C 13

2.5K 371 65
                                    

Typo sorry ❤️🙏.
.
.

Wang yibo membawa xiao zhan kedalam pelukannya.

Mengusap pelan punggung ramping itu dengan lembut.

Jantung xiao zhan, semakin berdetak tak karuan, dia terlalu sering menerima perlakuan wang yibo yang hangat. Hingga di lupa bahwa wang yibo adalah seorang laki-laki beristri.

Seketika ingatan itu datang, xiao zhan segera menjauhkan tubuhnya dari wang yibo. Kemudian segera berlalu masuk ke dalam kamar.

Wang yibo ikut tersadar, dia merutuki perlakuannya pada xiao zhan. Pemuda cantik itu pasti tak enak hati padanya.

Wang yibo menyusul xiao zhan kedalam kamar. Dilihatnya xiao zhan duduk di tepi ranjang sambil mengusap perut buncitnya.

Wang yibo mendekat dan duduk di bawah ranjang. Tepat di depan perut xiao zhan.

Wang yibo mengusap perut itu dengan pelan, "maafkan aku. Aku tau kau pasti risih dengan perlakuan ku padamu"

Xiao zhan menggeleng, "emm, itu .. bukan begitu maksud ku. Hanya saja, kau telah beristri. Aku hanya tidak ingin ada salah paham" zhan mengigit bibir dalamnya.

Wang yibo mengangguk, "maafkan aku, tapi bisakah aku tetap bersama mu? Aku benar-benar tak bisa menjauh dari kalian. Entahlah, mungkin karena aku tidak di karuniai anak, maka dari itu aku bahagia melihatmu hamil"

Xiao zhan mengerti sekarang, kasih sayang wang yibo padanya hanya sebatas dia sebagai pemuda hamil. Ah, benar. Apa yang xiao zhan harapkan? Bukankah memang harus seperti itu, ada hati yang harus di jaga oleh wang yibo. Sedangkan dirinya. hanyalah seorang teman yang mempunyai kehidupan yang malang.

Dari awal xiao zhan tak pernah mengharapkan perhatian wang yibo yang lebih, hanya saja wang yibo terus menerus menekan xiao zhan dengan perhatian hingga xiao zhan larut dalam kasih sayang wang yibo untuknya.

"Wa- wangyi.. aku tidak bisa terus menerima kebaikan mu padaku" zhan memalingkan wajahnya. Sejujurnya perasaannya sakit, batinnya ingin selalu bersama wang yibo, mungkin karena saat ini dia tengah mengandung anaknya.

Xiao zhan harus menjauh dari wang yibo, dia tak ingin perasaannya terus berkembang dan akhirnya menjadi orang egois yang ingin menjadikan wang yibo miliknya.

Wang yibo mengerutkan kening, "apa maksud mu? Kau tak ingin aku berada di dekat mu lagi?"

Xiao zhan menggeleng, setitik air mata jatuh di pipinya.

"Tidak, aku hanya tak ingin jatuh cinta pada mu"

Deg

Wang yibo tiba-tiba terdiam seribu bahasa. Jatuh cinta? Wang yibo belum pernah memikirkan itu.

Sementara zhan meremat tangannya, dia tidak bisa menahannya lagi. Dia harus mengatakannya agar tak seterusnya terbelenggu di antara rasa kata terbiasa.

"Ma- maafkan aku zhan aku-" wang yibo menunduk.

Xiao zhan menggeleng.. "tidak apa.. lebih baik aku mengutarakan ini. Aku tidak mau seterusnya terbiasa dengan kasih sayang yang kau berikan wangyi. Jadi terima kasih karena membantu ku selama ini. Kau bisa pergi" xiao zhan memalingkan muka.

Wang yibo membulatkan mata, tidak dia tidak ingin berpisah dengan xiao zhan. Dia juga telah terbiasa dengan xiao zhan.

"Tidak, aku tidak ingin pergi. Aku ingin bersamamu"

Xiao zhan menggeleng, "tidak wangyi, kau harus melepaskan ku. Kita tidak bisa seperti ini selamanya. Aku tidak ingin merusak rumah tanggamu. Dan lagi, aku tidak ingin terbiasa dengan mu"

Wang yibo meraih tangan xiao zhan, "zhan, ku mohon jangan jauhkan aku dari hidup mu, aku merasa nyaman dengan mu. Aku tak bisa mengartikan perasaan ku ini cinta atau apapun, tapi ku mohon. Biarkan aku selalu di sisi mu" egois yibo.

Xiao zhan menggeleng dan berdiri membelakangi yibo, "tidak wangyi, jika kau tidak segera mengakhiri ini. Maka perasaan kita akan berubah menjadi cinta. Dan aku, akan merasa enggan melepaskan mu"

Wang yibo ikut berdiri dan pinggang xiao zhan, lalu membawanya dalam pelukan.

"Jika begitu, biarkan perasaan ini berubah menjadi cinta"

Xiao zhan mendongak "apa maksud mu? Bagaimana dengan istrimu?"

Wang yibo menggeleng, "aku tidak tau. Tapi aku benar-benar tak ingin berpisah dengan mu. Ku mohon jangan jauhkan aku"

Xiao zhan semakin kacau, sejujurnya dia sudah menyukai wang yibo. Tapi dia tak ingin menjadi parasit yang merusak rumah tangganya.

"Wangyi,, aku tidak bisa.. "

.
.
.

Jingyi tertidur di sofa ruang tamu.

Dia terjaga dan segera melirik jam dinding, jam telah menunjukkan pukul 12.30 tapi suaminya belum juga pulang.

Jingyi menelfon kembali wang yibo, tapi telfon suaminya tidak aktif.

Jingyi semakin khawatir, dia mencoba menelfon haikuan sepupu yibo. Tapi haikuan bilang dia juga tidak tau dan wang yibo tidak berada di sana.

Perasaan jingyi semakin tak enak, takut terjadi sesuatu pada suaminya.

Jingyi mondar mandir dengan gelisah.

"Yibo, dimana kau? Apa terjadi sesuatu?" Gumamnya.

.
.
.
.
.

Tbc 1-7-22

Story from Summer (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang