Halo!
Pak Dosen is back!
Ga pernah bosen untuk mengingatkan kalian tekan tanda bintang di pojok kiri dan komentarnya.Heartbeat
-BTS
Setelah mata kuliah selesai Nana buru-buru membereskan buku-bukunya. Luna sendiri tidak tau apa yang terjadi dengan Nana karena sedari tadi dia fokus mendengarkan penjelasan oleh dosennya di depan kelas."Na, lo kenapa?" Tanya Luna yang melihat raut wajah Nana yang cemas.
"Gue pergi dulu." Pamit Nana tanpa menjawab pertanyaan Luna.
Baru hendak bertanya lagi, Nana sudah hilang dari penglihatan Luna. Dia ingin mengejar Nana tapi dia sudah kehilangan jejak. Jadi dia harap Nana mau memberitahu apa yang sedang terjadi dengan dirinya.
Luna keluar dari dalam kelasnya. Hari ini dia memakai sepatu converse berbeda dari biasanya yang memakai sepatu sneaker. Dia berjalan ke arah anak tangga dan mendudukkan dirinya di situ. Matanya menjelajahi setiap penjuru mencari keberadaan Arkan pasalnya, dari tadi pagi dia belum melihat Arkan. Kira-kira kemana Arkan? Luna juga tengah menunggu kabar dari Nana.
Dari jauh Dimas melihat Luna tengah duduk menyendiri. Kenapa Luna sendirian? Dimas memutuskan untuk menghampiri Luna. Kemudian dia ikut mendudukkan bokongnya di samping Luna.
"Kenapa di sini Lun?" Tanya Dimas. Luna yang belum menyadari kehadiran Dimas tersentak kaget karena suara Dimas.
Luna tersenyum. "Lo sejak kapan di sini?" Bukannya menjawab pertanyaan Dimas Luna malah balik bertanya kepada Dimas.
"Barusan. Lo kenapa sih?" Dimas bertanya lagi.
"Duduk aja. Emang kenapa sih?" Jawab Luna.
"Tumben sendirian. Di mana tuh bocah?" Titah Dimas yang menanyakan keberadaan Nana.
"Kenapa lo nyariin dia?"
"Lah emang kenapa sih?"
"Cih. Ga lucu ya kalo lo misalnya suka sama dia. Tapi ga papa juga sih," ujar Luna.
Dimas tersenyum dengan melihatkan gigi ratanya. "Gue belum seratus persen move on dari lo ya." Dimas memberitahu sebuah fakta.
"Bisa diem ga!" Tegur Luna. "Udah ah, gue males bahas itu," lanjutnya.
"Becanda, baperan banget sih lo."
Luna menatap Dimas malas. Bisa-bisanya dia berkata bahwa dirinya terlalu bawa perasaan.
"Jadi sekarang di mana Nana. Lo kan biasanya satu paket. Kemana-mana bareng sama tuh bocah?"
Luna meluruskan kakinya kemudian menaruh tangannya di belakang. "Tadi ga tau buru-buru keluar gitu dia. Gue tanya ke dia ga jawab. Mau gue susul juga gue ga tau dia pergi kemana." Jawab Luna.
"Dia ga kasih kabar ke lo?" Luna menggelengkan kepalanya pelan.
"Coba lo tanya dia. Siapa tau terjadi sesuatu." Dimas memberikan usulan agar Luna menghubungi Nana lebih dulu.
Luna pikir saran Dimas ada benarnya. Dia jadi khawatir takut jika ada sesuatu yang terjadi kepada Nana. Mengingat Nana juga tidak pernah bertingkah seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Dosen
Ficción General[On Going] Luna Angelina seorang mahasiswi cantik jurusan ekonomi semester tujuh Yang tanpa sengaja mendapatkan dosen pembimbing bernama Arkan yang dikenal dengan sikap disiplinnya. "Bapak kok perhatian gitu sama saya?" ujar Luna bertanya Arkan dibu...