New Task

259 42 11
                                    

Atensi semua orang langsung beralih pada Amatsuki yang berdiri di depan pintu. Wajah yang biasanya ramah itu berubah menjadi dingin dengan tatapan yang menusuk. Ia melirik Shima yang melindungi Mafumafu dan bergantian pada geng kakak kelas.

“Apa yang kalian lakukan?”

Amatsuki sudah menurunkan tasnya, maju selangkah demi selangkah. Mengetahui pikiran Amatsuki, Mafumafu langsung maju menyela. “Tunggu! Amatsuki-kun! Tunggu sebentar! Tahan!”

Sakata menghalangi Mafumafu. “Apa yang kau lakukan!? Mau kena hajar Amatsuki?!”

“Ya masa di biarin aja?!”


Di koridor, Eve dan Sou yang kebetulan lewat bersama Kashitarou terkejut dengan sebuah meja yang melayang dari pintu yang menghantam jendela di susul beberapa anak kelas 3 yang berlari tunggang langgang dengan wajah panik.

“PERGI! AYO PERGI! ANAK ITU SUDAH GILA!!”

“YANG BENAR SAJA! DIA MENGHAJAR KEPALAKU PAKAI SISI MEJA!!”

“SIALAN!! LIHAT SAJA ANAK ITU!!”.

Dari pintu kelas, Amatsuki keluar dan melempar meja dengan satu tangan sekuat tenaga. Meja itu tepat mengenai salah satu kakak kelas yang terjembab dengan teriakan. Melihat ini, Kashitarou langsung sigap menahan Amatsuki dari belakang dengan Eve serta Sou bergegas menuju ke dalam kelas. Disana, tampak Sakata, Shima, dan Mafumafu yang berdiri di tempat dengan ekspresi kosong. Eve menghela napas lega dan Sou berinisiatif untuk mengambil meja yang tadi di lempar Amatsuki.

Eve menghampiri Sakata. “Apa yang terjadi? Ini masih pagi lho?”

Sakata menunjuk keluar. “Tadi si Gouzaburou mau macam-macam sama Mafu-kun! Masa katanya Mafu-kun godain pacar dia!”

“APA!?” Eve terbelalak. Ekspresinya langsung berubah marah. “Awas saja si Gouzaburou itu, kusuruh Sou ledakkan microwave di rumahnya tau rasa!”

Sou yang datang membawa meja melongo. “KOK SOU!?”

Shima melongok ke pintu. “Amatsuki gimana?”

Sou mengangkat bahu. “Mungkin dibawa Kashitarou pergi?”

“Sudah lama aku gak lihat Amatsuki marah.” Sakata merinding, memeluk dirinya sendiri. “Serem banget, gila!”

Mafumafu mengiyakan dalam hati. Bahkan di masa lalu, Amatsuki takkan segan-segan meledakkan satu kota ataupun menghancurkan satu kediaman bangsawan yang sudah mengganggu temannya. Sangat menyeramkan.

Sou beralih pada Mafumafu. “Kau baik-baik saja?”

Mafumafu mengangguk. “Semuanya melindungiku, terima kasih!”

“Apa sih yang kau katakan! Sudah seharusnya!” Shima menyikut Mafumafu

Sakata mengangguk. “Tentu! Kita kan teman sekelas!!”

Mafumafu menyunggingkan senyum. “Mhm!”

“Oh, benar juga! Beritahu yang lain kalau nanti kita akan rapat untuk pengarahan tampil di festival,” Ujar Eve. Sakata dan yang lain menangguk. Eve menatap Mafumafu dan mengirimkan telepati. Beritahu aku jika bocah itu datang lagi.

Mafumafu tertawa kecil. Baiklah, baiklah

Eve dan Sou pergi dari kelas setelah membantu membereskan kelas. Tak lama kemudian, Amatsuki dan Kashitarou datang bersama dengan Amatsuki yang langsung mencengkram kuat bahu Mafumafu.

After the End  ||  SoraMafu [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang