34

4.9K 1K 208
                                    

"Kamu sudah paham kan? Jika sampai tiga kali kamu mendapatkan surat peringatan, kamu bisa dikeluarkan dari sekolah."

(Name) mendengus kesal. Yeonwoo sialan itu mengadukannya ke guru yang bertugas mentertibkan siswa. Gadis itu mengangguk dengan enggan sebagai balasan. Sang guru pun menyerahkan selembar kertas ke depannya, "Karena ini yang kedua kalinya, saya memutuskan untuk memanggil wali-mu ke sekolah."

Ia pun menerima kertas itu, lalu bangun untuk beranjak pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun, "Anak itu tidak punya etika sama sekali...," gumam pak guru sembari menggelengkan kepala.

Cklek.

"Oh, sudah selesai! Bagaimana hasilnya (Name)? Kau tidak dikeluarkan dari sekolah 'kan?" tanya Ye Joon.

"Nggak.., tapi pak guru menyuruhku memanggil wali ke sekolah," (Name) memijat pelipisnya pelan, "Ah, sialan. Aku marah banget sama Yeonwoo itu! Dasar pengadu!"

"Mau kau umpati dia bagaimana pun tidak akan merubah kondisi, (Name). Ngomong-ngomong, siapa walimu?"

"Karena itu aku bingung! Aku tidak ada wali sama sekali...," ia menggigit bibir bawahnya, berusaha memutar otak, "Jika kubilang begitu pun, tua bangka itu juga gak akan percaya sama kata-kataku," Ye Joon hanya bisa menatap kasihan ke arah temannya. Baru masuk langsung dipanggil guru BK? Keberuntungannya patut dipertanyakan.

"Udahlah, kau mau jadi botak hanya karena kebanyakan mikir? Ayo kita ke kantin, jam istirahat udah daritadi lho!"

Mereka pun berjalan beriringan ke arah kantin. Sayangnya.. itu benar benar pilihan terburuk. Bagaimana tidak? Baru menginjakan kaki memasuki kawasan kantin, seluruh atensi menatap mereka... lebih tepatnya, (Name). Sepertinya desas desus buruk terkait dirinya yang dipenjara sudah tersebar luas.

"Itu (Name)! Aku dengar dia masuk penjara karena membunuh satpam!"

"Hah? Bukannya karena menyiksa hewan ya?"

"Lho? Aku pikir karena merampok seseorang..."

"Tidak, yang benar itu karena kasus pembullyan! Dia membully anak SMA Jaewon yang tak bersalah."

Ye Joon tampak tenang, berbeda dengan (Name) yang sudah terbakar amarah. Maklum, kesabaran dia setipis kertas. Tetapi gadis itu mencoba menahannya.

MENAHAN APANYA?! Membully, merampok, membunuh walaupun setengah benar, lalu menyiksa hewan, tuduhan tidak terbukti itu kenapa harus tertuju padanya?

"Ye Joon...," suaranya tampak bergetar, Ye Joon yang merasa dipanggil pun menoleh patah-patah ke arah (Name), "A-Ahaha... jangan meledak di sini, (Name). Bisa gawat, ayo lupakan niat kita pergi ke kantin."

Brak!

(Name) berjalan cepat menuju arah kelas, Ye Joon di belakangnya hanya berusaha mengikuti langkah gadis itu.

"Hei kau mau kemana?!"

"Bolos anjing. Aku emosi banget, beneran deh, ku bakar rumah si Hyun-bool ayam itu!"

"Tunggu (Name)- habis ini kan ada ujian matematika!!"

"Tambah yakin aku buat bolos!" balas (Name).

Begitu sampai di kelas, gadis itu membuka pintunya secara kasar, tidak memperdulikan tatapan terganggu dari teman-temannya. (Name) bersiap ancang-ancang meloncat melewati jendela kelas, membuat Ye Joon panik setengah mati, "KAU SERIUS???????!?!?!!"

Hap! Dengan mudahnya, ia melompat meninggalkan kesan shock pada orang-orang di kelas. Ye Joon menatap ke bawah, melihat sosok (Name) tengah berlari menuju dinding sekolah yang menghubungkan ke arah jalan raya.

- 'LOOKISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang