How are you Brow? Udah siap buat baca part ini?
Btw jangan lupa Follow wattpad aku karna beberapa part akan aku private 😘
Happy reading Brow ❤️
46|| MERELAKAN
Suasana di kelas Xll IPA 1 selalu ramai, di tambah lagi saat ini Lala sekretaris kelas itu sedang mengabsen teman sekelasnya untuk laporan ke guru BK. Lala tampak menandai nama semua temannya yang hadir, namun hingga sekarang Lala belum melihat kehadiran Clarysa.
"Guys, ada yang tau Clarysa kemana nggak?" Tanya Lala pada teman sekelasnya yang sedang asik sendiri.
Benar juga, sebenar lagi bel masuk akan berdering. Tapi, Gerald juga belum melihat gadis itu. Bahkan, setelah Gerald mengabaikan pesan dari Clarysa semalam, gadis itu tak mengiriminya pesan lagi hingga sekarang. Apa Clarysa sakit?
"Mana gue tau, emang gue emaknya?" Ujar seorang gadis yang duduk di barisan depan sambil terkekeh disambut oleh teman sebangkunya juga.
"Eh, Sarah! Gue nggak nanya Lo ya jamet!" Ujar Lala kesal sambil memutar bola matanya. "Yang lain gimana? Ada yang tau kabarnya Clarysa nggak, atau mungkin Clarysa ada nitipin surat izin, atau surat sakit gitu?"
"Sama gue sih nggak ada ya," balas seorang gadis berambut sebahu yang duduk di depan Lala.
"Coba periksa di GC kelas, kali aja Clarysa izin lewat GC," ujar Bayu, mendengar itu Lala pun langsung mengecek ponselnya dan ternyata tak ada pesan sama sekali dari Clarysa.
"Yaudah sih, kenapa harus repot-repot mikirin dia sakit atau gimana, langsung bikin aja dia Alpha. Toh dia nggak ngasih surat apa-apa kan?" Ujar Zia menyahuti dari bangkunya.
Lala menoleh ke arah Zia. "Bukannya Lo itu temannya ya? Harusnya Lo tau dong kabar temen Lo gimana."
"Itu dulu, sekarang mah ogah!" Ujar Zia sambil memutar bola matanya jijik.
"Chelsea, Netta kalian juga nggak tau?" Tanya Lala, kedua gadis itu mengangkat bahu cuek.
"Kira-kira Clarysa kenapa ya? Nggak biasanya dia gak masuk sekolah tanpa keterangan kaya gini," gumam Lala.
Bayu yang mendengar gumaman Lala langsung bersuara. "Lo tanya aja sama Gerald, nggak mungkin dia nggak tau keberadaan pacarnya."
Mendengar itu, spontan Lala menoleh ke arah laki-laki itu. "Ge, Lo tau kenapa Clarysa nggak masuk hari ini?"
Gerald mengangkat bahunya cuek. "Gak tau, nggak mau tau juga."
Fero yang mendengar respon teman sebangkunya itu langsung bersuara. "Wah gak beres Lo Ge, Clarysa itu masih pacar Lo! Ya Lo harus taulah alasan dia nggak masuk karena apa!"
Gerald tak merespon ucapan Fero, laki-laki itu lebih memilih untuk bungkam karena tak ingin berdebat dengan laki-laki di sebelahnya itu.
"Ge, Lo denger gue nggak? Awas aja Lo nyesel entar!" Ujar Fero jengah.
"Fer, udah! Nggak usah ikut campur, itu urusan Gerald sama Clarysa," ujar Chelsea dari bangkunya karena merasa tak nyaman karena kekasihnya itu selalu ikut campur dengan hubungan Gerald dan Clarysa.
Beberapa menit setelah pembahasan tentang Clarysa, Bu Rita masuk dalam ruang kelas itu dengan ekspresi yang sulit di artikan.
"Pagi anak-anak?" Sapa Bu Rita sambil melangkah masuk.
"Pagi buuuu," jawab seisi kelas bersamaan dengan nada lesu.
"Mohon maaf Bu, seharusnya sekarang kami pelajaran bahasa Inggris, kelas ibu masih nanti setelah jam istirahat," ujar Johan mengingatkan wali kelasnya selaku ia adalah ketua kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALD (On Going)
Teen Fiction"Gerald itu ibaratkan air, dan gue ikannya. Ikan gak bakal bisa hidup tanpa air, sama halnya kaya gue. Gue gak bisa hidup tanpa Gerald!" Inilah kisah Gerald Dhiafakhri. Siswa teladan yang memiliki segudang prestasi di SMA Gundala. Gerald lebih serin...