C 26

2.6K 370 131
                                    

Typo sorry ❤️😊.
.
..
.
.

"Aku tidak perduli" zhan memalingkan muka.

Jingyi terkekeh kecil, "ya, harusnya dari awal kau sudah tau hal itu. Siapa yang wang yibo cintai, dan tidak. Harusnya kau sadar diri dengan semua itu, sekeras apapun kau merayunya, suami ku tidak akan berpaling dari ku"

Zhan mengerutkan kening, "aku tidak pernah merayu wangyi, dia sendiri yang datang padaku, dan aku juga tidak pernah membalasnya"

"Hah, jalang seperti mu memang seperti itu, memanfaatkan kehamilan mu untuk menarik simpati suami ku. Cuih, tak bermoral" hina jingyi.

"Jaga mulut mu, aku bukan jalang dan aku tidak pernah merayu wang yibo"

Jingyi memutar mata, "aku peringatkan pada mu, menjauhlah dari hidup suami ku"

"Tampa kau pinta pun, aku tetap akan pergi dengan putra ku. Katakan pada suami mu saat dia sadar nanti, jangan pernah hadir dalam kehidupan kami lagi " xiao zhan segera memutar kursi rodanya menjauh. Dia tak ingin mendebatkan hal tidak penting.

Jingyi mengeratkan giginya kesal, "aku akan menghancurkan mu. Aku bersumpah" jingyi mengepalkan tangannya.

...

Xiao zhan melihat putranya dari luar ruang kaca.

"Perkembangannya cukup baik, jika besok tidak ada kendala apapun, maka kita bisa mengeluarkannya dari ruangan khusus. Kau juga bisa menemuinya dan menggendongnya" haikuan berjalan mendekat ke arah xiao zhan.

Xiao zhan menoleh, di lihatnya haikuan berjalan ke arahnya. Xiao zhan yang mendengar penuturan haikuan merasa bahagia.

"Syukurlah, semoga di segera sehat" xiao zhan menangis bahagia.

Haikuan menepuk pundak xiao zhan, "tenang saja, dan teruslah bersabar. Aku yakin putra mu sangat kuat. Oh iya, apa kau belum menyiapkan nama?"

Xiao zhan terdiam, dia mengusap kaca di depannya. Marga siapa yang akan dia pakai? Biar bagaimana pun dalam darah putranya mengalir darah wang, tapi jika dia menggunakan marga itu maka akan sangat ketara dan bisa saja wang yibo akan membawa putranya nanti.

"Xiao gu wei"

Haikuan hanya mengangguk dan tersenyum, "nama yang bagus"

Xiao zhan tersenyum dan menatap putranya yang masih di dalam kotak inkubator khusus.

"Cepatlah sehat xiao wei.. "


....

"Hey, pak... Apa kau tau pasien yang bernama xiao zhan?" Zhoucheng datang dengan keranjang buah di tangannya.

"Anda siapa?"

"Katakan saja, dimana dia? Aku tetangganya" culasnya.

Pemuda yang di tanyai hanya tersenyum kecil, "dia ada di ruangan khusus ibu dan anak. Apa kau ingin aku mengantar mu?"

Zhoucheng mengibaskan tangannya, "tidak, tidak perlu. Tunjukkan saja arahnya" ketusnya.

"Lewati Lorong itu, kemudian naik lift sebelah kiri. Lantai 12 ruangan no 8"

Zhoucheng pergi begitu saja tampa mengucapkan terima kasih.

Sementara pria yang memberi tau arah ruangan xiao zhan tersenyum di tempatnya.

"Pemuda yang galak, tapi manis" gumamnya.

....

Xiao zhan mengunyah apel yang di kupaskan zhoucheng untuknya.

Story from Summer (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang