HALO!
KITA LANJUT BAGIAN SELANJUTNYA YA^_^ JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR BIAR MAKIN SEMANGAT INI:vHappy reading!!!
"Halo Lun kenapa?" Tanya Nana dari sebrang sana.
Kini Luna tengah berada di dalam mode panggilan dengan Nana.
"Harus cerita hal kek begini ga sih ke lo Na," ujar Luna gusar.
"Hah?! Lo kenapa?" ujar Nana bingung karena perkataan Luna dari sebrang sana.
"Jedag jedug terus ini gue," ucap Luna dengan menggigit jari-jari kukunya.
"Ya Lo kenapa setan! Buruan cerita atau gue matiin nih," ucap Nana kesal.
Luna menghembuskan nafasnya pelan. Dia berusaha menetralkan detak jantungnya. Dia mulai menceritakan semua kepada Nana. Tentang apa yang terjadi antara dirinya dengan dosennya itu.
"Heh! Lo ga ngadi-ngadi 'kan?" tanya Nana yang merasa tidak percaya.
Luna memutar bola matanya malas. Bagaimana bisa Nana berkata seperti itu. Memangnya hal seperti ini pantas dibuat menjadi lelucon.
"Gue serius Na. Terus ini apa dong solusinya?" ucap Luna.
"Bisa-bisanya ya Pak Arkan ada rasa sama lo. Akhirnya kapal gue berlabuh juga," ujar Nana yang diiringi dengan kekehan.
"Ck. Gue juga ga nyangka kalau Pak Arkan bisa ada rasa sama gue. Apa dia cuma bohong ya," ucap Luna.
"Mending besok lo pura-pura kek ga terjadi apa-apa aja deh. Siapa tau Pak Arkan cuma becanda," saran Nana.
Luna mengangguki ucapan Nana yang tentunya tidak bisa dilihat oleh Nana.
"Tapiii, tunggu deh. Ini gue tanya serius sama lo. Lo sebenarnya ada rasa ga sama Pak Arkan?" tanya Nana yang seolah-olah mengintimidasi.
Luna langsung membulat 'kan matanya sempurna. Pipinya sedikit terasa panas. Untung saja ini sedang dalam mode panggilan jadi Nana tidak mengetahui apa yang terjadi pada dirinya.
"Ehhh, udah dulu ya gue mau ke kamar mandi ini urgent-urgent." Luna langsung mematikan panggilannya. Mungkin di sebrang sama Nana tengah memaki-maki dirinya karena mematikan sambungan begitu saja.
Sebenarnya Luna melakukan hal seperti itu agar dia bisa terhindar dari pertanyaan Nana untuk saat ini.
Luna terlentang di atas kasurnya. Matanya terpejam sesaat. Ketika dia membuka matanya dia terkejut lantaran Juan berdiri dihadapannya.
"Jadi bener Arkan udah bilang suka sama kamu?" tanya Juan.
Luna membulatkan matanya terkejut. Bagaimana bisa Juan tau bahwa Arkan mengutarakan perasaannya kepada Luna.
"Ko--k Abang tau," balas Luna gugup.
"Sebelum dia ngungkapin perasaannya ke kamu. Dia lebih dulu bilang ke Abang kalau dia suka sama kamu," jelas Juan.
"Apa?" Luna langsung mendudukkan dirinya. "Kok gitu sih Bang?!" ujar Luna.
"Ya mana Abang tau," jawab Juan.
Luna memberengut kesal kemudian berucap. "Jadi Abang ada kong kaling kong sama Pak Arkan," tuduh Luna dengan memicingkan mata.
"Ya engga lah, di kira apaan."
"Mungkin dia bilang suka itu cuma becanda Bang. Apa lagi kita juga baru kenal ya kalenggg, kita pacaran," ucap Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Dosen
General Fiction[On Going] Luna Angelina seorang mahasiswi cantik jurusan ekonomi semester tujuh Yang tanpa sengaja mendapatkan dosen pembimbing bernama Arkan yang dikenal dengan sikap disiplinnya. "Bapak kok perhatian gitu sama saya?" ujar Luna bertanya Arkan dibu...