26 🔹Shocked

11K 1K 9
                                    

Always Enjoy
Happy Reading
_________________________




"Bang, Sesha mau yang ituuu"

Xander seketika menatap adiknya yang menunjuk waffle yang ada di depannya, menggunakan dagunya. Lelaki itu langsung mendorong sepiring makanan yang diinginkan Sesha, hingga terhenti di depan gadis itu.

Sesha dengan berbinar dan penuh semangat langsung mencomot hidangan kesukaannya dengan senang hati.

Sebuah tepukan di kepala gadis itu membuatnya menoleh pada Sky sang pelaku. Gadis dengan mulut yang masih penuh potongan waffle itu berusaha mengunyah dengan cepat, sambil menatap bertanya pada lelaki yang duduk manis di sampingnya.

"Makan dulu sayur-sayuran ini. Makanan itu bisa kamu makan nanti saja", ujar Sky.

Sesha memelankan kunyahannya, lalu menatap tak minat pada jenis sayuran yang sudah dihidangkan di mangkuk-mangkuk atas meja.

"Ahh nanti aja", ujar Sesha mengelak.

Sedangkan di depan sana, Xander menatap keduanya dengan penasaran, serta dahi yang mengerut heran.

"Kalian hanya sebatas atasan dan bawahan kan?", ucap tutur Xander dengan pelan.

"Yaialah bang, masa lebih", ujar jawab Sesha seadanya, sambil kembali menikmati potongan kue dengan hikmat.

Xander hanya mengiyakan.
"Sesha nanti bareng abang aja kalo pulang", ujar Xander.

Sesha menjawab dengan anggukan. Mata gadis manis itu kini beralih menatap perempuan di samping saudaranya. Sesha memperhatikan cara makan gadis itu. Sangat elegan dan anggun. Cara duduknya juga berkharisma, duduk dengan tegak.

"Bagus juga Kak Thera tinggal di sini. Jadi jika butuh apa-apa, ada atasan Sesha yang bisa bantu. Iya kan Pak?", ujar Sesha. Gadis itu beralih menatap Sky yang hanya diam.

"Pak?"

"Iya-iya", jawab datar Sky.

"Cepat selesaikan makananmu Ses, abang harus pulang cepat", ujar Xander sambil mengelap mulutnya dengan tisu.

"Lucyasesha akan tetap di sini. Banyak tugas yang belum gadis itu selesaikan", ujar Sky.

"Lohh? Tidak pernah ada tugas yang dikerjakan di apartemen, sebelumnya semua itu dikerjakan di kantor. Adik saya perempuan dan anda laki-laki. Bagaimana jika adik saya kenapa-napa?", ujar Xander tak setuju.

"Saya bukan lelaki seperti dalam otak anda", jawab santai Sky.

"Masih bisa dilakukan besok di kantor. Yang penting sekarang adik saya harus pulang bersama saya sekarang", ujar dingin Xande.

Sesha mengaruk lehernya dengan canggung. Di satu sisi ia ingin cepat pulang bersama Xander agar jauh-jauh dari lelaki itu. Tapi di sisi lain ia tidak ingin membuat Sky marah. Bisa-bisa hukumannya berubah menjadi seumur hidup.

"Emm bang. Sesha kayaknya nggak bisa pulang bareng. Sesha punya banyak berkas yang sudah menjadi tanggung jawab Sesha, karena Sesha beberapa kali bolos", ujar asal Sesha.

Destiny Line [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang