Yoojin tersenyum manis ke arah (Name), "Saya tidak menyangka akan bertemu Nona di sini. Tidak- saya lebih tidak menyangka jika Nona sekolah di sini."
(Name) mengumpat dalam hatinya. Bagaimana dengan Ye Joon? Lelaki itu diusir oleh Yoojin lewat tatapan matanya. Tidak ingin mencari masalah dengan nobita versi lite, Ye Joon pun pergi meninggalkan mereka berdua.
"Ingin teh?" tawar Yoojin.
Dia inginnya Jihoon! Sungguh, siapa pun saja selain Jihoon asalkan bisa melepaskannya dari situasi menegangkan ini.
Keheningan tercipta. Yoojin kemudian meletakkan tehnya dan menghela napas gusar, "Saya tidak tahu mengapa Nona (Name) bersikap acuh kepada saya. Tapi jika saya memang melakukan kesalahan, saya minta maaf."
Sialan, jangan bilang begitu dong, (Name) kan jadi merasa tak enak. Dia tidak membenci Yoojin, hanya saja- LELAKI ITU MENYERAMKAN! Banyak aura negatif berasal darinya.
"B-Bukan begitu ko-NNTOIIAKJWHQ HAMPIR AJA."
(Name) menatap Yoojin garang. Seorang Yoojin... mana mungkin ingin minta maaf dengan tulus? Pasti ada batu dibalik kelapa sawit.
"Sudah cepat katakan! Kepentinganmu denganku itu apa?"
"^^Sejujurnya, saya hanya ingin mengenal lebih dekat tentang Nona (Name) kok."
Pas udah deket dijadiin tumbal proyek😱.
Perkataan Yoojin justru menambah rasa curiga gadis itu. Menyadari raut ekspresifnya, Yoojin menyangkal.
"Saya tidak bermaksud buruk. Hanya saja, sedikit tertarik dengan Nona."
Ieuwh, justru itu masalahnya! Menarik, menarik, nanti malah disuruh join main squid game.
"Memangnya kenapa? Aku kan manusia biasa, bernapas, menghirup oksigen, melakukan metabolisme. Apanya yang menarik? Bukannya itu hal umum yang dimiliki semua orang semasa hidupnya?"
Ini tolol apa gimana— ekspresi yang dipasang Yoojin seolah berkata begitu. Lelaki itu hanya tertawa pelan, "Bukan itu maksud saya."
"Nona (Name) memiliki banyak kenalan penting, dan terlihat cukup dekat. Terutama dengan Jonggun, Jungoo, lalu DG. Bukankah ini menarik? Padahal saya tidak pernah melihat anda dulunya."
"Kaga ah, biasa aja perasaan."
"Mungkin itu menurut Nona (Name). Tapi saya penasaran. Lagipula melihat kedekatan mereka dengan Nona, membuat saya berpikir bahwa mungkin saya juga bisa lebih dekat dengan anda," Yoojin tersenyum sus super duper mega sus.
(Name) mengerutkan alisnya. Ini kok serem bgt ya kalo ngomong sama Yoojin. Dingin dingin tegang gitu. Ini kayaknya habis pulang sekolah nanti (Name) bakal masuk angin deh.
"Dengar ya.. meskipun dekat sekali pun, aku cuman kenalan mereka, tidak ada hubungan lebih," ucap (Name) muram, wajahnya berubah menjadi lesu, "Jadi kalau memang mau temenan, gausah punya tujuan buat manfaatin keberadaanku. Itu gak bakal ngaruh."
Yah, ketahuan deh. Yoojin tertawa sarkas. Gadis di depannya ini bodoh, pintar, atau peka sih? Dia jadi bingung sendiri. Tapi justru itu yang membuatnya semakin tertarik.
"Tidak ada kok," Yoojin menyeringai kecil, "Ini murni keinginan saya tanpa maksud apapun untuk berteman dengan anda."
(Name) memposekan gaya jempolnya, "Okeh, bagus. Awas lo macem macem sat, gwe ancurin perusahaan lo pake raket nyamuk."
Lelaki itu kemudian mengeluarkan seracik kertas kecil yang di atasnya tertulis nomor handphone.
"Itu nomor saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
- 'LOOKISM
FanfictionTerpaksa merenggut nyawa diusia muda hanya karena kelakuan setan konyol. Hanya saja, kenapa tiba-tiba terbangun di tengah jalan? Situasi asing yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah hidup-mati manusia, kini dialami olehnya! Tetapi, ini b...