Albi bertemu dengan pihak-pihak yang ikut andil dalam pembuatan proyek ini. Semua orang menyudutkan dirinya, dan ia sudah menduga hal ini akan terjadi. Ia duduk di meja paling ujung, di sini juga ada Zeta yang menemanimu dirinya. Untuk sekarang ia mencoba untuk tak tersulut emosi.
"Bapak kalau ada masalah pribadi jangan melibatkan proyek kerja sama kita!"
"Kami semua kecewa dengan hal ini. Sangat disayangkan Pak Albi berbuat se ceroboh ini!"
"Berita ini sudah jelas jika penghancuran proyek ada unsur kesengajaan. Saya tidak bisa menoleransi sikap bapak yang seperti ini!"
"Jika seperti ini saya menyesal bekerja sama dengan bapak!"
"Mohon untuk tidak menyudutkan satu pihak saja, di sini kita akan membicarakan baik-baik. Tolong pahami posisi atasan saya!" ucap Zeta yang membuat susana kembali hening.
Albi menghela nafas, ia mencoba menghilangkan rasa pusing di kepalanya. Sejak kejadian tadi ia langsung ke sini tanpa memikirkan tubuhnya yang seakan remuk. Sampai di sini ia harus menghadapi komplain dari semua pihak, pusing dengan masalah ini beradu dengan pusing karena kejadian tadi.
Sekarang ia membiarkan Zeta berbicara di hadapan semua orang. Pada akhirnya ia berdiri dan menatap satu persatu dari mereka, sebelum berbicara ia menghirup nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan-lahan.
"Saya meminta maaf atas kejadian ini, saya yang akan menanggung semua kerugian ini sendiri. Sekali lagi maaf jika saya tidak bersikap profesional dalam bekerja," ucap Albi.
"Saya mau kerja sama ini dibatalkan."
"Saya juga!"
"Kami juga!"
"Ini bisa diselesaikan secara baik-baik, tidak seperti ini!" protes Zeta.
Albi menggeleng pelan menyuruh Zeta untuk berhenti berbicara. Zeta diam menurut, sampai akhirnya ia memberikan secarik kertas kepada mereka.
"Datangkan sekretaris kalian ke kantor saya lusa, saya akan mengganti semua dana yang kalian keluarkan untuk proyek ini, saya permisi," pamit Albi lalu pergi dari sini.
Albi dan Zeta berjalan ke luar dari tempat ini, mereka masuk ke dalam mobil. Tak sopan memang langsung pergi tanpa menunggu konfirmasi dari mereka semua yang ada di sana. Namun Albi merasa pembicaraan ini tak akan ada ujungnya jika hanya menyudutkan satu pihak saja.
Lebih baik ia pergi dan menyelesaikan masalah ini besok lusa bersama dengan sekretaris mereka. Kini mobil benar-benar melaju ke arah jalan raya. Albi duduk bersender dengan mata terpejam erat, pikirannya kacau dan tubuhnya tak bisa di ajak kerja sama.
"Lebih baik kamu tidur, jangan memikirkan hal ini terlebih dahulu," saran Zeta.
"Saya hanya mempunyai waktu 3 hari dari sekarang untuk menyelesaikan masalah ini," sahut Albi dengan mata masih terpejam.
"Apa langkah selanjutnya yang akan kamu ambil?" tanya Zeta.
"Saya akan mengganti uang mereka tanpa kurang sepeserpun, ini kesalahan saya yang mempunyai banyak musuh di mana-mana," jawab Albi.
"Jumlahnya tak sedikit," ucap Zeta.
"Saya tau itu," balas Albi.
Zeta tak tau harus membantu seperti apa, Albi sangat kacau sekarang. Pasti Albi memikirkan solusi yang tepat untuk masalah ini.
***
Sementara twins kini menangis di rumah mencari keberadaan Albi, bahkan pengasuh mereka sudah mencoba menenangkan mereka namun tak kunjung berhenti menangis. Syika berada di gendongan salah satu dari mereka, Nathan yang semula jarang sekali menangis kini menangis dengan waktu yang cukup lama.
"Mau papa bibi hiks hiks," tangis Syika.
"Nona jangan menangis, nanti pusing kepalanya."
"Syi mau papa hiks hiks mau papa hiks hiks."
"Bagaimana ini?"
"Lebih baik kita telepon saja bapak."
"Beliau sedang bekerja, tak mungkin kita meneleponnya."
"Nona Syika menangis, say takut jika pusingnya akan kambuh nanti."
Sampai akhirnya salah satu di antara mereka mencoba untuk menghubungi Albi, namun tak kunjung mendapatkan balasan. Syika di bawa keluar oleh salah satu dari mereka, berharap hal itu akan membuat Syika berhenti menangis. Sesampainya di luar hanya terdengar suara isakan kecil Syika.
Benar saja jika sekarang Syika mengeluh sakit kepala, ini sudah mereka duga. Jika terlalu lama menangis Syika akan pusing dan terus merengek. Bahkan mereka sempat menelepon kantor Albi, namun Albi tak ada di sana. Di sini mereka bekerja keras untuk memberhentikan tangisan Syika dan Nathan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Twins From Billionaire [END]
Romance[SEBELUM MEMBACA WAJIB FOLLOW] Bagaimana jadinya jika kamu menemukan anak kembar lusuh dan kotor di pinggir jalan? mengadopsi? atau menaruhnya ke panti asuhan? Jika Zeta menginginkan merawat anak itu, tapi anak yang ia pikir lontang lantung di jalan...