60

4.2K 836 353
                                    

Hari ini (Name) mengisi rasa bosannya dengan membuat jadwal kegiatan. Kegiatan apa? Kegiatan kesehariannya yang akan ia lakukan sampai beberapa hari ke depan.

JADWAL
Pagi : bengong di depan sungai
Siang : ngewarnet
Sore : ajak berantem orang
Malem : cari nafkah *halal

(Name) tersenyum tatkala merasa puas dengan hasil management waktu luangnya. Baiklah, karena masih pagi.. ayo kita bengong di depan sungai.

Gadis itu beranjak dari duduknya dan berlari keluar apartemen, tentu saja bersama XiJhanChok yang akhir-akhir ini selalu mengintilinya.

Apakah benih benih cinta telah tumbuh antara pangeran XiJhanChok dan (Name) si rakyat jelata setelah 59 chapter terlewati? 😱.

Pertanda Happy Ending 🥰.



- ⚜️ -



Bengong. Seperti jadwal yang dia buat, (Name) benar-benar hanya melamun menatap kosong ke arah derasnya aliran sungai. Daily vlog pengangguran.

Langit yang cerah, awan cumulus yang mendominasi, angin sejuk, serta ketenangan. Ini adalah kehidupan yang sesungguhnya.

Tak sengaja netra (Name) menangkap salah satu bentuk awan yang rasanya tidak ramah, "Mataku yang picek atau emang bentuk awannya yang kayak jari tengah," gumamnya.

"Bukannya kayak biji?"

"Masa sih?"

Bentar. LOH, BENTAR— (Name) menatap ke arah samping kanannya di mana terdapat lelaki beban game yang baru ia kenal kemarin, dan juga dia bikin paham bahwa menantang demon lord sepertinya itu adalah keputusan buruk.

Bugh! Dengan seribu reflek, (Name) memberikan tendangan ke arah Ji han namun ditangkis dengan mudah. Aneh, mulai sekarang sepertinya itu akan menjadi bentuk sapaan mereka.

"Kau masih lemah ya. Seperti 200 tahun yang lalu," ucap Ji han.

"Waktu itu aku hanya mengalah karena wajahmu seperti pengemis," balas (Name).

Keduanya saling menatap tajam. Ji han melancarkan pukulannya namun ditahan oleh (Name)— dengan kekuatan para leluhur yang menyertainya, (Name) membanting tubuh Ji han sekeras mungkin.

Kebetulan yang bukan kebetulan, tanah yang mereka pijaki itu turunan. Dengan posisi Ji han sekarang membuat tubuh lelaki itu menggelinding ke arah sungai, tapi rasanya kurang kalau hanya sendirian.

Jadilah Ji han menarik lengan (Name) hingga kedua orang itu menggelinding dan tercebur ke dalam sungai, sungguh tontonan yang menarik bagi para pejalan kaki di sekitar.

Hal yang membuat suasana makin terlihat autis adalah... mereka melanjutkan pertarungannya dalam keadaan setengah berenang itu.

Tentu saja tekanan di dalam air membuat anggota tubuh mereka susah bergerak. Tapi mau bagaimana lagi? Pikiran bodoh mereka kini sudah menguasai.

"Kau kira bisa melancarkan serangan dalam keadaan setengah tercebur begitu?" Tanya Ji han remeh yang rupanya tak sadar kondisinya juga.

(Name) menatap sengit Ji han, "Kau meremehkanku anak muda?"

"Iya, nenek moyang."

- 'LOOKISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang