Soraru datang dengan dua botol minuman dengan berbagai pikiran hinggap di kepalanya. Sayup-sayup, ia mendengar suara lirihan untuk kemudian semakin jelas begitu ia sampai di tempat Mafumafu. Tampak di kursi, Mafumafu yang duduk sendirian bersandar dengan setengah mata terpejam dan bernyanyi dengan suara kecil. Meski begitu, Soraru masih bisa menangkap lagu yang tengah di senandungkan Mafumafu. Begitu jarak mereka hanya beberapa meter, Soraru menundukkan kepala dan menatap Mafumafu yang masih bernyanyi dan tidak menyadari kehadiran Soraru di depannya.
Chiisana ryoute ni tsudzumareta koto
Itazura shite hajimete okorareta koto
Shiawase hitotsu o wakeaeta koto
Taisetsuna omoide mo shizukesa no mukou
Soraru menyipit. Sejenak, ia merasa sangat mengantuk karena lagu yang dinyanyikan Mafumafu begitu nyaman dan menenangkan. Belum lagi, suaranya yang sangat nyaring namun lembut dan merdu yang membuatnya nyaris ambruk. Ia kembali tersadar berkat hawa dingin yang berasal dari minuman yang ia bawa.
Di saat yang sama, tepat di lantai 5 gedung perpustakaan, tampak seorang pemuda menatap pemandangan keluar jendela di antara kerumunan teman-temannya untuk kemudian berdiri dan mengagetkan satu meja.
Seorang pemuda yang duduk di depannya terkejut. “Woah! Ada apa, Luz-kun!?”
Luz menatap pemuda di depannya, Amatsuki. “Maaf, Ama-chan.”
Amatsuki ikut melihat kearah jendela. “Apa yang kamu lihat?”
Disamping Amatsuki, pemuda berambut coklat berponi belah berdecak kesal melihat kelakuan Luz dan Amatsuki. “Ck! Kalian, jangan buat aku tambah malu deh! Cukup Sakata aja!”
Pemuda berambut merah yang duduk di sampingnya manyun. “Jahat banget sih, Urata! Aku, kan, cuma nyasar!”
“Nyasar sampai masuk toilet wanita?! Bangga gitu?!”
Senra dan Shima yang duduk di dekat mereka hanya senyum canggung. Namun, tak lama kemudian ekspresi Shima berubah. “Tunggu, ini lagu?”
Sakata mengernyit heran. “Mana ada lagu di perpustakaan—“
Urata membekap mulut Sakata. “Ini memang lagu. Ada yang bernyanyi”
Luz menatap teman-temannya heran. “Lho, kalian bisa dengar?”
Amatsuki yang juga merasa heran mendongak menatap Luz. “Jelas banget begini, kok? Kenapa yang lainnya gak ada yang protes ya?”
Luz mencari dengan panik asal nyanyian tersebut untuk kemudian terbelalak dan tanpa bicara apa-apa lagi berlari dari meja tempat dia duduk. Amatsuki dan yang lain ikut bangun dari kursi karena kaget dengan tindakan Luz. “LUZ!!”
Di luar sana, Mafumafu menghentikan lagunya karena sadar ada yang mengenali dirinya. Ups ... aku mengacau.
Ia menangkap sepasang kaki di dekatnya dan mendongak mendapati Soraru berdiri disana. Mafumafu tersenyum. “Oh, Soraru-san!”
“Aku pernah mendengar lagu itu sebelumnya.”
Ekspresi Mafumafu langsung berubah. Apa sihirnya waktu itu kurang kuat?. Ia menatap lamat Soraru untuk kemudian mengerti, bahwa lagunya memancing kembali ingatan Soraru yang ia hilangkan 15 tahun lalu. Soraru meletakkan minuman di kursi dan duduk di samping Mafumafu. Keduanya duduk berhadapan dengan sepasang manik masing-masing yang saling menatap seakan mencoba menggali sesuatu dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
After the End || SoraMafu [ END ]
Fantasy❇️ Utaite Fanfiction❇️ Kerajaan telah hancur, perang telah usai. setelah tidak ada lagi yang tersisa, kemana dia harus pergi? Mafumafu, satu-satunya penyihir tingkat 10 di belahan dunia lain diberi kesempatan oleh takdir untuk hidup di dunia yang te...