Happy reading ❤️
31||SARAPAN BARENG
"Maaf ya Lin, gue gak tepat janji sama Lo!"
Kini mereka berdua tengah berada di kamar Clarysa. Saat Gerald pulang tadi, Clarysa langsung mengajak Alin untuk naik ke kamarnya.
"Santai aja gapapa kok, kan masih bisa besok!" Ujar Alin.
Clarysa merasa sedikit lega dengan ucapan Alin barusan. Namun, ia dapat menyadari dari raut wajah Alin kalau gadis itu masih kecewa padanya.
"Lo beneran gapapakan?" Tanya Clarysa masih tak enak hati.
"Gue gapapa Cha, santai aja kali!" Kata Alin. "Oh iya, gue mau nanya sesuatu boleh?"
Clarysa mengangguk. "Boleh, tanya aja!"
"Kok Lo bisa pulang bareng Gerald tadi?"
"Gue sama Gerald udah jadian," kata Clarysa seraya tersenyum.
"Jadi Lo sama Gerald beneran pacaran?" Tanya Alin memastikan takut apa yang ia dengar barusan salah.
"Iy... iyaa!" Kata Clarysa malu-malu dengan wajah merona.
"Gue kira gosip anak-anak di laboratorium tadi pagi gak bener!" Ujar Alin. "Jadiannya kapan?"
"Dua hari yang lalu!" Jawab Clarysa. "Maaf ya Lin, gue baru ngasih taunya sekarang!"
"Kenapa minta maaf? Gue gak masalah kok, kalau Lo ceritanya baru sekarang. Tapi Lo beneran yakin jalin hubungan sama Gerald?"
"Kalau Gue udah ngambil keputusan, itu artinya gue udah yakin sama pilihan gue!" Jawab Clarysa.
"Bukanya gue mau ngelarang Lo pacaran sama Gerald, tapi gue gak mau Lo sakit hati nantinya hanya karena cinta, apalagi Lo udah sering sedih karna Gerald!"
Clarysa duduk mendekat di samping Alin seraya mengambil bantal dan meletakkannya di atas pahanya. "Udah Lin, Lo tenang aja. Hati gue terbuat dari baja kok!"
Alin menghela nafas. "Kalau Lo udah yakin sih, gue bisa apa? Intinya Lo boleh pacaran, tapi ingat harus sesuai dengan porsinya. Gue gak mau liat kamu sedih lagi!"
Clarysa tanpak terharu dengan ucapan sahabatnya itu. Ia memeluk tubuh Alin erat-erat. "Huh, makasih Alin, Lo itu paling the best deh!"
<<<•>>>
Clarysa tampak sibuk dengan buku dan ballpoint di tangannya. Saat ini ia sedang mengerjakan beberapa soal latihan, mengingat Minggu depan sekolah akan mengadakan ujian semester.
Tadi Clarysa dan Gerald sempat telponan dan mereka membahas beberapa soal juga, melalui sambungan telepon. Clarysa senang bisa membahas soal bersama Gerald.
Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 22.35 dan Clarysa bersiap-siap untuk tidur. Namun, saat ia ingin melangkah ke arah ranjangnya, suara notifikasi pesan terdengar dari ponselnya. Hal itu berhasil menghentikan niatnya, dan kembali duduk di kursi belajarnya.
Pentolan SMA Gundela
(Chelsea, Netta, Zia and You)Zia: Hai para bestie gue!
Chelsea: tuhkan mulai deh, si berisik mulai muncul kepermukaan bumi.
Zia: Napa? ada masalah?
Clarysa: jomblo ya? Cari pacar gih!
Zia: perasaan Lo Cha, baru juga dua hari pacaran sama Gerald. Udah ngeledek gue aja Lo!
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALD (On Going)
Fiksi Remaja"Gerald itu ibaratkan air, dan gue ikannya. Ikan gak bakal bisa hidup tanpa air, sama halnya kaya gue. Gue gak bisa hidup tanpa Gerald!" Inilah kisah Gerald Dhiafakhri. Siswa teladan yang memiliki segudang prestasi di SMA Gundala. Gerald lebih serin...