BAGIAN KE-35

1.5K 76 0
                                        

YEEEEEEEEE!! FINALLY!!

TOLONG TEKAN BINTANG, JANJI ITU GRATIS KOK!( ◜‿◝ )♡

oOo

Mendapatkan kesadaran yang datangnya tiba-tiba itu membuat perasaan sedikit gusar, kalau saja lima menit yang lalu Juan tidak datang ke kamar Luna, gadis itu pasti tidak akan memikirkan hal ini. Tapi hal ini memang perlu dilakukan.

Sekarang ini sekitar pukul 22.47 WIB Luna memandang layar laptop yang sudah setengah jam lebih menyala. Otaknya tengah berpikir untuk menuliskan apa saja di resume yang sedang ia buat. Selain data diri ia perlu hal lain guna menunjang kepantasannya.

Lagipula kenapa Luna baru sadar sih? Dia harus mulai magang dengan dalih agar nanti dirinya memiliki pengalaman untuk bekerja. Tapi bentuk pengalaman seperti KKN dan PPL sudah gadis itu lakukan yang belum itu magang. Telat memang tapi tidak apa-apa, daripada tidak sama sekali kan?

Gadis itu mencoba menuliskan sejujur-jujurnya di resume tersebut. Kalau dia hanya mengarang bebas jelas dirinya itu cari mati. Orang magang itu diibaratkan sebagai daging yang menggoda yang akan disantap habis-habisan.

"Duh, apa lagi yang mesti gue tulis ini?" gumam Luna dengan mata yang tak lepas dari layar laptop.

Luna beranjak dari tempatnya kemudian ia membuka lemari kecilnya yang berisi kertas-kertas. Gadis itu tersenyum ketika melihat isi lemari tersebut, Luna mengambil semua sertifikat yang ia dapatkan mulai dari sertifikat memasak, sertifikat disain grafis, Microsoft office, sertifikat penelitian, sertifikat yang berasal dari organisasi yang ia ikut, kemudian bukti TEOFL dan yang lainnya.

Semasa awal-awal kuliah Luna itu mahasiswi yang aktif dan produktif dia sengaja melakukan itu semua agar disaat penghujung kuliahnya dirinya bisa sedikit bersantai. Dan itu semua terbukti sekarang. Beberapa bulan lalu gadis ini juga baru selesai melakukan tes TOFEL dengan skor yang lumayan yaitu, 689. Dengan skor itu Luna bisa juga memenuhi salah satu syarat untuk S2.

"Oke, dengan ini Keknya gue mulai menemukan apa yang harus ditulis dalam resume."

Malam semakin larut dan jemari Luna tak berhenti untuk mengetikkan sesuatu ia berpikir untuk menyelesaikan ini semua malam ini.

****

"Dek bangun!" Juan menerobos masuk ke kamar Luna dan menyenggol kaki Luna yang bergelantungan di bibir ranjang. Gadis itu tidur dengan posisi kacau.

"Hari ini kamu ada bimbingan enggak?" tanya Juan.

"Ada nanti jam sebelas," jawab Luna yang masih berusaha memejamkan mata.

"Kata ibu kalau kamu susah dibangunin sama abang, ibu sendiri yang akan langsung turun tangan setelah ini."

"Hm, ini bangun," jawab Luna sambil mengusir rambutnya yang menutupi wajah.

"Ibu mau balik, nanti jam sembilan. Kamu mau ikut enggak nganterin ke bandara?" tawar Juan pada adiknya yang sekarang sudah membuka mata tetapi tubuhnya masih menempel di atas kasur.

"Kok ibu di sini sebentar banget?"

"Enggak tahu."

Luna menatap Juan kemudian ia menguap, tenang tangannya menutupi mulut Luna. Gadis itu masih memiliki sopan santun.

Pak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang