teringat saat dulu hamil gu wei, wang yibo tidak akan pulang kerumahnya sebelum xiao zhan tidur, dan terkadang membacakan dongeng untuk puteranya di dalam kandungan .

"Emm.. ceritakan aku apa saja. Aku ingin mendengarnya, tidak perlu dongeng"

Wang yibo terkekeh, "kau benar-benar ingin aku bercerita pada mu di tengah malam begini?"

Xiao zhan mengangguk tampa menjawab apapun.

"Apa yang harus ku ceritakan ya? Emm-" wang yibo berpikir.

Kemudian mulai bercerita tentang masa-masa sekolahnya dulu, dimana dia adalah seorang pria yang paling tampan di sekolah, dan di sukai banyak gadis. Wang yibo menyombongkan dirinya dengan bangga di hadapan xiao zhan.

Story from Summer (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang