25

5.2K 1.1K 369
                                    

Kringg~📞
Kringg~📞

DG meraih handphonenya penuh minat. Begitu melihat nama kontak yang menghubunginya, rasa minat itu hilang seketika.


📞 Jonggun is calling

"Apa? Mengganggu saja."

"Hei, aku punya kabar buruk dan baik, mau yang mana dulu?" balas Jonggun dari sana.

"Buruk."

"(Name) menghilang dari lusa kemarin."

Brak! DG menggebrak mejanya dengan tidak santai, "Maksudmu apa bangsat?"

"Kabar baiknya, dia sudah ditemukan."

Dalam sekejap ekspresi lelaki itu berubah menjadi tenang. Tapi yang namanya Jonggun pasti suka sekali memancing keributan.

"Ditemukannya di penjara anak."

Tubuh DG menegang. Penjara anak? Apa maksudnya? (Name)....








Korban dari kejahatan? Siapa yang berani menyentuh gadis itu memangnya?

"(Name) yang ditangkap. Sepertinya gadis itu hampir membunuh seseorang."

"Jangan bercanda seperti itu Jonggun."

"Kau yang paling dekat dengannya, harusnya kau sudah mengerti banyak tentangnya. Jungoo juga merasa kalau akhir-akhir ini sepertinya gadis itu mengalami banyak tekanan."

"Kau tidak tahu mengenai hal ini? Katanya suka, kok gak tahu? Mau kurebut?"

Asli, Jonggun seneng banget cari masalah.

"Kau banyak omong sekali, brengsek. Cepat berikan alamat dia ditangkap."

Terdengar suara kekehan dari ponselnya. DG mematikan telpon, lelaki itu pergi tergesa-gesa dengan alamat yang dikirimi Jonggun lewat message.

'Sebenarnya apa yang terjadi dengan gadis itu selama aku tidak pergi menemuinya?'

'Dia itu, selalu saja....'






'.....Membuatku khawatir.'


• • •



"Apa?! Saya walinya! Biarkan saya bertemu dengan (Fullname)."

Orang dari pihak kepolisian itu hanya bisa menghela napas gusar.

'Siapa sih anak bernama (Fullname) ini? Dari kemarin banyak sekali orang-orang yang mencoba bertemu dengannya. Apa gadis itu orang penting?'

"Maaf Tuan, kami tidak bisa mengabulkannya. Keadaan mental gadis itu sedang tidak stabil. Untuk menghindari hal-hal buruk, dia belum diperbolehkan bertemu seseorang untuk sementara."

Kelanjutan ucapan pak polisi itu semakin membuat DG menahan amarahnya, "Lagipula anak ini tidak mengatakan dia punya wali."

"Aku akan membayar pihak kepolisian, sebagai gantinya bebaskan (Fullname)."

- 'LOOKISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang