44🔹Reject

9.7K 1K 11
                                    

Always Enjoy
Happy Reading
_________________________






Tok tok tok

"Sesha, kamu ada di dalam?"

Suara ketukan pintu diiringi oleh alunan suara lembut menyapa telinga Sesha yang sedang membasuh wajahnya, setelah selesai melaksanakan ritual mandinya. Gadis itu keluar dari kamar mandi, lalu menemukan Aquilla selalu sang bunda sedang tersenyum padanya.


"Kenapa bun?", tanya Sesha.


"Turun yuk, ada pacar kamu di bawah. Bunda ke dapur dulu, mau bikin minum", ujar Aquilla segera menghilang dari kamarnya, meninggalkan Sesha yang mematung.



Ada pacar kamu

Ada pacar kamu

Ada pacar kamu

Pacar kamu

Pacar kamu

Pacar

Pacar

Pacar



Sesha tampak pucat dengan darah berdesis ke pembuluh darahnya. Matanya menatap kosong ke depan, dengan bayang-bayang memori yang masih terus tidak mau hilang dari pikirannya.


Gadis itu memegang kepalanya yang tiba-tiba sakit. Sesha berjongkok ke bawah. Kepalanya kini diserang oleh suara-suara familiar.


"Kamu hanya akan menjadi pion agar kerajaanku tetap makmur"

"Jangan pernah berharap berlebihan, jika aku akan menganggapmu Ratu. Kamu memang Ratu negeri ini, namun kamu buka Ratu di hidupku"


"Thera sedang mengandung anakku, dan jika sekali lagi kamu mencoba nekad membunuh anakku, maka aku lebih dulu membunuhmu"


"Aku dan Thera saling mencintai, lalu apa maksudmu dengan mengatakan jika aku tidak mencintainya?"


"Aku tidak pernah mengatakan itu Firaun! Dia memfitnahku!"

"Berani menjawab?! Hukum dia!"


"Sesha?"

Sesha mengejap, lalu menatap sang bunda terkejut, saat wanita itu sudah berdiri di ambang pintu masuk kamarnya. Raut wajahnya tampak khawatir.

"Apa kamu baik-baik saja?", hanya Aquilla mulai berjalan, membantu anak gadisnya berdiri.

"Ahh tidak apa-apa bun, cuman pusing aja", ujar Sesha dengan enteng, berbanding terbalik dengan ekspresi sang bunda.


"Kita ke rumah sakit aja ya?", tawar risau Aquilla.

"Ahh nggak apa-apa bun, pusingnya juga udah hilang", ujar Sesha berusaha meyakinkan.

"Huftt yaudah kalau begitu. Kamu mau bunda panggilkan Sky agar ke sini aja? Dari pada kamu jatuh dari tangga", usul Aquilla.

Destiny Line [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang