48|| PENYESALAN

958 44 163
                                    

How are you Brow? Udah siap buat baca part ini?

Comment next elit, follow akun wattpad author sulit!

Happy reading Brow ❤️

48|| PENYESALAN

"Nathan!" Panggil Clarysa saat laki-laki itu keluar dari ruang monitor.

Nathan yang memang sedang mencari keberadaan Clarysa langsung menoleh saat mendengar panggilan dari gadis itu.

"Gimana kejutannya Cha? Lo suka?" Tanya Nathan sambil menatap Clarysa dengan tatapan dan senyum tulusnya.

Clarysa mengangguk cepat. "Suka banget Nath! Thanks ya."

"Santai aja kali Cha, kaya sama siapa aja Lo!" Balas Nathan sambil mengusap-usap bahu Clarysa.

"Lo dapat bukti itu dari mana?" Tanya Clarysa pada laki-laki itu.

Nathan melirik ke arah sekitar dan ternyata masih banyak orang di aula itu. "Disini rame banget Cha, ngobrol di tempat biasa aja gimana?"

Clarysa mengangguk menyetujui. "Boleh."

Kini keduanya sudah berada di taman belakang sekolah, Clarysa dan Nathan duduk di kursi besi yang biasa mereka duduki saat berada di taman itu.

"Oke, coba Lo jelasin sekarang!" Ujar Clarysa.

Nathan terkekeh sambil mengusap-usap puncak kepala Clarysa karena gemes sendiri dengan tingkah tak sabaran gadis itu.

"Ih.. Nathan! Kok malah acak-acak rambut gue sih?" Gerutu Clarysa kesal karena laki-laki itu seenaknya mengacak-acak rambutnya.

Nathan terkekeh. "Sorry Cha, habisnya gue gemes sama Lo."

"Terserah Lo deh, intinya gue mau dengar penjelasan dari Lo! Lo dapat buktinya dari mana?" Clarysa mengulangi pertanyaannya lagi.

"Dari klub malam tempat Lo di jebak," balas Nathan. "Waktu foto itu tersebar, gue ngerasa ada yang nggak beres, jadi gue coba cari tahu klub malam mana yang Lo datangi waktu itu, gue juga ngecek ruang VVIP tempat Lo di jebak, karena di ruangan itu pasti nggak ada cctv-nya, jadi gue coba liat di area lorong depan kamar, dan gue liat ada cctv di sana, jadi gue langsung ke ruang monitor dan minta rekaman cctv itu buat di jadiin bukti."

"Kapan Lo kesana?" Tanya Clarysa.

"Dua hari yang lalu, sebenarnya bukti cctv nya udah ada sama gue, tapi gue ngerasa nggak valid aja kalau nggak ada video pendukung kaya video permohonan maaf tadi, jadi gue harus cari tahu keberadaan cewek itu dulu sebelum akhirnya gue nunggu waktu yang tepat buat bongkar semua kebusukan Alin, dan ternyata waktu yang tepat itu ya di aula tadi," balas Nathan.

"Lo sampe kesana dan cari tau tentang cewek itu buat bantu gue cari bukti?" Tanya Clarysa terharu terhadap tindakan laki-laki itu untuknya.

Nathan mengangguk. "Gue ngelakuin itu karena gue nggak mau Lo sedih, apalagi gue udah liat Lo di bully habis-habisan karena foto itu."

Clarysa menatap Nathan dengan tatapan tulusnya. "Makasih Nath, makasih banyak karena Lo udah mau bantuin gue sejauh ini!"

"Gue cuman nggak mau liat Lo sedih, gue juga mau menebus kesalahan gue ke Lo, karena gue pernah selingkuhi Lo," ujar Nathan tulus dari hatinya.

"Udah lupain aja, yang lalu biarin aja berlalu!" Balas Clarysa.

Nathan tampak menghela panjang, namun detik berikutnya ia langsung menoleh ke arah gadis di sampingnya. "Jadi gimana?"

"Gimana apanya?" Tanya Clarysa tak paham dengan maksud laki-laki itu.

"Soal Alin. Lo nggak bakal tinggal diam aja kan?" Tanya Nathan.

GERALD (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang