50 🔹Friend

9.9K 958 9
                                    

Always Enjoy
Happy Reading
_______________________





Hari semakin menjelang siang, surya bahkan begitu semangat menyinari planet bumi ini, hingga tak peduli saat penghuni sang ciptaan-Nya mulai kepanasan. Musim sudah berganti musim. Yang awalnya musim hujan dengan hari yang ditemani oleh tetasan air hujan, kini telah berganti dengan musim panas, yang kini menemani mereka dengan suasana gerahnya.

Tapi tak apa, itu bukan lah hal yang perlu diproteskan, karena dari dulu lah ini sudah menjadi hukum alam.

Ujian akhir sudah berlalu sejak satu bulan yang lalu bagi mereka yang sudah berada pada penghunjung bangku sekolah menengah atas. Bahkan berita kelulusan sudah keluar sekitar dua minggu lalu.

Dan Sesha, salah satu siswa di SMK Angelos sudah resmi menjadi seorang pengangguran tanpa gelar. Ia bingung mau melanjutkan pendidikan ke jenjang atas, atau mulai bekerja di perusahaan keluarga sebagai karyawan biasa.

Di depannya sudah tersedia puluhan brosur universitas yang sedang menerima mahasiswa-mahasiswi baru. Ada beberapa kampus rekomendasi dari Vernon, baik universitas dalam negeri maupun di luar negeri.


Sesha menarik napas panjang, ia menyingkirkan brosur yang membuatnya pusing ke kursi di sampingnya. Keluarga mendorongnya untuk kuliah, namun dirinya tidak mempunyai semangat untuk melakukannya.

Yang dipikirannya sekarang hanya satu. Ulang tahunnya yang tinggal seminggu lagi.


"Seshaaa"

Sesha menoleh, kemudian tersenyum lemas pada Aquilla yang datang sambil menyodorkan sebuah majalah.

"Ini apa bun?", tanya Sesha menatap bingung pada benda berisikan informasi tersebut.

Aquilla tersenyum, kemudian mengambil duduk di samping sang anak, setelah menyingkirkan brosur universitas, menaruhnya di atas pangkuannya.

"Rekomendasi tema untuk perayaan ulang tahunmu sayang", ujar Aquilla.

Mendengar hal itu Sesha langsung mengembalikan majalah kembali pada ibunya, membuat kening Aquilla berkerut.

"Kenapa?", tanya Aquilla tak mengerti.

Sesha tersenyum tipis.

"Sesha nggak mau ngerayaiin ulang tahun kali ini", ujar Sesha.

Senyum di wajah Aquilla memudar. Ia menatap khawatir pada anaknya.

"Lohh kenapa?", tanya Aquilla.

Sesha menarik napas.

"Sesha bakalan bunuh Sky hari itu juga bun", ujarnya pelan.

"Bunda tahu kok", ujar Aquilla yang sukses membuat Sesha membulatkan matanya.

Aquilla mengelus kepala putri bungsunya, helaan napas pelan keluar dari sela bibirnya.

"Bunda tahu semuanya sayang. Bunda bahkan dari dulu sudah tahu tentang kehidupan pertama kita. Setelah bunda lahir di dunia ini sampai berumur 5 tahun, bunda langsung punya ingatan masa di kehidupan pertama", ujar Aquilla.



Destiny Line [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang