Happy reading guys ❤️
29|| CLARYSA NGAMBEK?
Sinar matahari pagi menembus masuk ke dalam sebuah kamar melalui sela-sela pentilasi. Clarysa baru saja selesai merapikan rambutnya. Gadis itu mengambil botol parfum yang ada di meja riasnya lalu menyemprotkan parfum itu beberapa kali ke tubuhnya.
Aroma khas oriental flower menggulir memenuhi ruangan itu. Gadis itu sangat suka dengan wangi floral bahkan parfum yang ia kenakan juga memiliki campuran kandungan woody breeze yang menimbulkan kesan elegan.
Clarysa berjalan ke arah kaca standing mirror yang terletak tepat di samping ranjangnya, lalu menatap dirinya sendiri dari dalam cermin itu.
Saat merasa dirinya sudah siap, Clarysa mengambil tasnya dan berjalan keluar dari dalam rumahnya dengan tergesa-gesa, lalu gadis itu mendapati Gerald di depan rumahnya.
"Hai Gerald!" Sapa Clarysa setelah mengunci gerbang rumahnya.
Gerald hanya menoleh, namun tak menjawab sama sekali.
"Harusnya tuh kamu gak usah repot-repot buat jemput aku ke sini!" Kata Clarysa.
"Gak repot!" Jawab Gerald.
Clarysa tersipu malu. Senyum Gerald mengembang karena tingkah lucu gadisnya itu. Tak tau kenapa, Gerald sangat menyukai semua hal tentang Clarysa. Bahkan, ia akan memprioritaskan kebahagiaan gadisnya itu.
"Gerald, kamu udah sarapan belum?"
Gerald mengangguk mengiyakan. "Udah tadi!"
Clarysa mengangguk paham atas jawaban dari Gerald.
Gadis itu, merapihkan rambut bagian depannya, lalu menyelipkan rambutnya ke belakang telinganya.
"Oh iya Gerald, gimana penampilan aku? Cantik gak?" Tanya Clarysa.
"Cantik!" Jawab Gerald seadanya, lalu memberikan helm untuk Clarysa kenakan.
Clarysa menghela nafas. Gadis itu terlihat cemberut, bahkan saat Gerald memberikan helm, gadis itu langsung mengambil helm itu dari tangan Gerald dan tidak mengatakan apa-apa lagi setelah itu.
Clarysa naik ke atas motor Gerald dengan raut wajah ditekuk. Gerald memperhatikan tingkah gadisnya itu dari kaca spion motornya. Gerald tampak begitu bingung. Apa ia berbuat salah? Kenapa gadis itu terlihat begitu kesal?
"Kita jalan sekarang?" Tanya Gerald pada Clarysa.
"Yaudah!" Jawab Clarysa masih kesal.
Di sepanjang jalan Gerald masih di buat bingung oleh perubahan sikap gadisnya itu. Gerald mencoba mengajak gadis itu mengobrol, namun gadis itu hanya merespon dengan cuek.
Bahkan, saat sudah sampai di parkiran sekolah Clarysa langsung turun dari motor Gerald dan memberikan helm yang ia kenakan tadi pada Gerald.
Hal itu berhasil membuat Gerald bertanya-tanya.
"Cieee, ada yang kesekolah bareng Ayang nih!" Ucap Fero heboh sambil duduk di samping Gerald.
Gerald hanya terdiam di tempatnya. Wajah lelaki itu tampak datar dan bingung.
"Lo kenapa dah?" Tanya Fero pada Gerald. "Sini cerita, gue dengerin!"
"Tadi gue jemput Clarysa, tapi tiba-tiba moodnya berubah. Bingung gue!"
"Emang Lo ngomong sesuatu yang buat dia kesal?" Tanya Fero.
Gerald mengangkat bahunya cuek. "Gue sendiri gak yakin!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALD (On Going)
Ficção Adolescente"Gerald itu ibaratkan air, dan gue ikannya. Ikan gak bakal bisa hidup tanpa air, sama halnya kaya gue. Gue gak bisa hidup tanpa Gerald!" Inilah kisah Gerald Dhiafakhri. Siswa teladan yang memiliki segudang prestasi di SMA Gundala. Gerald lebih serin...
