Happy reading ❤️
30||MELUPAKAN JANJI
Saat ini Clarysa tengah berada di perpustakaan sekolah. Tadi saat di jam pelajarannya, Bu Jamila meminta agar para cewek penghuni kelas Xll IPA 1 untuk datang ke perpustakaan saat jam istirahat. Mereka di mintai tolong untuk membantu menyusun buku-buku yang baru saja sampai.
Clarysa tampak terlihat sedikit kesal saat ini. Pasalnya ia sudah lapar, bayangan akan bakso mang Nurdin sudah terlintas di pikirannya. Seharusnya jam istirahatnya, ia pergunakan untuk makan di kantin bersama Gerald dan bukannya malah menyusun buku di perpus.
Suara notifikasi pesan dapat terdengar dari ponsel milik Clarysa, hal itu dapat mengalihkan perhatiannya. Buru-buru gadis itu meletakkan buku yang ia pegang, lalu mengecek ponselnya untuk mengetahui siapa pengirim pesan itu.
Alin: Cha?
Clarysa: Ada apa Lin?
Alin: Sore ini Lo sibuk gak?
Clarysa: enggak sih. Emang knp Lin?
Alin: gue mau beli buku rumus fisika di Gramedia, Lo mau temenin gue gak?
Clarysa: mau dong. Udah lama juga gue gak main ke Gramedia.
Alin: oke deh. See you!
Di tempatnya, Zia terlihat memperhatikan tingkah Clarysa. Gadis itu berjalan mendekat ke arah Clarysa.
"Dari siapa Cha?" Tanya Zia pada Clarysa.
"Dari Alin!" Jawab Clarysa seadanya.
Zia mengangguk paham.
"Ngomong apa dia?"
"Cuman ngajak ke Gramedia aja!"
Saat percakapan singkat dengan Alin berakhir, Clarysa langsung mematikan ponselnya lalu kembali melanjutkan aktivitasnya.
<<<•>>>
Sore ini Clarysa di antar pulang oleh Gerard. Motor Gerald berhenti di lampu merah, lelaki itupun mengajak Clarysa mengobrol seraya menunggu lampunya berubah warna.
"Cha?"
Clarysa yang mendengar namanya di panggil langsung menyahut. "Iya Gerald, kenapa?"
"Kita mampir ke toko musik dulu gapapa, soalnya ada yang mau aku beli!"
Clarysa mengangguk. "Ya udah, gapapa!"
Beberapa menit kemudian lampu itu berubah warna. Gerald yang melihat mobil di depannya sudah bergerak, lantas ia ikut dari belakang dan melajukan motor ninja nya menuju toko musik.
Di toko musik, Clarysa dapat melihat Gerald sedang sibuk memilih senar gitar yang cocok untuk gitar akustik miliknya. Lelaki itu juga sempat berbincang dan bertanya pada penjaga toko mengenai barang yang ia cari.
Setelah menemukan apa yang ia cari, lelaki itupun menghampiri Clarysa yang duduk di kursi tunggu yang telah di sediakan oleh toko itu.
"Ayo," Kata Gerald.
Clarysa mendongakkan kepalanya sedikit ke atas agar ia dapat melihat Gerald yang tengah berdiri di depannya.
"Udah nemu barangnya?" Tanya Clarysa.
Gerald mengangguk sebagai jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALD (On Going)
Teen Fiction"Gerald itu ibaratkan air, dan gue ikannya. Ikan gak bakal bisa hidup tanpa air, sama halnya kaya gue. Gue gak bisa hidup tanpa Gerald!" Inilah kisah Gerald Dhiafakhri. Siswa teladan yang memiliki segudang prestasi di SMA Gundala. Gerald lebih serin...