36

4.8K 965 251
                                    

Mereka asik berbincang dikantin sampai tak sadar seorang guru menghampiri. Mari kita sebut si A dan si B yang mengajak (Name) ke kantin ini pun seketika panik bukan main.

"Heh kalian! Lagi jam pelajaran kok malah ada di kantin?"

"I-Itu pak, lagi jamkos. Kata gurunya boleh ke kantin asalkan gak ganggu kelas lain yang lagi belajar," balas si A cepat. Si B pun berbisik kepada si A, "Emangnya ini sekolah ada waktu belajarnya ya? Perasaan setiap kelas main-main mulu dah, kalo gak main ya berantem."

"Hush, goblok. Diem aja, nanti kedengeran tolol."

"Mana ada yang begitu begitu. Kalian dari jurusan animasi 'kan? Pokoknya saya gamau tahu, kalian kena hukuman bersihin lorong sekolah!"

(Name) cengo sendiri, anying baru join langsung dihukum? Wah sesat nih temennya. Tapi karena keliatan asik jadi gapapa.

"Waduh, maaf ya (Name)."

"Oh ya, (Name) belum tahu namaku kan? Panggil aja Tsuna!" nah, ini cowok stres yang pertama kali lihat begitu masuk kelas.

"Aku Rinn! Pacarnya Tsuna hehehe," kalo ini cewek yang sama stresnya dengan sang pacar.

Rinnjing dan Tsunanjing🥰.

"Ri-chan, jangan dipublikasikan begitu dong. W-Watashi jadi malu, kyaaa >\\\\\\<."

"Tsu-kun kawaii! T/////T."

Seketika (Name) merasa sudah salah pilih teman, anjink. Menghancurkan moment romantis mereka berdua, dengan tatapan datar (Name) menyela, "Kita kan ada hukuman."

Akhirnya mereka menuju kamar mandi untuk mengambil peralatan bebersih yang diletakkan pada bilik paling awal.

Byurr!

"Hwaa! Tsu-kun, kenapa kau mengguyur lantainya?!"

"Kan mau di pel, Ri-chan."

"Jangan begitu juga dong. Nanti kalo ada yang terpeleset giman—"

BRUGH!

Suara orang jatuh itu membuat mereka berdua mengalihkan atensi. Terdapat (Name) tengah turu di atas lantai yang basah.

"(Name)! Kau tidak apa-apa?"

Bangsat. Dalam hati (Name) mengumpat kesal. Gadis itu bangun dari jatuhnya dan meraih sebuah lap basah. Dengan bidikannya, (Name) melempar kain lap itu ke depan wajah Tsuna.

"Hueek! (Name), apa yang kau lakukan! Ugh.. menjijikan, bau sekali kain lap-nya!"

"M-Menjauh (Name)... Tsu-kun jadi bau kotoran!"

KRINGG! Bersamaan dengan mereka berdua yang berlari dari kejaran Tsuna, bel istirahat berbunyi. Situasi yang begitu berantakan karena mereka belum mengeringkan lantainya.

"Akhirnya istirahat! Seok, hari ini kita mau jajan ap—" seorang gadis berambut pendek terjatuh di atas lantai yang licin.

"H-Haneul, kau baik-baik saja?" tanya Hyungseok.

Rupanya tidak hanya Haneul. Anak-anak kelas lain yang pertama kali keluar dari kelas juga jadi korbannya.

"Ah! Bokongku sakit! Siapa yang membuat lantai jadi licin?"

"B-Bumjae, t-tolong...," lelaki bertubuh kekar juga salah satunya.

"Ada apa ini?" Janghyun datang menatap mereka yang terpeleset kebingungan. Lelaki itu menatap ke arah lantai dan mengerutkan keningnya heran, "Siapa yang membuat lantai jadi basah begini?"

Dari tangga lantai tiga, terdengar seruan famillier yang memekik telinga.

"TSUNA BANGSAT KAMU ANJING?! BAJU AKU JADI KOTOR SETAN KAMU."

- 'LOOKISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang