Festival berakhir tepat jam 5 dan semua pengunjung berhambur keluar halaman sekolah dengan puas. Para muridpun juga segera membereskan stan mereka masing-masing. Begitu semua selesai merapihkan, semua murid berkumpul di lapangan olahraga untuk penutupan. Eve dan yang lain juga sudah berkumpul. Dengan ekspresi was-was Sou melihat ke sekitar.
“Apa Mafu akan baik-baik saja? Ini pertama kalinya dia manggung kan?”
Eve mengangkat satu alisnya. “Apa kau ibunya?”
“Emang ayahnya siapa?” Tanya balik Sou bingung.
Eve sweardrop. “... Harusnya reaksimu bukan begitu, Sou.”
“Eh?”
Sakata di depan bersorak girang. “Uwooh!! Api unggun! Ada api unggun!!”
Soraru yang berada di belakang mengedarkan pandangan ke sekitar, tidak menemukan sosok yang ia cari. Kemana anak itu? Katanya dia bakal tampil kan?
Urata mengernyit heran. “Aneh. Kok Mafu belom muncul ya?”
Luz juga ikut melongok ke segala arah. “Aku juga gak lihat”
Semua orang bertukar pandang. “Yakin gak ada yang lihat?” Tanya Eve memastikan.
Tepat di atas panggung sederhana di pinggir lapangan sekolah, perwakilan OSIS naik sebagai MC dan memeriahkan acar penutupan. Di saat semua orang berseru riang, sekelompok klub Utaite yang telah mendominasi panggung utama malah celingukan mencari satu orang yang sampai acara mulai belum terlihat batang hidungnya.
Soraru mengernyit. Jangan-jangan ada sesuatu telah terjadi?
Tepat ia akan berbalik, manik biru gelapnya menangkap sosok terbalut jubah berbulu putih membalut tubuh yang memakai yukata serba hitam. Wajahnya yang tertutup separuh topeng rubah memberi kesan misterius dengan sepasang manik merah menyala yang nyaris tertutup poni rambutnya yang kecoklatan cerah. Langkah demi langkah yang diiringi ketukan dari sandal kayunya membuat beberapa orang menoleh dan terpukau seketika oleh sosok anggun yang menyerupai yokai kitsune.
Sosok itu melambaikan tangan pada Soraru sembari melewatinya. Soraru mengikuti arah sosok itu berjalan namun ia sudah sangat jauh dari tempatnya. Siapa itu?
“Hei, orang berjubah putih itu siapa?”
“Aromanya pasti cowo ganteng nih!”
“Aduh, lihat itu! Senyumnya manis banget!!”
Sakata mengernyit mengikuti pembicaraan. “Huh? Orang jubah putih?”
“Yang tadi lewatin kita?” Luz menoleh.
Sou menggigil. “Aku hampir aja teriak karena ngira dia hantu.”
“Kalau begitu, kita akan mulai dari penampilan pertama! Perwakilan dari ketua OSIS kita!! “
Alunan gitar dan lagu romantis dari ‘Wherever you are’ segera menggema dan diikuti oleh seluruh siswa. Begitu lagu selesai, sorakan meriah dari seluruh siswa bergema dengan tepuk tangan keras. Setelah sang ketua OSIS turun, sang MC kembali naik ke atas panggung. “Baiklah! Keseruan kita belum berakhir! Mari kita saksikan penampilan dari perwakilan club yang sudah memeriahkan festival kita, Utaite club!!“
“Loh?! Itu kita kan?!” Pekik Araki.
“Berarti Mafu-kun sudah disana?” Amatsuki heran seketika.
“Tapi kita gak ada liat dia lewat kan?” Senra celingukan, menatap teman-temannya.
Tiba-tiba Urata menunjuk ke panggung. “Jangan bilang yang pakai jubah tadi—“
![](https://img.wattpad.com/cover/311885877-288-k534172.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
After the End || SoraMafu [ END ]
Fantasy❇️ Utaite Fanfiction❇️ Kerajaan telah hancur, perang telah usai. setelah tidak ada lagi yang tersisa, kemana dia harus pergi? Mafumafu, satu-satunya penyihir tingkat 10 di belahan dunia lain diberi kesempatan oleh takdir untuk hidup di dunia yang te...