29

5.2K 1K 165
                                    

Berdasarkan dari hari yang dihitung, ternyata benar, Arc di mana SMA Jaewon menyerang Hostel terjadi. Jika Gimyung tahu hal ini, dia pasti akan terkejut melihat (Name) menggunakan otaknya.

"Tapi aku datang ke sorean!!" gadis itu memilih duduk di atas atap gedung Hostel B. Harusnya mulainya malam hari... ini masih jam 5 sore.

"Yaudah bodo amat. Si Dupyo sialan itu juga sudah bebas kan kalau nggak salah?" tanya (Name) berusaha mengingat lelaki aneh itu.

"Kita harus bertemu Janghyun!" dari bawah sana, terdengar pertengkaran kecil antara gadis berambut pendek dengan lelaki berwajah flat.

"Mereka siapa? Serim dan Wonseok? Aku masih ingat namanya, tapi aku lupa wajahnya. Jiho brengsek.. jika dia tidak membenturkan kepalaku, ingatanku tidak akan terganggu begini pasti!"

"Kalau aku ketemu dia lagi nanti, aku akan menghajarnya sampai mampus!"

Tanpa sadar gerutuannya terdengar sampai ke telinga orang di bawah sana. Serim dan Wonseok menoleh ke atas dengan wajah yang terlonjak kaget.

"Astaga! Sejak kapan dia ada di atas?"

"Hei [kau] cepat turun [kebawah]!"

(Name) menoleh, "Oh, oke," gadis itu melompat dari atas atap membuat Wonseok was-was berusaha menangkap tubuhnya.

"Minggir!" tapi gadis itu justru tak sengaja menapakkan kakinya di atas wajah Wonseok.

Brugh!

"W-Wonseok! K-Kalian baik baik saja?!"

"Aduh, pinggangku...," keluh (Name) mengusap pinggangnya yang terasa sakit.

Sret! Wonseok terbangun dan mengangkat kerah belakang jaket (Name) hingga kaki gadis itu tidak menapak tanah.

"Siapa [kau]? Kenapa bisa [ada] di sini? Bagaimana [caranya] kamu masuk?"

"Kenapa kakak memisah ucapan kakak?" tanya (Name).

Sepertinya gadis itu lupa jika Wonseok memang memiliki kebiasaan seperti itu.

"Kalau ngomong jangan dipisah-pisah dong!! Orang jadi nggak paham sama ucapanmu," kesal Serim.

Kali ini atensi Serim beralih ke arah (Name), "Bagaimana caramu berada di atas sana? Harusnya kan pintu rumah dikunci..."

"Aku manjat."

"Apa?"

"APA?!"



• • •



Karena hal itu, berakhir (Name) diseret oleh mereka berdua untuk bertemu Janghyun dan menunggunya di depan gerbang sekolah, bertepatan saat jam pulang.

"Janghyun.."

"Akhirnya ketemu."

"Sudah selesai main petak umpetnya."

Serim tersenyun dengan mata berkaca-kaca, sedangkan Wonseok hendak memukul Janghyun namun dihentikan Park Serim.

Janghyun... rambut bewarna hitam itu sangat cocok dengan mata hitamnya yang kosong. Itu semua, seperti menyatu menjadi satu.

"Serim, Wonseok..."

Matanya melebar saat melihat gadis berambut pendek di belakang kedua temannya, "(Name)?! Kau sudah bebas?!"

Tapi, apa-apaan dengan lingkar hitam di bawah mata gadis itu? Dia tidak tidur nyenyak? Lalu bagaimana dengan pola makannya selama berada di penjara anak...?

"Hyun, kau kenal dengannya? Dia kami temui sedang duduk di atas atap rumah kita," ucap Serim.

"Apa? Tunggu, kau.. kau baik-baik saja? (Name), kau kembali..," atensi Janghyun sepenuhnya berada pada gadis itu.

- 'LOOKISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang