42

5.1K 1K 339
                                    

Makan nih tripel up😈😈


🍄🪸🍄


(Name) yang pulang dalam keadaan selayaknya mumi hidup itu pun mendengus miris.

Gadis itu menatap ke arah kamar Dg yang masih tertutup, sepertinya lelaki itu masih enggan bersitatap dengannya.

(Name) mengambil duduk di atas kursi bantal. Tangan kirinya meraih handphone dan mengirimkan sesuatu pada Krystal.

Anak si buntung

Krystal |
Aku butuh solusi |

| Ada apa (Name)?

Akhir-akhir ini Dg menjauhiku |
Kesal rasanya, kalo ku gampar |
dia marah nggak ya?
╭∩╮(ಠ_ಠ)╭∩╮|

| (ᗒᗣᗕ)՞
| Jangan dikasari dong
| Kamu berbuat sesuatu padanya?

Mungkin? Aku tidak ingat |
Sebenarnya, waktu itu aku |
minum alkohol
Dan saat pulang rasanya |
kesadaranku direnggut

| ....., (Name).

Kenapa? |

| ʕ•ᴥ•ʔ
| Tidak apa, aku hanya
punya solusi yang bagus.
| Send file.png
| Lakukan itu padanya,
kujamin dia langsung normal
kembali, ( ˘ ³˘)♥

— c r y t —

(Name) menggaruk kepalanya bingung. Sejujurnya (Name) juga tidak terlalu peduli dengan masalah ini.

Hanya saja, Dg selalu menciptakan suara berisik dari kamarnya dan itu sangat mengganggu. Entah kursi terlempar, gelas pecah, apapun itu.

Dan semua itu cukup sudah! Jangan ada yang mengusik indra penderannya lagi selain latto-latto.

(Name) melangkah menuju depan pintu kamar Dg, diketuk pintu itu pelan.

"Jihoon, buka pintunya."

Tidak ada balasan, hanya terdengar benda terjatuh dari dalam sana.

(Name) menarik napasnya dalam-dalam, "Kang Dagyeom, kubilang keluar atau harus ku paksa?" tanyanya dengan intonasi berat.

Hal itu berhasil membuat Dg membuka pintunya. Lelaki itu menatap (Name) datar meski isi kepalanya berkecamuk.

'Siapa yang membuat (Name)ku jadi mumi?!'

'Dia tidak memanggilku Jihoon, sepertinya aku membuatnya kesal.'

Tatapan gadis itu tak kalah datarnya, "Apa masalahmu denganku?"

"Kau—"

"Karena aku mabuk, aku kehilangan kendali dan memberikan tanda itu di lehermu sehingga kau malu?" tanya (Name).

Dg sedikit menelan ludahnya gugup. Ah, dia tidak suka tatapan yang dilayangkan (Name) saat ini kepadanya. Tatapan menusuk itu.

"...Kalau sebegitu malunya," tangan (Name) meraih kerah turtleneck milik Dg, "Kubuat tambah malu saja biar tidak tanggung-tanggung. Kau pindah apartemen pun aku tidak masalah."

- 'LOOKISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang