YUK LANJUT BACA YUK! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR YA.
BIAR MAKIN SEMANGAT INI.Promise -Prak Jimin🎧
Saat ini mobil Arkan sudah berhenti di halaman rumahnya. Sesuai dengan kesepakatan, Luna ikut bersamanya kali ini.
Luna berusaha melepaskan sabuk pengamannya. Kemudian ia hendak keluar dari dalam mobil tapi pergerakannya dihentikan oleh Arkan.
"Luna tunggu," cegah Arkan.
"Kenapa Pak?"
"Saya mau tanya, ini punya kamu?" tanya Arkan dengan mengeluarkan sebuah ponsel dari saku bajunya.
Tanpa basa-basi Luna langsung mengecek tasnya dan ternyata ponselnya tidak ada. Kini Luna memandang ponsel yang ada ditangan Arkan. Dia berfikir sepertinya itu adalah ponsel miliknya tapi bagaimana bisa di Arkan.
Belum sempat Luna meminta ponselnya dikembalikan, malahan ponsel itu dimasukkan ke dalam saku celana oleh Arkan.
"Pak sini, itu ponsel saya," pinta Luna.
Arkan tersenyum. Kemudian ia justru mengeluarkan ponsel miliknya dan dia berikan kepada Luna.
"Loh, saya kan maunya ponsel saya Pak," ujar Luna ketika Arkan memberikan ponsel miliknya.
"Pakai ini dulu," titah Arkan lembut.
Luna hanya mampu menghela nafas. Akhirnya dia harus mengalah kepada Arkan dan membiarkan ponselnya berada di tangan Arkan.
Kini Luna dan Arkan berjalan beriringan dengan tangan yang menenteng belanjaan yang tadi mereka beli di minimarket.
"Bu. Arkan pulang," ucap Arkan ketika sudah masuk kedalam rumah. Arkan dan Luna mendengar sahutan dari taman belakang. Mereka memutuskan untuk ke taman belakang rumah.
Santi tersenyum lembut ketika melihat mereka datang menghampirinya.
"Ibu kira ga mau pulang," sindir Santi.
Arkan terkekeh kemudian dia menjabat tangan Ibunya sopan.
"Punya calon masa ga pulang," ucap Arkan dengan berbisik pelan di samping telinga Santi.
Di sini tentu saja Santi terkejut dengan pengakuan Arkan. Dia memandang Arkan tak percaya. Tapi Arkan masih meyakinkannya lagi dengan menganggukkan kepalanya.
Jujur di sini Luna tidak tau apa yang sedang ibu dan anak ini bicarakan. Apa yang Arkan bisikan kepada ibunya hingga membuat Santi terkejut.
"Ya udah ya, Arkan tinggal dulu ke kamar," pamit Arkan yang langsung saja pergi.
Kini hanya tersisa Santi dan Luna. Luna tersenyum ramah kepada Santi.
"Mau bantu Tante masak?" tawar Santi ramah.
Luna mengulas sebuah senyuman kemudian menganggukan kepalanya semangat.
***
Kini mereka sudah berada di dapur, Santi mulai mengeluarkan bahan-bahan dari dalam kulkas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Dosen
General Fiction[On Going] Luna Angelina seorang mahasiswi cantik jurusan ekonomi semester tujuh Yang tanpa sengaja mendapatkan dosen pembimbing bernama Arkan yang dikenal dengan sikap disiplinnya. "Bapak kok perhatian gitu sama saya?" ujar Luna bertanya Arkan dibu...