New Home

282 43 8
                                    

Eve, Luz, dan Mafumafu berpisah jalan setelah makan mie instan sejenak di supermarket sebagai perayaan karena mereka berkumpul kembali setelah melewati kematian panjang. Mafumafu berjalan menuju apartemennya dan menemukan Soraru serta Amatsuki yang berdiri di depan pagar. Mafumafu mempercepat langkahnya dan menghampiri keduanya.

“Soraru-sensei! Amatsuki!”

Mereka yang di panggil, menoleh kearah Mafumafu. Amatsuki yang menyapa lebih dulu. “Oh, Mafumafu!”

Mafumafu menatap Soraru. “Maaf, apa aku membuatmu menunggu lama?”

Soraru menggeleng. “Aku baru sampai. Sana bersiap!”

Mafumafu mengangguk. Amatsuki manyun menatap Soraru. “Jahat banget, sensei! Baru saja aku senang karena ada tetangga baru!”

“Nqrse sama Araki kau anggap apa? Mereka kan tetanggamu juga”

“Hama, benalu, mereka cuma bisa merusuh aja!”

Soraru menghela napas panjang. Ada sekitar beberapa menit sebelum akhirnya Mafumafu datang dengan satu koper besar dan satu tas gendong besar di punggung. Tangan kirinya menarik koper dan satunya memeluk sebuah boneka teru-teru bouzu seukuran badan berwarna putih bersih dan berwajah lumayan lucu(?). Soraru dan Amatsuki menatap.

“Barangmu sudah semua?” Tanya Soraru.

Mafumafu mengangguk. “Mhm!”

Soraru menghampiri mobilnya dan membuka pintu mobil. “Letakkan semua di bagasi. Kita pulang sekarang.”

Amatsuki menggerutu. “Jutek banget. Sabar ya Mafu.”

Mafumafu hanya tersenyum kalem. “Sampai jumpa besok, Amatsuki-kun!”

Mafumafu masuk ke dalam mobil Soraru dan sekali lagi melambaikan tangan pada Amatsuki. Di dalam mobil, Mafumafu memerhatikan Soraru yang menyetir sambil meminum sekaleng kopi panas. Soraru melirik dari kaca spion dan menatap Mafumafu yang sedang menatapnya.

Soraru sedikit menyeringai. “Kenapa?”

Mafumafu sedikit tersentak. “Oh, itu, Soraru-sen- Soraru-san tinggal sendiri juga?”

“Aku tidak sepertimu. Orang sepertiku sudah dianggap dewasa untuk bisa tinggal sendiri.”

Mafumafu menatap. Benar juga, disini Soraru-san yang lebih tua dariku.

 

Mafumafu menatap jalanan agak gugup. “Apa ... Soraru-san bisa masak?”

“Pastinya.”

Mafumafu diam-diam menghela napas lega. Soraru menoleh. “Mau belanja?”

Mafumafu menoleh.


Mereka berhenti untuk pergi ke pusat perbelanjaan. Disana, Mafumafu langsung terpukau dan menjelajahi sekeliling lewat tatapannya. Soraru hanya menghela napas melihat bagaimana muridnya itu seperti anak kecil yang tak pernah keluar rumah. Ia meraih tangan Mafumafu yang membuat si pemilik tangan kaget.

“Soraru-san?!”

“Aku malas mencari kalau kau kesasar.”

Mafumafu tidak bicara lagi dan menatap tangannya yang di genggam dengan wajah memerah. Sedangkan Soraru, ia bingung mengapa dirinya mendadak sangat posesif pada anak yang baru ia temui hari ini. Mereka berbelanja beberapa sayur dan buah sambil sesekali Mafumafu akan bertanya ini itu yang dijawab Soraru dengan sabar.

After the End  ||  SoraMafu [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang