C 14

2.5K 369 80
                                    


Typo sorry ❤️🙏
.
.
.

Wang yibo sampai di rumahnya tepat pukul 1 dini hari.

Karena jarak dari kota xiao zhan dan dirinya terlalu jauh. Hingga wang yibo harus menempuh perjalanan yang cukup panjang.

Baru memasuki rumahnya, wang yibo mendengar suara dua orang perempuan tertawa cukup keras.

Wang yibo mengerutkan kening, "siapa yang bertamu malam-malam?"

Wang yibo terus melangkah masuk, ternyata suara itu berasal dari lantai atas. Tepatnya kamar tapi. Wang yibo melihat dari celah pintu yang terbuka sedikit lebar.

"Meng ziyi?" Gumamnya

Wang yibo tak menghiraukan mereka dan berlalu dari kamar tamu.

Tapi jingyi mendengar suara wang yibo datang , dia segera berdiri dan memanggil dari dalam kamar.

"Sayang... Kau pulang?"

Wang yibo yang mendengar namanya di panggil hanya menjawab 'ya' sambil berlalu masuk ke dalam kamarnya sendiri.

Saat akan beranjak ziyi terlebih dulu menarik tangan jingyi.

"Eh, tunggu sebentar"

Jingyi menoleh, "ada apa jie?"

Meng ziyi dan jingyi adalah saudara sepupu dari ibu mereka. Ibu jingyi dan ibu meng ziyi adalah saudara kandung. Dan Mereka memang dekat sejak kecil.

"Kenapa suami mu pulang malam sekali?" Tanya ziyi penasaran.

Jingyi hanya tersenyum lembut, "mungkin pekerjaannya banyak, dia sudah biasa pulang larut malam"

Ziyi mengerutkan kening, "benarkah? Dan kau tidak curiga padanya?"

Jingyi mengerutkan kening, "apa maksud jie-jie? Curiga? Pada suami ku? Tidak mungkin jie dia sangat mencintai ku, dan lagi dia adalah tipe orang setia" jingyi tertawa.

Ziyi menghela nafas, "maafkan jiejie, hanya saja. Kau harus tau dimana posisi suami mu saat dia terus menerus pulang larut malam. Kau tidak boleh membiarkan laki-laki bersikap semaunya. Lagi pula, apakah masuk akal, seorang CEO sepertinya pulang kerja sampai larut malam. Bukankah dia punya anak buah yang kompeten. Kenapa harus terjun langsung ke lapangan?"

Jingyi terdiam, selama ini dia tidak pernah berpikir sampai kesana.

"Aku hanya..."

"Maafkan aku, bukannya aku ikut campur dan menuduh suami mu, hanya saja. Kau harus lebih memperhatikan suami mu, jam berapa dia pulang kerja. Dia meeting kemana dan bersama siapa. Tempat mana yg dia tuju, aku kira kau harus mengetahuinya sebagai istri. Ingatlah, sekarang banyak wanita-wanita yang doyan pada suami orang. Dan lagi..." Ziyi menatap perut jingyi "..kalian masih belum di karuniai anak, aku hanya takut saja. Itu menjadi jembatan yang rapuh di antara rumah tangga kalian"

Deg

Jantung jinyi berpacu dengan cepat. yang di katakan ziyi benar, tidak ada anak di antara mereka, dan jingyi tak bisa memberikannya pada wang yibo. Kenapa jingyi tak berpikir sampai kesana? Jelas saja itu adalah celah yang sangat besar untuk wanita jalang perebut suami orang masuk.

"Ak- aku akan memperhatikannya lagi jie"

Ziyi menghela nafas, "baiklah, sekarang pergilah. Suami mu menunggu. Aku akan beristirahat juga"

Jingyi tersenyum kemudian berlalu pergi. Hari ini meng ziyi datang dan karena sudah larut malam, maka jingyi memintanya menginap.

Jingyi membuka pintu kamarnya, suaminya sedang mandi. Tiba-tiba saja ucapan ziyi tengiang-ngiang di kepalanya.

Story from Summer (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang