55

5K 946 378
                                    

(Name) mengintip dengan tatapan antusias. Setelah sekian lama penantiannya, akhirnya dia bisa melihat dedek Hyungseok glowup dengan kerennya.

Tapi gak jadi keren karena kedatangan Jonggun yang membabi buta menghancurkan Ilhae. Cih, kenapa cowok baperan itu harus muncul di sini? Terlebih... KENAPA JIHOON JUGA MUNCUL?!

(Name) mendecih pelan bersama XiJhanChok yang setia mengikuti di samping kanannya. Ngomong-ngomong, Jihoon sama Jonggun itu gay-nya Hyungseok ya? Kok mereka jadi lembut kalo sama Seok...?

Apalagi saat melihat tangan Jihoon mengelus surai hitam Hyungseok... Sial, apa-apaan itu? Jihoon kalau tertarik dengan lelaki harusnya bilang saja! Gak usah nutup nutupin pake confess ke dia segala biar dikira masih straight.

Yah, kalau pun begitu— (Name) bakal gampar Jihoon sih. Gadis itu tidak suka dengan hal yang berbau lgbt apalagi jika disangkutpautkan pada dirinya yang memiliki hati semurni air di surga.

Puk.

Sesuatu menepuk pundaknya membuat (Name) menoleh kasar. Niat ingin marahnya terhenti tatkala tahu siapa gerangan yang menyentuhnya. Ya, tergantikan menjadi wajah horor.

"Wah~❤️. Senang bisa bertemu (Name) di sini," ucap Dupyo dengan wajah yang sus.

Seketika (Name) berlari kencang dari sana menghindari sosok Dupyo yang menatap kepergiannya bingung. Memangnya dia semenakutkan itu apa? Padahal Dupyo merasa jika dirinya ini sangat menggoda dan dapat menarik perhatian para lelaki cantik.

Lalu dia memanggil (Name) hanya karena ingin menyapanya sebagai lord yang sudah mengalahkan Park Jiho. Tapi malah kabur... yaudah lah ya.

"AAAAAAA! BANGSAT! ANJING! AAHHHHHHG!!!!!" teriak (Name) diselingi air mata dramatis yang berlinang. Dupyo memang semenakutkan itu! Bahkan lebih seram daripada setan yang selalu (Name) jumpai.

"HUWAAAAA!! JIHOON! JIHOON! JIHOONNNNNNNBNNNBAJDGAJGXJAVZJAVAJSHSOCHKSHSKXHSJSHXIABDOAHDOSHXOSHIXHSJXHXOSBSISBSIXGSISHSI."

Mendengar suara yang tidak asing tengah memanggil namanya, sontak Jihoon menoleh mendapati (Name) yang berlari penuh ketakutan ke arahnya.

"(Name)..? Kau kenapa?" tanya Jihoon heran.

Tubuh Jihoon mendadak kaku ketika gadis itu memeluknya erat penuh ketakutan. Tentu saja aksi mereka menjadi pusat perhatian. Hyungseok menatap (Name) heran begitu tahu jika gadis itu sepertinya punya hubungan yang cukup dekat dengan seorang legenda generasi pertama.

"JIHOON! JIHOON! K-KAU HARUS PERCAYA PADAKU!"

"Iya-iya, apa? Tenang dulu..."

"AKU—! AKU LIAT MONSTER GAY MENYERAMKAN AGHHHHHH!! MENGHANCURKAN JIWA RAGAKU— IMAJINASIKU— AKAL SEHATKU—."

Bruk. (Name) terjatuh duduk dengan pandangan kosong, dramatis sekali si bodoh satu ini.

"NYAWAKU TERANCAM! AKU PASTI AKAN MATI KALAU MELIHATNYA SEKALI LAGI!"

Plak! Kaki mungil menendang kepalanya, itu ulah XiJhanChok. Sepertinya kucing satu ini sudah lelah berhadapan dengan sifat (Name) yang... wOw.

"BANGSAT JHANCHOK! MANA SUPROT PREN MU!"

Melihat tatapan datar dari kucingnya membuat (Name) tersadar, "Oh iya, aku kan niatnya mau ngintipin diem-diem."

Mengabaikkan ocehan (Name), sebuah tangan dari dua arah terulur padanya, entah kenapa terasa de ja vu seperti ketika dirinya terpeleset di lorong sekolah saat mengejar Tsuna— kemudian ditawari bantuan oleh Janghyun dan HyungSeok. Ah, indahnya dunia wattpad.

- 'LOOKISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang