14🔹RATU

18.5K 1.3K 22
                                    

Always Enjoy
Happy Reading
_______________________




"Kita balik woii, ini udah petang"

Sesha mau pun Ares yang sedang memakan buah mangga hasil curian gadis itu, yang sesekali terkikik jika Ares menceritakan kejadian memalukannya, kini menoleh pada Kevin yang sudah mendengus sedari tadi.

Kevin benar-benar bosan karena keduanya sibuk bencengkrama. Lelaki itu hanya bisa duduk di gazebo, sedangkan keduanya sedang duduk di pinggir kolam.

Sophia sudah duluan pulang sejak dua jam yang lalu, karena ia tidak diperbolehkan keluar rumah terlalu lama. Sedangkan Xander, Vernon, dan Bian masih asik main PS.

"Kalian nginap di sini aja. Ares pasti masih mau ngobrol sama Sesha", ujar Aquilla yang baru datang membawa gelas berisi air kelapa muda.

"Tante, mereka kacangin Kevin dari tadi", ketus Kevin mengadu pada Aquilla.

"Yaudah kalo kamu dikacangin, mending kamu temenin tante buat kue kering", ujar Aquilla.

"Mau pulang aja deh"

"Jadi nggak mau nginap nih?", tanya Aquilla.

"Kapan-kapan aja deh, besok kita harus ke sekolah", ujar Kevin.

"Sekolah? Ngapain?", tanya Sesha.

"Lo belum liat di group sekolah? Ada seminar yang diadain sekolah setiap sekali setahun", ujar Kevin.

Sesha mengangguk. Ia baru tahu karena belum membuka ponselnya seharian ini.

"Jadi kalian mau pulang? Nak Ares gimana? Ohh iya, kamu menetap di sini kan?", tanya Aquilla.

"Ares ikut Kevin pulang aja tan. Kalo soal menetap kayaknya iya, tapi nggat tahu juga. Soalnya papa belum dapat surat kontrak kerjanya", ujar Ares.

"Jadi lo pindah sekolah donk?", ujar Sesha.

"Iya, gue udah masuk sekolah dari minggu lalu, dan langsung ditempatkan buat PKL di studio penyiaran radio", ujar Ares.

"Yaudah kita pulang", ujar Kevin yang langsung meletakan gelas kosong, yang sudah selesai ia habiskan. Mereka langsung berjalan masuk ke dalam rumah, menuju pintu depan.

"Kita pulang ya tan", ujar Ares menyalim tangan Aquilla diikuti oleh Kevin.

"Hati-hati yaa, jangan ngebut. Salam buat mama sama papa kamu ya nak Ares", pesan Aquilla dibalas anggukan oleh lelaki itu.

"Dahhh Ses", ujar Ares melambaikan tangan.

Sesha membalas lambaian itu hingga keduanya menghilang, setelah mobil mereka menjauh. Gadis itu langsung menutup pintu.

"Kamu mandi sana", ujar Aquilla.

"Iya bun"

Sesha berjalan ke lantai dua tepat di kamarnya. Gadis itu menuju kamar mandi. Sesha mengeluarkan ponselnya dari dalam saku roknya, meletakkannya di tempat yang terjangkau dari percikan air.

Sesha menyeringit, menarik sebuah kertas yang sempat ia sentuh, saat mengambil ponselnya. Ahh iya ingat, ini adalah kertas yang dipeluk Sky saat tidur tadi.

Destiny Line [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang