30 🔹Kingdom

10K 933 5
                                    

Always Enjoy
Happy Reading
____________________________





"Heiiii Aludra bangun...."

Samar-samar suara merdu menyapa gendang telinga, disertai dengan sebuah usapan lembut menyapu surai indah yang terurai bebas.

Mata itu mulai bergerak gelisah saat faktor kedua itu terus-menerus mengganggu dirinya. Tak lama kemudian, sepasang manik abu-abu mulai menampakkan diri, saat kedua kelopak mata miliknya bergerak naik.

Bayangan pertama yang ia lihat adalah wajah seorang lelaki dengan pakaian prajuritnya sedang berjongkok menghadapnya tak lupa senyum yang menyaingi hangatnya mentari dari arah timur.

"Siapa? Dimana ini?"

Gadis itu langsung duduk tegak, melepas punggungnya yang bersandar di bawah pohon.

"Minumlah dulu, biarkan nyawamu kembali setelah tidur nyamanmu selesai", ujar lelaki itu tanpa berniat menjawab pertanyaan dari lawan bicaranya.

Gadis itu menurut saja, menerima botol dari tangan lelaki itu. Satu buah tegukan langsung mengaliri tenggorokannya. Rasa manis asam terasa nikmat membuat ia kembali meneguknya terus-menerus.

"Sejak kapan kamu tidur di sini?", tanya lelaki itu sambil ikut mendudukan diri di samping gadis di sampingnya.

"Aku? Aku siapa? Dan kamu? Kamu siapa?", tanya bingung gadis itu. Sumpah, ia baru saja sadar dan tidak tahu siapa dan dimana dirinya. Lihatlah, bahkan dirinya sama sekali tidak tahu jati dirinya, dan semua memorinya yang telah ia lalui. Jelasnya, semua terlihat tiba-tiba dan itu membuatnya bingung.

"Apa kamu baik-baik saja? Aku Ares, teman satu-satumu", ujar lelaki itu. Ia memegang kedua bahu gadis di depannya dengan pandangan khawatir.

Gadis itu menggeleng. Ia tidak tahu apa-apa.
"Maaf tapi aku tidak mengenalmu. Sungguh, aku benar-benar tidak ingat barang sedikitpun", ujar gadis itu.

"Apa ada sesuatu yang terjadi selama enam bulan aku pergi? Aludra, jangan mengatakan hal konyol sekarang", ujar Ares sambil mengurut dahinya.

"Aku tidak bercanda, aku sungguh tidak mengenalmu, bahkan aku tidak mengenal diriku sendiri", ujar gadis itu.

"Baik, biarkan aku sebentar saja memikirkan hal ini. Ini sungguh di luar dugaan, astaga Aludra ini sungguh konyol jika tiba-tiba kamu hilang ingatan", ujar Ares sambil mengacak rambutnya.

Lelaki itu meraih botol minuman kain di dalam tasnya, lalu segara meneguknya dengan rakus. Setelah nantinya sekian lama terdiam dalam kesunyian, akhirnya lelaki itu mulai kembali menatap gadis cantik di sampingnya.

"Aludra, aku tidak tahu kejadian apa yang terjadi padamu. Tapi yang pasti kamu seperti mengalami kecelakaan, yang membuat kamu sedikit tidak baik-baik saja. Oke, tenang. Coba ingat-ingat kembali. Ahh lupakan saja, nanti kamu akan ingat sendiri. Aku sedikit kecewa karena kamu melupakanku. Tapi, mari mulai dari awal. Ekhem.... Haiiiii Aludra, namaku Ares"

Gadis itu tersenyum sambil menggaruk kepalanya. Ia dengan ragu meraih jabatan tangan dari Ares dengan senyum manis, yang mampu membuat lelaki di sampingnya terpaku.

"Baiklah, Aludra. Biarkan aku ceritakan, namamu Aludra Lucyasesha. Dan sekarang aku akan bercerita tentang semua yang telah kamu lupakan....."

Destiny Line [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang