C 21

2.7K 391 177
                                    

Typo sorry ❤️🙏.
.
.
.

Xiao zhan masih terkejut, tapi dia segera berdiri dari duduknya dan hendak pergi.

"Aku akan tetap mengikuti mu kemana pun zhan, aku mohon.. berhentilah, ayo kembali lagi bersama ku"

Xiao zhan merasa nyeri di dadanya, kata-kata seperti itu baginya hanya sebuah batu yang di lempar dan mengenai dadanya. Itu sangat sakit.

Xiao zhan menoleh, "wangyi, aku katakan pada mu. Aku harus pergi. Aku tidak bisa terus hidup seperti sebuah parasit yang menumpang hidup padamu. Dan lagi, kau punya keluarga. Aku tidak ingin masuk dan menghancurkan-nya" lirih zhan.

Wang yibo menatap pilu, benar yang di katakan xiao zhan. Meneruskan hubungannya hanya akan memperburuk keadaan rumah tangganya nanti. Hanya saja, sebuah rasa di hati yibo memaksa agar xiao zhan tetap di sampingnya.

"Zhan, maafkan aku. Tapi, ku mohon beri aku sebuah kesempatan lagi. Setelah kau melahirkan kita akan membicarakan ini. Sekarang ku mohon jangan menjauh dari ku lagi"

Xiao zhan harus teguh pada tujuan awalnya, melupakan seluruh perasaannya pada wang yibo dengan menjauh darinya. Juga agar rumah tangga wang yibo tidak hancur karena dirinya.

"Tidak, aku tidak mau. Aku harus pergi"

Wang yibo merasa kecewa saat xiao zhan akan pergi begitu saja. Wang yibo menarik lengan xiao zhan.

"Jangan pergi dengan keadaan begitu, aku akan membantu mu" wang yibo khawatir karena jari kaki xiao zhan berdarah.

Xiao zhan menyentak tangannya dan segera pergi menjauh, tapi wang yibo masih memaksanya mengantar zhan.

"Zhan, jangan begini, luka mu akan melebar biarkan aku-"

"Hey.. lepaskan tangan mu"

Wang yibo dan xiao zhan sama-sama menoleh. Xiao zhan menghela nafas, itu adalah zhoucheng tetangga barunya.

"Apa kau berteriak pada ku?" Wang yibo menunjuk dirinya.

Zhoucheng segera berjalan mendekat dan meraih lengan xiao zhan.

"Ya, apa yang kau inginkan dari pria lemah sepertinya. Asal kau tau, dia hanya pria hamil yang rapuh. Jangan menambah bebannya" teriak zhoucheng lantang.

Wang yibo hanya mengerutkan kening, apa maksud orang di hadapannya.

Sementara xiao zhan semakin bingung, apa yang harus dia katakan pada zhoucheng.

"Apa maksud mu? Apa kau pikir aku sedang menggodanya?"

Zhoucheng berdecih "cuih, pria hidung belang seperti mu memang suka mengelak.

Xiao zhan membulatkan mata, astaga pasti tetangganya telah salah paham. Mengira xiao zhan di goda yibo.

"Ti- tidak cheng, dia adalah teman ku"

Zhoucheng membulatkan mata, "Apa?? Kau punya teman se mesum ini?" Tunjuknya pada wang yibo.

Xiao zhan mengibas-ngibaskan tangannya di depan dada-nya. "Tidak, itu kami sebenarnya.."

"Aku calon suami nya" yakin yibo.

Xiao zhan dan zhoucheng sama-sama melotot. Kata-kata yibo terlalu berlebian bagi xiao zhan

"Wa-wangyi apa yang kau-"

"Lihatlah, teman ku bahkan mengelak. Sekarang pergilah" zhoucheng mengusir yibo.

Wang yibo merasa kesal, dia kembali meraih tangan xiao zhan dan membawanya dalam gendongannya.

Grep

Xiao zhan merasa tubuhnya melayang sekarang, wang yibo benar-benar membawanya dalam gendongannya.

Story from Summer (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang