Fanatic ( 2 )

231 41 1
                                    

APA AKU YANG DIA MAKSUD!? Jerit Mafumafu.

Mafumafu bangkit dengan kesal dan menghentak-hentakkan kakinya. “Soraru-sana no baka!!! Aku ini bahkan lebih tua dari kakekmu di dunia ini!! Cengeng!? Kau bilang aku cengeng!!?? DASAR NYEBELIN!!!”

Namun, sedetik kemudian dia sadar bahwa di dunia ini, selain Eve dan Luz, takkan ada yang percaya bahwa dirinya memiliki usia lebih dari 500 tahun jika dihitung dengan masa sekarang. Ia kembali jatuh dan menutup wajahnya. Mengeluh dari lubuk hati terdalam. “uUuh~~ Nyebeliiin~~!“


Mafumafu kembali ke kelasnya dengan tangan kosong dan hanya mengalami hal yang sangat omong kosong. Boro-boro mendapat inspirasi, dia malah dapat ledekan. Ia duduk dengan wajah sedih mengacuhkan Sakata yang menatapnya bingung. Sakata juga menoleh kearah Amatsuki yang berekspresi sama dengan Mafumafu.

Mereka kenapa? Sakata menoleh pada Shima, bertanya dengan isyarat. Yang di tanya mengendikkan bahu, tak tahu. Keduanya masih sibuk memegang papan yang akan di potong.

Selama kelas sibuk, para murid fokus melakukan pekerjaan masing-masing. Namun, Amatsuki yang biasanya sangat totalitas dalam segala hal malah tak sengaja memukul jarinya dengan palu. Ia meringis sembari mengibas tangannya beberapa kali. Kashitarou yang kebetulan melihat Amatsuki langsung datang dengan kotak P3K.

“Ada masalah apa? Gak biasanya lho?” Tanya Kashitarou khawatir.

Amatsuki hanya menggeleng. “Gak apa-apa kok, thanks.”

Ia sangat mengutuk dirinya karena merasa sedih dan sengsara saat melihat ada orang lain yang mendekati Kashitarou. Ia menundukkan kepala, menghujat dirinya sendiri dan tak sanggup melihat Kashitarou sedikitpun.

Menjijikan ... Kau sangat menjijikan Amatsuki...! Rutuknya. Ia mencengkram lututnya kuat-kuat. Menahan gejolak emosi yang sangat bertentangan dengan hatinya.

Mafumafu yang diam-diam mendengarkan isi hati Amatsuki juga ikut merasa sedih. Namun, ia merasa bahwa dirinya tidak seharusnya ikut campur dalam masalah temannya. Untuk saat ini, ia hanya bisa memerhatikan dan mengawasi Amatsuki agar dia tidak terlalu merasa tertekan atau stress. Ia memutuskan untuk lanjut menghafal menu cafe di dekat jendela.

Karna ia sangat tahu bahwa temannya yang satu ini sangat kuat dan juga sangat rapuh.


Karena makin tak bisa fokus, Amatsuki keluar dan pulang lebih awal dengan alasan tidak enak badan. Ia menenteng tasnya dan memutuskan untuk menenangkan diri di rumah. Tepat ia melewati toilet, suara benturan membuatnya terkejut dan sempat terdiam. Ia menatap agak lama toilet perempuan di depannya dan tiba-tiba kembali mendengar suara gebrakan.

“Apa ada yang terjebak?”

Amatsuki melongok ke dalam toilet dan tidak menemukan siapapun di dalam. Namun tepat ia akan pergi, ia menangkap sebuah suara.

“... Ka ... Aku ...!

Amatsuki mengernyit. Ada yang bicara?

“... Aku ... Sukai aku ...!

Amatsuki yang mendengar makin jelas suara itu terperanjat. Apa maksudnya? Siapa di dalam?

Dia harus menyukaiku ... Siapa? Siapa yang dia suka?

Amatsuki terbelalak begitu mengenal suara murid perempuan di dalam. Dia yang tadi menyatakan cinta pada Kashi..!! Amatsuki langsung bersembunyi di balik dinding luar kamar mandi yang langsung terhubung dengan tangga dan masih menajamkan telinga. Sedangkan di dalam, gadis itu menatap cermin lebar di kamar mandi dengan ekspresi yang sangat berambisi dan mengerikan. Penuh dengan tekad dan tatapan yang sangat marah.

After the End  ||  SoraMafu [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang