Unusual Dream

286 41 11
                                    

"Soraru-sama!"

Sepasang manik biru gelap itu terbuka. Ia menatap seorang pemuda berpakaian serba putih dari jubah hingga atribut dan sebuah tongkat di genggamannya. Ia yang sedang menopang wajah di penyangga singgasana menegakkan punggungnya.

Dimana ini?

"Kau datang. Bagaimana persiapannya?"

Huh? Aku bicara sendiri? Tadi apa katanya? -sama?

Pemuda yang tak bisa ia lihat wajah lawan bicaranya itu menunduk hormat. "Sudah beres, saat ini Mafumafu-san sedang melakukan pemberkatan untuk para prajurit yang akan berangkat menuju ranah raja iblis."

"Bagus. Katakan padanya untuk segera menemuiku begitu pemberkatan selesai."

"Baik!"

Soraru menatap lamat sosok wanita bersurai voilet yang tersenyum padanya. Seulas senyum ramah namun sangat tidak mengenakan. Ia bisa merasakan ada hal aneh di dalam senyum itu, namun ia tak bisa mengatakan apapun. Tepat pemuda itu berbalik. Ia merasakan dirinya sedikit terhuyung sebelum tiba-tiba segalanya menjadi gelap.


•••


Soraru membuka matanya dan menatap sekeliling tanpa bergerak. Kedua tangannya masih merangkul Mafumafu yang masih terlelap. Ia juga masih mengenali kamar Mafumafu yang di dominasi oleh boneka-boneka lucu di beberapa tempat. Soraru menghela napas lega, mengacuhkan peluh yang menetes dari dahinya.

Mimpi fantasi macam apa itu ...? Soraru kembali membenamkan wajahnya, menikmati aroma apel yang menguar dari rambut Mafumafu yang perlahan menenangkannya.

Cklek!


Soraru mengernyit. Apa itu?

Clack! Clack! Clack!

Soraru melirik kearah suara jam dinding di dinding. Jam 3. Ia mendengus dan memutuskan untuk kembali tidur. Sedangkan di luar pintunya, dua orang berpakaian serba hitam tergeletak dengan suara dengkuran halus disaat baru berhasil membuka kunci pertama. Mafuteru yang tergantung di depan pintu melirik ke bawah dan kembali lagi menjadi boneka biasa.

Paginya, Soraru terbangun lebih dulu mengecek pintu dan terkejut oleh beberapa petugas di depan pintunya yang memberi laporan tentang apa yang terjadi semalam di depan pintunya. Setelah melihat rekaman bukti, Soraru hanya mengangguk dan berterima kasih untuk kemudian meminta petugas apartemen untuk mengganti pintunya pagi ini. Sampai jam 9 pagi, belum ada tanda bahwa Mafumafu akan bangun. Soraru hanya membiarkannya, sama sekali tak ada niat membangunkan. Begitu pintu selesai di ganti, ia langsung mengganti passwordnya juga dan mentransfer uang ke pihak apartemen.

Mafumafu bangun tepat jam 10 dan menatap Soraru yang duduk di kasur sambil memangku laptop. Ia mengerjap dan mengucek mata sembari bangun dari tidur. "Ungh ... Ohayo ...."

"Ohayo. Apa semalam pertama kalinya kamu tidur pulas?"

Mafumafu mengangguk. "... Mhm ... Pertama kali," jawabnya lirih.

After the End  ||  SoraMafu [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang