08🔹CLUB

21.8K 1.8K 14
                                    

Stay Enjoy
Happy Reading

_________________________

Dalam gelapnya malam, lelaki bermata tajam dengan rahang simetris itu masih tetap berdiri menghadap kelap-kelipnya kota, yang masih bekerja walaupun sudah saatnya beristrahat.

Jalanan yang diamaati dari atas gedung apartemen itu masih saja dilalu-lalangi oleh kendaraan, yang hilir mudik menembus padatnya penduduk sana. Lampu-lampu jalan masih saja menerangi jalanan, menemani para pejalan kaki yang baru pulang kerja, dan anak-anak muda yang nongkrong sekedar mencari kesenangan.

Semua kegiatan itu tak pernah lepas dari mata hitam itu. Tak peduli angin malam yang menerpa rambut merahnya, ia mengabaikan mereka yang masuk tanpa seizinnya. Dia di temani secangkir kopi, dengan tangan yang memegang rubik berbentuk segi tiga yang baru saja ia selesaikan.

"My Pharaoh"

Suara menggoda dari arah belakang menyapa indra. Seorang wanita bergaun merah gelap terlihat sexy dengan belahan sampai di atas paha itu berjalan seiring heelsnya yang mengetuk lantai dingin.

Tangan pucat dengan kuku panjang bercat hitam itu langsung memeluk tubuh kekar milik Sky, yang tidak bereaksi apapun namun memilih menatap ke depan.

Dagunya ia letakkan di atas bahu Sky, dan ikut menikmati keindahan malam shadu, yang ditemani bulan yang bersinar terang di langit yang gelap.

"Kau sedang memikirkan sesuatu yang sulit Firaun? Aku bisa menemani dan menghangatkanmu malam ini", bisik seksual wanita itu, sambil meniup telinga Sky.

Karena tak mendapatkan reaksi yang diinginkannya, wanita itu berani menjalarkan tangannya, mengusap dada bidang berbalut kemeja hitam yang digulung sampai ke siku itu. Jemarinya meloloskan satu buah kancing di bagian atas lalu kedua. Hingga dada berotot itu terpampang jelas setelah jemari itu membuka kancing terakhir.

Dari belakang, wanita itu mengelus eightpack milik Sky, dengan bibir yang mulai mengucup manja leher belakang lelaki itu.

"Hentikan Wezfa"

Suara berat itu akhirnya Sky keluarkan. Wezfa mendengus, namun wanita itu mengigit bibir bawahnya, karena suara Sky terlalu menggoda untuk di lewati apalagi tubuhnya.

Karena nafsu yang sudah sampai ke ubun-ubun, wanita itu tidak peduli lagi dengan peringatan Sky. Malahan sekarang ia kembali mencoba lebih dekat, menempelkan dadanya hingga berhimpitan dengan punggung kekar Sky. Tangannya bahkan berani hampir memegang sesuatu jika saja.....

Brak

Sky langsung menarik leher wanita itu dengan sekali tarik, lalu membanting kepalanya di kaca apartemennya dengan keras. Darah milik wanita itu mengalir menyusuri permukaan kaca bening, bahkan ada yang memercik ke lantai.

Sky mencekik leher Wezfa yang terbatuk hebat, mengangkatnya tinggi-tinggi dengan tampang tanpa ekspresi.

Brak

Brak

Brak

Brak

Brak

Brak

Sky terus membanting kepala wanita itu dengan keras. Bahkan rasanya kaca tebal itu ingin pecah sangking kuatnya. Isi kepala wanita bernama Wezfa itu mulai keluar, melalui kepala bagian belakang.

Destiny Line [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang