How are you Brow? Udah siap buat baca part ini?
Btw jangan lupa Follow wattpad aku karna beberapa part akan aku private 😘
Happy reading Brow ❤️
45||MEMBUTUHKANMU
Nama Clarysa sudah bersih walaupun belum sepenuhnya, setidaknya ia sudah merasa lega, akhirnya teman sekelasnya tau kalau majalah dewasa itu bukan miliknya, melainkan jebakan Loli dan Mirna untuknya.
Setelah jam istirahat berbunyi Clarysa langsung mengirimi pesan pada Alin. Ada hal yang harus mereka bicarakan.
Sesampainya di taman belakang sekolah, Clarysa masih menunggu sampai sekitar sepuluh menitan sampai Alin datang. Setelah keduanya sudah berada di sana, Alin pun langsung memulai pembicaraan.
"Kenapa Lo minta gue kesini?" Tanya Alin dengan nada tak suka.
"Gue mau nanya kenapa Lo tega nyuruh Loli sama Mirna menjebak gue dengan cara masukin majalah dewasa ke tas gue?" Tanya Clarysa langsung pada intinya, ia tak ingin mengulur-ulur waktu lagi.
"Lo nuduh gue lagi Cha?" Tanya Alin.
"Gue nggak nuduh Lin," ujar Clarysa.
"Emang Lo ada bukti?" Tanya Alin dengan tatapan jengah.
Clarysa meraih ponselnya dari saku roknya lalu mulai memutar rekaman suara yang sempat ia ambil saat sedang berbicara dengan Loli dan Mirna tadi.
"Lo udah denger sendiri kan? Loli sama Mirna udah ngaku kalau mereka itu di suruh sama Lo!" Ujar Clarysa tak habis pikir pada Alin yang tak mengakui kesalahannya.
"Terus Lo mau apa? Lo mau ngelaporin gue sama pihak sekolah?" Ada nada menantang saat Alin mengucapkan kalimat itu.
"Apa yang udah Lo lakuin ke gue, gue nggak bakal kasih tau siapapun tentang itu. Gue nggak punya pikiran buat buang-buang waktu buat hancurin hidup orang lain," balas Clarysa tenang sambil menatap lawan bicaranya itu.
"Emang Lo siapa sampe Lo berpikir kalau Lo lebih baik dari gue?" Tanya Alin dengan nada suara yang meninggi.
"Gue nggak pernah mikir kalau gue lebih baik dari siapapun!" Balas Clarysa. "Gue sempat mikir kenapa Lo iri dan nggak suka sama gue, kenapa Lo pengen hancurin gue setiap kali Lo ada kesempatan, tapi sekarang gue paham perbedaan antara Lo dan gue!"
"Iya Lo bener, gue nggak suka sama Lo! Lo merebut semua yang gue punya, Lo merebut Gerald dari gue, Lo egois, Lo serakah!" Balas Alin.
"Lo nggak bisa ngenalin apa yang Lo punya Lin, gue nggak merebut Gerald dari siapapun! Lo hanya tertarik sama apa yang orang lain punya, terus Lo iri, Lo bertanya-tanya kenapa yang pacaran sama gerald itu gue dan bukan Lo!" Ujar Clarysa masih bersikap tenang di tempatnya, sedangkan Alin yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas.
"Lo iri sama gue karena gue punya semua yang nggak Lo punya! Gue dapat kasih sayang orang tua gue sedangkan Lo enggak, gue bisa dapatin cowok yang gue suka sedangkan Lo enggak, gue punya banyak teman sedangkan Lo enggak, gue bisa naik ke peringkat kedua sedangkan Lo nggak bisa bertahan di peringkat itu. Itukan yang buat Lo benci sama gue? Karena Lo iri sama apa yang gue punya kan?" Ujar Clarysa tak tahan lagi, Alin meneteskan air matanya setelah mendengar ucapan Clarysa itu.
"Lo nggak bisa nyalahin diri sendiri makanya Lo benci sama gue, itukan yang Lo lakuin? Ada yang salah sama omongan gue?" Lanjut Clarysa lagi. "Percaya sama gue Lin, cepat atau lambat lo bakal tersandung kaki Lo sendiri!"
"Jadi gue harap Lo tau perbedaan Lo dan gue itu apa!" Setelah mengatakan itu Clarysa meranjak dari sana tanpa memperdulikan Alin yang tengah meneteskan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALD (On Going)
Novela Juvenil"Gerald itu ibaratkan air, dan gue ikannya. Ikan gak bakal bisa hidup tanpa air, sama halnya kaya gue. Gue gak bisa hidup tanpa Gerald!" Inilah kisah Gerald Dhiafakhri. Siswa teladan yang memiliki segudang prestasi di SMA Gundala. Gerald lebih serin...