Selamat malam cinta cintaku! Gimana kabar kalian? Semoga baik-baik aja ya😊 mungkin ada di antara kalian yang ngerasa sedih, capek dan mau menyerah. Tapi satu hal yang harus kalian ingat "kalau kalian mau menyerah, ingat perjuangan kalian sampai di titik ini seperti apa." Jadi jangan menyerah ya? Tetap semangat, Kalian hebat! Aku hebat! Kita hebat!
By the way sorry ya, aku update lama😭 tapi saran dari aku sebelum lanjut baca part ini mending baca ulang part sebelumnya deh!
Happy reading Brow ❤️
54|| RENCANA FERO
Pagi tadi Gerald kembali membuktikan perjuangannya untuk meminta maaf pada Clarysa. Meskipun ia datang menjemput sedikit terlambat, tapi laki-laki itu tetap datang untuk membuktikan kesungguhannya. Namun, saat sudah sampai di rumah gadis itu, Gerald malah hanya bertemu dengan bundanya dan bunda Clarysa mengatakan kalau Clarysa sudah berangkat ke sekolah, hal hasil Gerald pun berangkat ke sekolah seorang diri.
Setelah memakan kurang lebih dua puluh menit perjalanan dari rumah Clarysa menuju sekolah, akhirnya Gerald sampai di tempat tujuan dengan tepat waktu.
Saat Gerald sudah membuka helm full face nya, laki-laki itu pun turun dari motornya dan berniat melangkah menuju kelasnya. Namun, tiba-tiba fokus Gerald tertuju pada kedua remaja yang tengah tertawa di bawah pohon rindang dekat parkiran.
Gerald memperhatikan binar mata yang terlihat indah saat pemiliknya tertawa. Senyumnya yang manis membuat jantungnya berdesir hebat, namun sayangnya senyum itu tak di tujukan padanya, bahkan ia merasa tak pantas untuk mendapatkan senyum itu lagi.
"Akhirnya gue bisa lihat senyum Lo lagi Cha," ujar Gerald dari tempatnya sambil mengamati kedua remaja yang duduk berdampingan sambil tertawa dan bercanda bersama itu.
"Sayangnya senyum itu bukan buat gue lagi," lanjutnya lagi.
Gerald melangkah gontai menuju kelasnya, wajahnya terlihat masam. Seperti tak ada semangat sama sekali, Fero yang menyadari itu langsung mendekati laki-laki itu dan mengajaknya mengobrol.
"Kusut amat tuh muka, udah kaya setrikaan emak gue aja!" Ujar Fero buka suara, Gerald tak menggubris ucapan Fero sama sekali.
"Ada masalah Lo?" Tanya Fero saat Gerald sudah duduk di bangkunya.
"Kaya nggak tau aja Lo," balas Gerald seadanya.
"Soal Clarysa lagi?" Tanya Fero Gerald mengangguk sebagai jawaban.
Mendengar itu Fero pun terkekeh kecil. "Rumit bener kisah percintaan Lo."
"By the way semalam gue kerumah Lo, tapi nyokap Lo bilang Lo lagi keluar, emang Lo kemana?" Tanya Fero.
"Kerumah Clarysa," balas Gerald seadanya.
Fero menaikkan sebelah alisnya. "Bukannya tadi malam hujan deras banget ya? Ngapain Lo kerumah Clarysa hujan-hujan gitu?"
Gerald menatap datar ke arah Fero, bukannya menjawab pertanyaan laki-laki itu Gerald malah balik bertanya. "Lo sendiri ngapain kerumah gue hujan-hujan?"
Mendengar pertanyaan tak terduga dari Gerald, berhasil membuat Fero terkekeh. "Biasa lah brader! Numpang wifi, soalnya wifi rumah gue lagi eror."
"Lo rela hujan-hujanan buat numpang wifi doang?" Tanya Gerald tak habis pikir.
"Lo sendiri rela hujan-hujanan buat dapat maaf dari Clarysa doang?" Tanya Fero balik, Gerald pun terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALD (On Going)
Novela Juvenil"Gerald itu ibaratkan air, dan gue ikannya. Ikan gak bakal bisa hidup tanpa air, sama halnya kaya gue. Gue gak bisa hidup tanpa Gerald!" Inilah kisah Gerald Dhiafakhri. Siswa teladan yang memiliki segudang prestasi di SMA Gundala. Gerald lebih serin...