12🔹BERTAMU

17.7K 1.6K 14
                                    

Always Enjoy
Happy Reading
________________________




Tok tok tok

"Sayang, bunda masuk yaa"

Ceklek

Aquilla menggeleng kepala tak habis pikir pada pada kelakuan putrinya, yang sedang diam-diam memetik mangga milik tetangga, yang dahannya sebagian berada di balkomnya. Pantas saja ketukan pintu tidak didengar oleh gadis itu, pikir Aquilla.

"Ekhem!"

"Astaga bunda! Ihhh ngagetin aja", cengir Sesha saat dipelototi oleh samg bunda. Gadis itu segera melepaskan tangannya dari dahan yang ia tarik, agar memudahkannya menggapai buah tersebut. Sesha juga menggeser buah mangga di bawah kakinya, yang sudah ia petik.

Sesha menghampiri wanita paruh baya tersebut, sambil memasang wajah tanpa dosa.
"Enak yaa nyuri mangga. Bunda aduin nanti sama bibi Viviana", ujar Aquilla.

Mulut Sesha terbuka. Kemudian segera menyatukan kedua telapak tangan memohon.
"Aduhh bundaa, jangan ya... Ya ya ya. Sesha nggak nyuri lagi dehh", ujar memelas Sesha. Bisa habis dia jika bibi Viviana, tetangganya itu berteriak meneriakinya sambil membawa sapu lidi.

"Halahhh kamu. Tiap ketahuan juga ngomongnya selalu gitu", ujar ketus Aquilla.

"Ehh ehh, bunda kok udah rapi gini. Mau kemana bun?", tanya Sesha mengalihkan pembicaraan, dan syukurnya wanita itu pun ikut terhanyut kepembicaraan baru.

"Aduhh bunda lupa. Kamu segera siap-siap, bunda mau ke rumah nyonya Wilbert", ujar Aquilla.

"Nyonya Wilbert? Kek nggak asing", ujar Sesha.

"Itu lohh ibunya Antares, atasan kamu PKL. Bunda mau bertamu sekalian mau ajukin yang waktu itu", ujar Aquilla.

"Emang abang nggak bisa ngomong sama Sky?", tanya Sesha.

"Sky siapa?"

"Nama lain Antares bun"

"Oooo itu, abang kamu mahh kelamaan kalo ditunggu. Cepat siap-siap, bunda tunggu di bawah", ujar sang bunda.

"Lohh bun, kenapa Sesha ikut juga sihh. Hari ini kan hari minggu, jadi Sesha maunya ke rumah Kevin", protes Sesha.

"Ikut bunda atau bunda aduin kamu baru aja mencuri, sama bibi Viviana?", ancam Aquilla.

"Iya iya, ini Sesha ikut bunda", ujar Sesha dengan wajah masam.

"Bagus, bunda tunggu di bawah", ujar bunda Aquilla langsung keluar dari kamar putri bungsunya dengan wajah puas.

Sesha langsung bergegas membuka lemarinya, memilah dengan matanya pakaian yang akan ia pakai hari ini. Karena terlalu malas memilih outfit, gadis itu langsung menarik asal turtle neck top lengan panjang berwarna emerald dengan rok midi berbahan jeans bewarna biru tua.

Tak perlu mandi lagi karena sudah tadi pagi, gadis itu langsung memakai pakaiannya, kemudian mengalaskan kakinya dengan sneakers putih. Setelah siap, Sesha langsung bergegas ke bawah, di mana seorang wanita yang tak lain bundanya sedang menonton televisi, dengan Vernon yang rebahan di atas pahanya dengan manja, sambil memakan snack.

Sedangan Bian dan Xander berkutat pada laptopnya masing-masing, di bagian sofa lain.

"Udah siap? Ayo berangkat"

Destiny Line [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang