O3

9.7K 1.6K 414
                                    

Matahari mulai terbenam ke ufuk Barat. (Name) menguap pelan sambil menyandarkan tubuhnya dibatang pohon.

Daritadi pagi, ia sama sekali belum makan. Namun dia dapat menahannya karena sudah biasa tidak makan seharian dulu ketika asik bermain game.

"Fak, padahal hidupku dulu kayaknya udah terjamin banget bakal jadi seniman di masa depan. Kok malah jadi gembel sekarang," gumamnya disela rasa bosan yang menyerangnya sedaritadi.

Kalian kalo diposisi (Name) udah nangis ga sih? Masih mending si (Name) bisa sedikit bahasa Korea, jadi bisa komunikasi sama orang.

Hawa malam di Korea cukup dingin. Namun (Name) juga sudah terbiasa karena dirinya hampir setiap hari menggunakan AC, dan juga daerah iklim rumahnya selalu hujan deras.

Dari pertama kali dia spawn di tempat asing ini. (Name) sudah sadar bahwa dirinya bereinkarnasi, namun dia masih mempertahankan akal sehatnya. Alasan mengapa dia cepat tangkap bahwa ia mengalami reinkarnasi, jelas karena dia suka dengan hal yang berhubungan seperti itu di dunianya dulu.

Masalah percaya atau tidak percaya, itu sesuai dia alamin sendiri apa engganya. Tapi kalo soal pengertian doang, (Name) paham.

Namun setelah dilihat-lihat lagi... ini benar benar terjadi.



Hal yang namanya reinkarnasi atau lebih seperti kehidupan baru setelah kematian?

Mau yang satu atau yang kedua, dia tak peduli lagi. Saat ini yang dia butuhkan hanyalah kepastian terhadap situasinya sekarang.

"Aku baru sadar. Kehokian tokoh utama fanfiction wattpad gak sama kayak realita," ucapnya lesu.

Srak!
Srak!

(Name) hanya diam, tidak merasa takut dengan suara semak-semak itu. Dia tahu itu bukan sosok astral atau semacamnya. Kalau pun itu sosok astral, dia pasti sudah bisa merasakannya dari awal.

Meoww!

Bola matanya membulat tatkala melihat kucing abu-abu gembul menatapnya polos.

"WTF IMUT BANGET DEK, mulai sekarang kamu jadi peliharaanku yah. Nama kamu XiJhanChok, oke? Nah XiJhanChok kamu harus menggembel meratapi nasib bersamaku," (Name) memeluk erat kucing gembul itu sambil mengeluskan pipinya dibulu XiJhanChok.

"Coba bilang guk, guk!" ucap (Name).

"Meoww?" XiJhanChok hanya menatap majikan barunya itu bingung.

"KYAAA! Imut banget kamu. Btw kamu cewek atau cowok, coba mama lihat sini bijimu mana yang ngegantung itu."

(Name) mengangkat XiJhanChok dan mencari letak bijinya yang ternyata ada, "Owalah cowok, bagus deh. Nama XiJhanChok semakin cocok untuk disandang olehmu."

"Oh ya, ortumu mana? Kamu gak bakal dicariin sama mereka kan?" tanya (Name).

"Meoowww, meoww!"

"Hmm, kamu yatim piatu juga ya. Sama kayak aku dong sekarang, tos dulu Chok!"

Ujung-ujungnya, (Name) ngelakuin hal lawak kek gini pun buat nutupin rasa tertekannya sama situasi sekarang.

Keadaan kembali hening, namun sedikit lebih hangat dari sebelumnya— tentu karena kedatangan XiJhanChok.

Tanpa sadar, kedua makhluk berbeda ras itu masuk ke alam mimpi. Beristirahat sementara dari pahitnya realita dunia. Krah krah

— @ —

"Meoowwww!!"

(Name) menguap pelan. Cahaya matahari menusuk retinanya, membuat ia harus menyipitkan sedikit penglihatannya.

- 'LOOKISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang